Part 9

2.2K 247 10
                                    

Seungwan Pov
*****
"Aku ingin kau bercerai dan pergi dari kehidupan Yoongi"

Deg

Aku menggigit bibir bawahku berusaha menahan air mataku. Dadaku tiba-tiba sesak, aku tidak ingin berpisah dengan Kak Yoongi, seharusnya dari awal aku tidak mencintai Kak Yoongi dan merasakan sakit hati. Tapi perasaan ini datang begitu saja tanpa bisa aku cegah

Sekarang apa yang harus aku lakukan?

"Ini cek untukmu, kau bisa tulis berapapun uang yang kau minta setelah itu kau pergi" ucap Tuan Min yang sejak tadi hanya diam

Please aku bukanlah wanita yang tergila-gila dengan uang

"Jika Nyonya dan Tuan benar-benar ingin saya pergi dari rumah ini, saya akan pergi tapi saya tidak akan terima uang sepeserpun dari anda"

Tuan dan Nyonya Min hanya diam, sepertinya menunggu kata-kata yang akan aku lanjutkan

"Selama ini Nyonya dan Tuan Min selalu bersikap acuh dan bersikap kasar padaku, aku tidak pernah membalas kalian, itu karena aku menghormati kalian karena kalian lebih tua dariku. Awalnya aku sering menangis karena kelakuan kalian. Namun semakin lama aku sudah terbiasa dan menjadi Seungwan yang lebih kuat. Aku berusaha menjadi lebih baik dengan membersihkan rumah, berbelanja bahkan memasak untuk kalian agar aku bisa mendapatkan hati kalian. Jujur aku sudah mengaggap kalian sebagai keluargaku sendiri namun hari ini kata-kata kalian sangat keterlaluan, sungguh membuatku sakit hati" lanjutku sambil menangis.

Aku berusaha menahan air mataku tetapi tidak bisa. Aku mengusap air mataku dengan tanganku tetapi air mataku tetap jatuh tanpa kuminta

Aku merasa bodoh, kenapa aku malah berbicara seperti itu didepan Tuan dan Nyonya Min

"K..kalau begitu saya permisi. Maaf jika selama ini saya merepotkan Tuan dan Nyonya" ucapku setelah itu aku berlari keluar dari rumah meninggalkan Tuan dan Nyonya Min

*****
Aku duduk diluar dekat pagar rumah Tuan dan Nyonya Min. Aku menangis sekencang-kencangnya bahkan orang-orang yang lewat kadang menatapku kasihan. Aku juga bahkan kasihan dengan diriku sendiri yang nasibnya terlalu menyedihkan

Aku tidak tau harus kemana. Aku sama sekali tidak punya uang, tabunganku ada didalam rumah Tuan Min tapi aku takut untuk mengambilnya.

Yah selama ini aku selalu memakai uang tabunganku sendiri. Sebenarnya setiap pagi aku selalu menemukan uang di dekat tasku dan aku tidak tau siapa yang menyimpannya dan tentu saja aku tidak pernah menggunakan uang itu karena aku tidak ingin memakai uang yang bukan milikku

Hari semakin gelap namun aku masih setia duduk di dekat pagar rumah tuan Min. Aku seperti pengemis, wajahku sudah berantakan begitupun dengan bajuku dan aku juga sangat lapar

Jujur saat aku mengingat kembali kata-kata Nyonya dan Tuan Min, aku kembali menangis dan menangis

"Apa aku tidak boleh bahagia, apa salah jika aku mencintai Kak Yoongi? Kenapa takdir begitu kejam padaku" aku kembali menagis sesegukan. Mataku benar-benar sudah bengkak dan memerah

"Apa sudah puas menangisnya?" tanya seseorang membuatku berhenti menangis

Aku mendongak sambil sesegukan dengan hidung tersumbat. Aku menatap orang yang berdiri didepanku. Air mataku kembali jatuh, entah kenapa saat aku melihatnya membuat hatiku semakin sakit. Orang itu adalah Kak Yoongi

Kak Yoongi tiba-tiba duduk disampingku membuatku kembali berhenti menangis. Apa yang dilakukan Kak Yoongi? Apa Kak Yoongi kasihan padaku

"Mengislah.... Setidaknya dengan menangis itu akan membuatmu sedikit legah" ucap Kak Yoongi. Aku menatap Kak Yoongi dan detik itu juga aku menangis sekencang-kencangnya

Beberapa menit aku sudah berhenti menangis. Aku sangat lelah menangis

"Apa kau sudah lebih mendingan?" tanya Kak Yoongi sambil menatapku yang kubalas dengan anggukan setelah itu aku menunduk kembali. Aku malu memperlihatkan wajahku yang semakin jelek didepan Kak Yoongi

Kak Yoongi mengacak-acak rambutku. Aku menatap Kak Yoongi dengan wajahku yang terkejut sementara Kak Yoongi tersenyum kepadaku

Entah kenapa saat-saat seperti ini jantungku berdetak sangat cepat. Ini baru pertamakalinya Kak Yoongi tersenyum kepadaku dan itu terlihat semakin tampan dan juga manis bahkan ini baru pertamakalinya Kak Yoongi menyentuhku

Kruuk kruuk

Suara apa itu!

Ya ampun kenapa saat-saat seperti ini perutku tidak bisa diajak kerja sama. Sekarang aku benar-benar malu dihadapan Kak Yoongi

"Ayo"

Aku mendongak dan menatap Kak Yoongi yang sudah berdiri dihadapanku sambil mengulurkan tangannya. Aku hanya menatapnya bingung

Kak Yoongi berlutut dan memegang tanganku sambil membantuku berdiri. Sungguh aku benar-benar bingung dengan perubahan sikap Kak Yoongi yang terlalu baik padaku. Sungguh ini sangat terlihat manis

"Kita akan cari makan, sepertinya kau sangat lapar sampai-sampai perutmu berbunyi" itu adalah kalimat terpanjang yang diucapkan Kak Yoongi selama beberapa bulan ini

Author Pov
*****
Yoongi dan Seungwan berjalan masuk kedalam sebuah restoran. Seungwan sebenarnya menolak untuk makan direstoran semewah dan memilih makan dipinggir jalan tetapi Yoongi bersikeras ingin makan direstoran mewah ini dan menolak untuk makan di pinggir jalan, dengan terpaksa Seungwan mengalah

"Kali ini kau yang teraktir" ucap Yoongi sambil berjalan. Seungwan tiba-tiba berhenti saat mendengarkan ucapan Yoongi.wajah Seungwan terlihat panik dan pucat. Seungwan sama sekali tidak punya uang, jika pun Seungwan mengambil tabungannya tentu masih tidak cukup karena makanan disini pasti mahal.

Yoongi berbalik dan menatap Seungwan
"Aku hanya bercanda"

Bercanda!

Entah kenapa pipi Seungwan tiba-tiba merona saat mendengarkan kata "Bercanda" dari mulut Yoongi

*****
Akhirnya Yoongi dan Seungwan telah selesai makan namun saat Yoongi ingin membayarnya dompetnya tidak ada. Yoongi lupa menhambilnya di kantor

"Kakak kenapa?" tanya Seungwan bingung saat melihat wajah panik Yoongi

Yoongi menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal
"Aku lupa mengambil dompetku di kantor"

"APA!" Seungwan tiba-tiba reflek berteriak sangat kencang setelah itu dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat melihat semua mata tertuju padanya. Seungwan menatap semua orang sambil menunduk dengan senyuman bodohnya setelah itu menatap Yoongi dengan kesal, entah kenapa Seungwan tidak merasa terlalu takut lagi dengan Yoongi

Yoongi terlihat risih karena Seungwan mentapnya
"Apa?" ketus Yoongi

Seungwan menghela nafas berat dengan kedua bahunya merosot
"Sepertinya hanya ada satu cara supaya kita bisa membayarnya"

★★★★★★★★★★★★★★★★★★

Maaf typo bertebaran

Jangan lupa vote dan komennya biar tambah semangat Updatenya😘😘😀😃


Mate Compulsion END | WengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang