nam

343 39 0
                                    

    Di lobby hotel, resepsionis nyambut kita berdua dengan ramah. Atau lebih tepatnya modus ke pak Sehun. Gue pun meminta kunci kamar hotel, dan pergi gitu aja dari pak Sehun.

Ketika lift mau tertutup, pak Sehun masuk dengan nafasnya yang sedikit terengah-engah.

"Kamu marah?" tanya pak Sehun.

"Nggak, ngapain saya harus marah sama bapak." ucap gue, gue pun menyibukkan diri dengan bermain hp.

Ting!

Gue berjalan tanpa memperdulikan pak Sehun, tiba di depan kamar pak Sehun ternyata ngikutin gue.

"Bapak ngapain ngikutin saya?" sewot gue.

"Lah, kita kan emang sekamar."

Dari situ, gue pengen banget nyeburin diri ke sungai paling dalem sedunia.

Kita pun masuk kedalam kamer, gue dengan cuek langsung pergi ke kamar mandi untuk ganti baju.

Pak Sehun kayanya lagi nelepon seseorang, dia gak sadar kalau gue disini. Gak lama, dia pun mematikan ponsel dan menaruhnya di meja nakas.

Setelah panggilan itu tertutup, kayanya dia baru sadar akan kehadiran gue disini. Lalu dia ngeliatin gue dari atas sampai bawah.

Gak ada yang salahkan? Piyama gue udah panjang kok.

"Pakai bra kamu."

Shit! Gue suka kebiasaan kalau tidur gak pakai bh. Gue pun lari ke kamar mandi.

Ketika gue buka pintu kamar mandi, gue lihat pak Sehun udah terlelap di mimpinya. Gue pun ikut membaringkan tubuh gue di sebelah dia.

Gue meneliti setiap inci muka pak Sehun, menurut gue dia itu ciptaan tuhan yang paling sempurna. Dengan pelan-pelan gue mengusap rambut pak Sehun.

Ada apa dengan gue sebenarnya?

•••
Author POV

    Sinar mentari mulai menelusup dari celah-celah jendela. Dengan kesadaran yang masih setengah, Aira bangun dar tidurnya. Dia merasa ada sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggangnya.

"5 menit lagi, Ra." ucap Sehun dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Aira tidak memprotesnya, ia kembali tiduran dengan badan yang menghadap Sehun yang masih terlelap tidur.

Tak lama matanya pun terbuka, menandakan ia telah bangun.

"Morning."

Chu...

Sontak Aira membulatkan matanya.

Apa maksud dari ciuman sang bos?

"Kenap-"

"Shut," Sehun menyuruh Aira untuk diam.

Aira merasa ini tiba-tiba. Bosnya yang dingin, galak, egois, dengan tiba-tiba mencium keningnya?!

Aira sungguh sangat kesal, karena Sehun dengan santainya pergi ke kamar mandi.

Setelah ia membuatnya ketar-ketir.

Jika kalian lihat, mungkin wajahnya sudah terlihat merah seperti tomat.
Aira kembali bergulung di selimut untuk menutupi rasa malunya.

Aira POV

Fiks! Gue kesel banget sama pak Sehun, apa-apaan dia nyuri first kiss gue.

Gue berlagak kalau kita gak ada apa-apa. Tapi pikiran gue jadi kotor!! Khayalan gue udah gila banget. Jujur gue pengen ngundurin diri, gue gak tahan sama perilaku si bos yang kaya bunglon.

Mungkin pulang dari sini gue akan mengundurkan diri, biarlah gue pengangguran. Dari pada gue mendapat ketidakpastian.

   Gue tau kalau gue baru sekitar seminggu kerja sama dia, namun hati gue kadang terasa berbeda. Gue gatau sebenernya pak Sehun ada rasa gak ke gue? Khayalan gue emang udah tinggi banget, tapi dari perilaku dia ke gue seakan kalau dia itu ada rasa sama gue. Jujur gue lelah, gue capek dengan diri gue sendiri.

Gue putuskan kalau gue akan mengundurkan diri setelah pulang dari sini.

Tbc.

Fiks cerita ini makin kesini ga nyambung, terus gue mau ngucapin permintaan maaf ke kalian, because gue janji bakal up tapi karena ada sesuatu mood gue pun jadi berantakan, dan baru bisa update sekarang. Maaf juga kalau chapter kali ini pendek, ya gitu mood gue sedang tidak bagus.

Dont forget to voment❤

Bos Cogan - Oh sehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang