Mobil pak Sehun sudah terparkir dengan sempurna di tempat parkir khusus petinggi perusahaan. Gue langsung turun dan lari terbirit-birit ke dalam kantor. Padahal pak Sehun manggil-manggil nama gue.
Maafin gue pak.
Jujur gue masih shock ngedenger pernyataan cinta pak Sehun yang bagi gue terlalu mendadak.
Tolong ini jantung gue lemah.
Gue menekan-nekan tombol lift.
Sialan! Ini lift kemana sih.
Itu lift gak bisa mengerti situasi kondisi gue yang mendesak!
Gak lama pintu lift akhirnya terbuka dan gue buru-buru menekan tombol tutup. Karena dari arah sana, gue melihat pak sehun sedang berjalan ke arah gue.
Naas, pak Sehun jauh lebih cepat dari yang gue kira.
Misi gue menghindari pak Sehun pun gagal.
Di lift hanya ada kita berdua.
Gue tekankan kita. Cuma. Berdua.
Apa kabar ini jantung?
"Kamu sepertinya menghindari saya. Bukan begitu Aira?"
"Bapak ge-er. K-kata siapa saya menghindari bapak? Saya hanya takut terlambat datang ke kantor."
"Maaf saya membuat kamu tidak nyaman. Namun saya jujur jika saya mencintai kamu, Aira. So, would you be mine?" ungkap pak Sehun.
Dan entah mengapa gue menangguk mengiyakan pertanyaan pak Sehun.
Hari ini, gue resmi menjadi pacarnya.
Tbc.
Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Cogan - Oh sehun
Fiksi PenggemarAira sarasvati hanya seorang warga biasa, namun semuanya berubah setelah tragedi rok bersama bosnya. ©Jaee-ri