Hari ini adalah hari pertama gue kerja. Gue bersyukur bahwa gue bisa bergabung di perusahaan besar kaya Oh Company ini. Karena zaman sekarang, nyari pekerjaan itu kaya nyari jarum di tumpukan jerami. Gue pun semaksimal mungkin dandan, tapi tetap natural.
Gue berjalan dengan gugup untuk mendekati pintu masuk perusahaan ini. Ketika kaki gue menginjakkan di lantai marmer dalam perusahaan, gue disuguhi pemandangan indah.
Gila interiornya mewah banget.
Gue mengakui bahwa desain kantor ini lebih cocok dijadikan hotel. Ketika gue sibuk dengan dunia gue sendiri, tiba-tiba pegawai laki-laki yang ketika gue lihat wajahnya,
Masya Allah, pegawainya aja ganteng palagi bosnya.
Pegawai itu pun menghampiri gue, "Aira Sarasvati?" tanyanya.
"Iya?"
"Mari ikuti saya." balasnya, sambil menunjukkan jalan.
Ketika gue berada di dalam lift bersama pegawai laki-laki itu.
"Perkenalkan nama saya Park Chanyeol, Asisten pribadi pak Sehun."
"Aira Sarasvati." Kata gue sambil berjabat tangan dengan pak Chanyeol.
Setelah pak Chanyeol dan gue memperkenalkan diri, keadaan lift menjadi hening.
Ting!
Gue mendesah lega, karena pada akhirnya lift ini pun berhenti di lantai 8. Gue mengikuti langkah pak Chanyeol, dia berhenti di depan ruangan CEO.
"Ini tempat kerja anda, jika butuh bantuan saya tinggal hubungi lewat telepon yang ada di meja anda, disana juga ada buku kecil yang berisi nomor tiap divisi dan klien pak Sehun." ucap pak Chanyeol panjang lebar, sambil menujukan meja kerja di sebelah pintu ruang CEO.
"Oke."
"Kalau begitu saya tinggal, dan selamat bekerja di Oh Company," katanya sambil memberikan senyum ke gue. Gue pun mengangguk, sebelum pak Chanyeol pergi dia berbalik arah menatap gue.
"Oh iya satu lagi, berhubung dengan pak Sehun yang sedang berada di New York, tugas anda sudah ada di meja, silahkan cek sendiri." gue pun mengecek meja kerja gue, dan ternyata pak Chanyeol benar, di meja gue udah ada berkas yang menumpuk.
•••
New York
Sehun sedang memandangi kota New York yang terhiasi lampu-lampu, lewat kaca besar di ruangannya.
Tok... Tok.. Tok...
Suara ketukan pintu membuatnya terlonjak kaget. Segera ia menuju kursi kebesarannya.
"Masuk."
Sang tangan kanan Sehun membungkukkan diri terlebih dahulu.
"Saya ingin melaporkan, kalau sekertaris bapak sudah mulai bekerja, tadi pagi." lapor Tony - salah satu tangan kanannya Sehun.
"Selalu awasi dia." Ucap Sehun singkat.
"Baik pak."
"Dan jangan lupa untuk membeli tiket penerbangan untuk malam sabtu." titahnya.
"Baik pak, akan saya laksanakan. Jika tidak ada lagi yang perlu dibicarakan saya pamit undur diri." pamit Tony.
"Silahkan."
•••
Sabtu malam dipergunakan 4 gadis itu untuk mengadakan pesta piama. Memang kekanak-kanakan, namun mereka tetap menyukainya.
"Guys gue mau bilang sesuatu sama kalian." ucap gue, ucapan gue membuat Anna, Ina, dan Vita menghentikan aktifitasnya.
"Paan?" tanya Anna.
"Sebenernya gue udah dapet kerjaan." beritahu gue.
"DEMI APA? ORANG KAYA LO DITERIMA KERJA?" teriak Vita. Disaat itu juga gue pengen sumpel mulut laknat Vita, awas lo gue doain jomblo seumur hidup.
"Yang nerima lo kerja disana kayanya harus meriksain mata dia deh." kata Ina.
Sialan. Gue pengen jejelin cabe ke mulut temen-temen gue, segitukah buruknya gue?
"Lo keterima dimana?" tanya Anna.
"Oh Company."
"ANJIR!!"
"SERIUS RA?"
"LU PAKE PELET PAAN DAH"
"NOH LIAT EMAIL NYA, BANYAK BACODH KALIAN." gue pun berteriak jengkel. Ketiga temen gue pun mengerubungi hp iphone x gue.
"Awas lo jangan malu-maluin gue kalau di kantor, image gue bisa buruk yeu!"
"Serah lo pada dah, gue cape di giniin terus," ucap gue pada akhirnya.
"Cup.. cupp... Jangan baperan ah."
"Najis."
Finally akhirnya gue update hoho... maapkeun makin gaje :( jangan lupa voment yap❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Cogan - Oh sehun
Hayran KurguAira sarasvati hanya seorang warga biasa, namun semuanya berubah setelah tragedi rok bersama bosnya. ©Jaee-ri