derita pelataran toko.

262 27 0
                                    

Sedih ya. Musim hujan. Langit langit luapkan emosinya seharian.

Pemain jalanan sibuk cari tempat lari dari kehujanan. Diantaranya ada kamu, dengan segala hujan dihidupmu.

Kamu memilih pelataran sebuah toko. Berteduh sejenak untuk cari tempat yang sedikit bikin nyaman. Agar lupa kalau sedang hujan, agar tak melulu kebasahan.

Kamu menemukanku. Pelataran toko.
Aku mendapatimu, ya sudah aku silahkan berteduh.

Aku mulai suka.
Kamu sedikit nyaman.
Aku mulai bangun kanopi.
Kamu lebih nyaman.
Aku mulai larang lainnya berdatangan.
Kamu sangat nyaman.

Aku mulai....
Bangun rumah.

Tiba tiba hujan hilang.
Kamu malah ikut hilang.

Jadi ini derita pelataran toko kala kering datang.
Cuman jadi persinggahan saat kamu lelah dengan nyatanya keadaan.

Aku si pelataran toko yang bukan rumah dengan kenyamanan yang terlalu kokoh.

Senandika: Antidepresan (Monolog Orang Gila)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang