3. THREE

22.8K 262 2
                                    

"iya mih, nanti Kevin nikahin" saut Kevin dengan santai.

"HEHH!" Tiffany reflek berteriak.

Kevin membalasnya dengan seringai "kenapa honey?"

"udah-udah. Kamu juga harus minta maaf sama Tiffany" ujar mami Kevin.

"kok minta maaf?" saut Kevin tidak terima. "dianya juga mau kok aku cium" lanjut Kevin.

"apa? Saya sudah mendorong boss tadi" bela Tiffany

"tapi yang pertama kali mancing itu kamu. Mau aku ulang adegannya?"

Tanpa aba-aba pipi Tiffany memerah seperti kepeting rebus setelah mengingat kejadian tadi. Dan mami Kevin yang sedari tadi memperhatikan dua orang ini hanya bisa menghela nafas.

"udahlah mami pusing, terserah kalian mau ngapain. Mami juga sebenernya pengen cepet-cepet punya cucu. Tapi sebaiknya kalian sah kan hubungan kalian dulu baru ngasih mami cucu" selesai berbicara dan tanpa pamit mami Kevin langsung keluar dari ruangan Kevin.

Tiffany mendengus "dasar fuck boss"

Belum sempat Kevin membalas ucapan Tiffany, namun Tiffany sudah lebih dulu keluar dari ruangannya.

-------------------

"halo?" jawab Tiffany pada seseorang yang meneleponnya.

"fany! Temenin yuk!" ujar Rosa, teman dari kecil Tiffany.

"hoamm, kemana?" jawab Tiffany sambil menguap. Ia baru saja pulang dari bekerja. Ternyata boss nya benar-benar tidak memberikannya istirahat, ia terus saja di beri tugas tidak jelas dan harus dikerjakan hari itu juga. Sungguh menyebalkan.

"biasa, ke beeclub" Beeclub adalah club langganan Tiffany dan Rosa, mereka pergi ke club itu untuk sekedar mengurangi kepenatan setelah seharian bekerja.

"jemput" jawab Tiffany.

"oke, 30 menit lagi aku sampai, bye"

"bye" tutup Tiffany.

Setelah merenganggkan ototnya, Tiffany bangun dengan malas dan berjalan dengan langkah terseret-seret menuju kamar mandi. Ya, perempuan itu bahkan belum mandi setelah pulang bekerja.

Selesai mandi, perempuan itu memilih baju yang akan ia pakai. Dan pilihannya jatuh ke dress ketat dengan bahu terbuka yang panjangnya hanya sampai atas lutut bewarna merah maroon.

Ting nong

"pas" batin Tiffany setelah mendengar bunyi bell apartementnya. Ia pun berjalan sambil mengambil tas dan sepatunya yang bewarna hitam, lalu menaruh kedua benda itu di ruang tamu.

"tumben datengnya ga lama" tanya Tiffany setelah membuka pintu.

"berisik" jawab Rosa yang langsung masuk kedalam apartement Tiffany tanpa permisi.

"kenapa? Masalah Aldo lagi?" tanya Tiffany yang sudah bisa menebak penyebab sahabatnya ini menjadi sangat sensitif.

"siapa lagi emang selain dia" saut Rosa sambil mendesah lelah.

"yaudah yuk, langsung ke beeclub aja" ajak Tiffany.

Setelah hampir 10 menit berdebat tentang siapa yang akan menyetir mobil, akhirnya mereka berangkat menuju beeclub. Dan tentu saja yang memenangkan perdebatan itu adalah Tiffany. Perempuan itu beralasan masih sayang nyawa jika harus Rosa yang menyetir.

Selama di perjalanan, Rosa terus saja bercerita penyebab ia dan Aldo pacarnya dan sebagian besar isi cerita itu hanyalah sumpah serapah Rosa tentang kebrengsekan Aldo. Sementara Tiffany hanya mengangguk mengiyakan cerita Rosa.

Bos(shit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang