7. SEVEN

17.5K 234 1
                                    

Seorang perempuan turun dari taxi dengan tergesa-gesa seolah ia sedang dikejar oleh waktu.

Perempuan yang bernama Tiffany itu,  menempuh sekitar hampir setengah jam perjalanan menuju kantornya. Ia pun sampai dengan selamat.

"Pagi Tiffany" sapa Selly sekretaris  ketiga Kevin yang sudah lumayan akrab dengan Tiffany.

Saat hari pertama bekerja, mereka sudah bertukar nomor ponsel. Karena itulah mereka bisa akrab dengan cepat.

Tiffany tidak menjawab sapaan dari Selly, tetapi ia langsung berlari kecil menuju Selly yang sepertinya habis membeli sarapan, karena di tangannya terdapat kantong plastik berlogo MCD.

"Boss Kevin udah datang belum?" Tanyanya sambil agak berbisik, takut pegawai lain mendengar ucapannya.

"Udah dari tadi, kenapa?"

Tiffany menghela nafas "gapapa, thanks infonya"

Tanpa menunggu jawaban dari Selly,
Tiffany pun langsung bergegas menuju lift.

Di dalam lift, Tiffany sudah menyiapkan mentalnya untuk memarahi Kevin yang keras kepala dan menyebalkan itu.

Tak peduli jika Kevin adalah Boss nya. Karena laki-laki itu sudah berperilaku tidak sopan, jadi Tiffany bebaskan untuk memarahinya?

Ting!

Bunyi lift menyadarkan Tiffany dari lamunannya, sambil menghela nafas ia pun berjalan dengan yakin menuju ruangan Kevin.

Tok tok tok

"Masuk" saut suara tegas dari dalam ruangan.

Sebenarnya Tiffany agak ragu untuk memarahi Kevin. Kevin kan boss nya masa iya dia yang berstatus sekretarisnya justru memarahi Kevin yang sebenarnya menolongnya pada saat ia sudah sangat mengantuk karena kelelahan.

Tiffany menggeleng, tapi tetap saja tidak sopan mengganti baju perempuan tanpa seizin perempuan itu, apalagi Kevin juga memberikan kissmark di lehernya!

Tentu saja Kevin salah dan ia harus diberi pelajaran!

Tiffany membuka pintu ruangan Kevin dengan kasar, lalu dengan langkah menghentak ia berjalan menuju Kevin yang masih santai memandanginya, seolah tak punya dosa.

Brak.

Tiffany menggebrak meja Kevin lumayan kencang, dan ingatkan Tiffany sehabis ini ia harus mengolesi telapak tangannya dengan handbody.

"Boss!" Seru Tiffany.

Kevin tersenyum "ya?"

Tiffany menganga melihat respon Kevin yang sangat santai, padahal ia sudah melakukan kesalahan yang fatal!

"Apa boss tidak ingin meminta maaf kepada saya?"

"Meminta maaf untuk apa?"

Brak

Lagi-lagi Tiffany menggebrak meja Kevin, kali ini dengan agak pelan.

"Boss dengan tidak sopannya mengganti baju saya tanpa seizin saya, dan boss juga memberikan kissmark di leher saya! Dan sekarang boss justru santai seolah tidak punya kesalahan?!"

Tiffany tertawa meremehkan "dasar sialan!"

"Hey jaga bahasamu! Saya boss disini"

"Lalu jika anda boss disini saya harus bagaimana? Sopan begitu? Untuk apa saya sopan dengan orang seperti anda!" Ujar Tiffany dengan bahasa yang formal.

Kevin menghela nafas "okey, maafkan aku. Aku tau aku salah karena mengganti bajumu tanpa izin. Tapi itu demi kebaikan mu juga, kan tidak mungkin kau tidur menggunakan baju kerja. Hm? Dan untuk kissmark itu, itu murni karena faktor alam"

Tiffany menyerit "faktor alam apanya?!"

Kevin menggaruk tengkuknya "yaa, kau tau lah saat seorang laki-laki melihat tubuh lawan jenisnya yang hanya menggunakan pakaian dalam. kissmark itu reflek saat aku melihat leher cantikmu"

Tiffany memerah antara malu dan kesal "kau sangat menyebalkan! Aku bisa saja melaporkan mu!"

"Kau bahkan tidak punya bukti apapun babe" ujar Kevin sambil menyeringai.

"Kissmark ini bisa jadi bukti"

Kevin terkekeh "bukti apanya, tanda itu tidak akan membuktikan apa-apa"

Tiffany tertegun, benar juga ucapan Kevin, tanda ini tidak dapat membuat Kevin menjadi tersangka.

"Lalu aku harus bagaimana?!"

"Bagaimana apanya? Lupakan saja masalah itu"

Tiffany melotot "melupakan?! Apa kau gila! Ini menyangkut harga diriku dan kau bilang aku harus melupakannya?!"

"Ahhhhh fuck you!" Tiffany berteriak sambil mendekati Kevin lalu menjambak rambutnya.

"Aww hei lepas bodoh! Ini sakit" ujar Kevin meringis sambil mencoba untuk melepaskan tangan Tiffany dari rambutnya. Huh tenaga perempuan ini kuat juga.

"Aku membencimu!" Tiffany masih terus menjambak Kevin, ia meluapkan amarahnya pada rambut Kevin.

"Hey sudah, aku minta maaf okey. Bisakah kau lepaskan jambakanmu? Ini sungguh sakit"

Tiffany pun melepaskan jambakannya dengan tidak rela.

"Seharusnya aku memberikan pelajaran lebih dari ini"

Kevin merenggut tidak terima "aku bahkan hanya memberi kissmark, kau membalasnya terlalu kasar"

"Ah kepalaku jadi sakit" Kevin meringis sambil mengusap kepalanya.

Tiffany memutar kedua bola matanya "lemah"

"Hei! Coba saja kau rasakan jambakan mu sendiri"

"Untuk apa aku menjambak diriku sendiri, bodoh"

Kevin melotot "kenapa kau jadi sangat berani seperti ini? Kau bahkan mengumpat padaku!"

"Boss juga semakin berani, bahkan boss sudah mengganti bajuku tanpa seizin ku!"

"Kan sudah kuberi tau alasannya!"

Tiffany mendengus "terserah"

Setelah itu Tiffany langsung keluar dari ruangan Kevin dan langsung menuju ruangannya.

Dasar boss gila! Dia bahkan tidak menunjukkan penyesalan sedikitpun. Setidaknya dia harusnya membujukku untuk memaafkannya. Tapi dia malah membuatku semakin kesal!

Tiffany terus saja menggerutu dan mengumpati Kevin.

Liat saja pembalasan ku!

------------

Masih ada yang nungguin cerita ini?
Maaf banget, baru update sekarang.

Gua malah mikir seharusnya ini di-update setelah lebaran. Hehe

Tapi... Ujung2nya di-update sekarang. Yeayy

Btw

Selamat berpuasa bagi yang menjalankan~

Bos(shit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang