Drt.. drt..
Getaran ponsel yang Tiffany letakkan di nakas berhasil membangunkannya yang sedang berada di alam mimpi. Perempuan itu terbangun lalu ia meraba-raba nakas berharap menemukan ponselnya yang berbunyi sedari tadi.
"halo?" ujarnya dengan suara serak khas orang bangun tidur, ia bahkan tak sempat melihat siapa yang meneleponnya.
"halo?" jawab orang itu.
"hm, iya halo, ini siapa sih?" ujar Tiffany dengan nada jengkel.
"boss tampan"
"hah? Boss!" karena kaget Tiffany reflek langsung duduk.
"ya, aku ingin kau ke apartementku jam 05.00" ujar Kevin dengan nada memerintah.
"apa? Ke apartementmu? Untuk apa? Bukankah nanti masih bekerja?" Tiffany menyerit bingung. Untuk apa laki-laki ini menyuruhku untuk ke apartementnya? Apa ia ingin...
"pokoknya kau ke apartementku jam 05.00 alamatnya akan ku kirim"
Sambungan telepon pun terputus secara sepihak. Lalu karena kesal Tiffany membanting ponselnya ke kasur.
"Shit! Apa tidak ada yang lebih gila dari ini? Jam 05.00 itu terlalu pagi! Dasar boss idiot. Dan jam berapa sekarang?"
Tiffany menengok ke arah jam yang berada disampingnya. Dan jam menunjukan pukul 04.30
"SHIT!!!"
Sudah hampir 15 menit Tiffany berdiri dipinggir jalan untuk mencari taxi, namun belum ada satu taxipun yang lewat. Jikapun ada pasti sudah ada penumpangnya.
Lalu Tiffany teringat kalau tadi malam ia membawa mobil Rosa. Dan ia berfikir untuk meminjam mobil Rosa untuk ke apartement Kevin.
Kenapa aku tidak memikirkan ini sedari tadi, sialan.
Tiffany pun mengirim pesan untuk Rosa.
Aku pinjam mobilmu, nanti sore akan ku antar ke apartement mu. Thanks.
Tiffany pun mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, menuju apartement Kevin. Ia bahkan tak segan untuk mengklakson mobil yang ada didepannya.
Tapi nasib sial sedang berada dipihaknya, walaupun sudah terburu-buru mengendarai mobil, namun ia sampai di apartement Kevin pada pukul 05.20.
Perempuan itu sempat kebingungan saat mencari dimana letak apartement Kevin, namun setelah menanyakannya pada pegawai yang kebetulan lewat, akhirnya ia berhasil menemukan letak apartement Kevin.
Sambil berusaha untuk mencari alasan kepada Kevin karena ke terlambatan nya, Tiffany memencet bel apartement Kevin.
Tak lama kemudian, keluar Kevin dengan wajah seperti orang merengut.
"kau telat hampir setengah jam" cerocos Kevin tanpa mempersilahkan Tiffany untuk masuk.
Tiffany memutarkan kedua bola matanya "menurutmu di jam segini apakah ada taxi? Aku menunggu taxi seperti orang bodoh di pinggir jalan. Tapi tak ada satu pun yang kosong!"
"kau kan memang bodoh" gumam Kevin.
Tiffany melotot "apa!"
Kevin menggeleng, lalu ia mempersilahkan Tiffany untuk masuk.
"untuk apa kau menyuruhku ke sini?" tanya Tiffany setelah duduk di sofa yang bewarna putih.
"hari ini aku ada pertemuan dengan calon tunanganku, aku ingin kau ikut. Kami ingin makan di restoran yang sangat mewah"
Tiffany mengaga "untuk apa aku ikut? Inikan tidak ada kaitannya dengan pekerjaan"
"di sini aku boss mu, jadi aku bebas untuk menyuruhmu apapun" ujar Kevin sambil menaikkan dagunya. Sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos(shit)
Romance"Aw!" Seru Kevin. "Kamu bar-bar banget sih!" Seru Kevin sambil mengelus bahunya. "Boss juga mesum banget, main cium-cium saya seenaknya" balas Tiffany tak kalah sebal. "Itu cuma mengecup, bukan mencium" "Cuma?!" Tiffany sudah bersiap untuk memukul K...