"aw, sakit sayang. Kamu ngapain cubit-cubit aku sih?" Seru Kevin sambil mengelus paha nya yang menjadi korban cubitan Tiffany.
"Lagian boss ngapain sih manggil saya sayang? Jijik tau dengernya" gerutu Tiffany.
Kevin menatap Tiffany dengan pandangan kecewa "kamu jijik sama aku?
Tiffany meringis tidak enak "bukan gitu boss, saya cuma--"
"Kamu jahat" tatapan Kevin menegaskan seolah-olah ialah yang paling tersakiti sedunia, dan itu membuat Tiffany merasa sangat bersalah.
"Maaf boss"
Kevin tidak menjawab. Ia hanya mendengus lalu kembali memakan makanannya.
"Kamu lebay Fin" ujar Lolita.
Kevin terus saja diam, seolah menegaskan jika ia benar-benar sedang marah.
"Kevin kalau udah ngambek kayak gini susah dibujuknya" ujar Lolita.
"Terus gimana?" Tanya Tiffany.
Lolita mengangkat kedua bahunya "Aku pulang dulu ya, Dito udah nungguin aku"
"T-tapi"
"Bye Tiffany, Kevin"
Tiffany hanya mengangguk, lalu ia melirik Kevin yang masih memakan makanannya, seolah sedang asik dengan dunianya sendiri. Ia bahkan tidak menengok ke Lolita saat perempuan itu berpamitan.
"Hm, boss?" Tiffany mencoba untuk menegur Kevin.
Kevin mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.
"Bill nya tolong" ujar Kevin saat pelayan menghampirinya.
Lalu pelayan itu berkata untuk tunggu sebentar.
Mendengar Kevin yang sedang meminta bill, Tiffany buru-buru memakan makanannya yang baru ia makan setengah.
Sialan, aku masih lapar. Dan laki-laki ini seenaknya meminta bill seolah tidak menghiraukan ku.
"Ini mas bill nya" ujar seorang pelayan perempuan sambil memberikan bill kepada Kevin.
Kevin melihat bill itu, lalu ia pun membayarnya serta memberikan tip kepada pelayan itu.
"Terimakasih mas" ujar pelayan itu sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Boss, saya belum selesai makan nih. Tunggu sebentar lagi ya"
Kevin hanya melirik Tiffany dengan sinis, lalu ia bangun dari kursinya bersiap untuk pulang.
Tiffany menarik tangan Kevin agar kembali duduk.
"Boss jangan gini dong, saya minta maaf kalau kata-kata saya tadi kurang enak"
Kevin masih diam.
Tiffany menghela nafas menahan kekesalannya. Dasar boss manja!
"Sebagai permintaan maaf, Boss bebas deh nyuruh-nyuruh saya untuk bikin kopi atau membawakan bekal makanan, jadi tukang pijat juga gapapa"
Kevin menengok dengan cepat "benar ya?"
"Eh? T-tapi jangan semua boss, pilih salah satu aja ya" Tiffany tidak mungkin melakukan ketiga hal tersebut, mending ia jadi pembantu sekalian saja.
"Jadi tukang pijit selama seminggu, kamu mau kan?" Jawab Kevin tanpa berfikir lagi.
"Hah! Seminggu? Saya kira cuma berlaku sehari doang"
"iya atau tidak" ujar Kevin dengan raut wajah datar.
Tiffany mengangguk dengan cepat "i-iya boss"
Kevin menyeringai.
-------
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos(shit)
Romans"Aw!" Seru Kevin. "Kamu bar-bar banget sih!" Seru Kevin sambil mengelus bahunya. "Boss juga mesum banget, main cium-cium saya seenaknya" balas Tiffany tak kalah sebal. "Itu cuma mengecup, bukan mencium" "Cuma?!" Tiffany sudah bersiap untuk memukul K...