8. EIGHT

18.9K 275 15
                                    

Tuk tuk tuk

Bunyi ketukan mengganggu itu berasal dari kuku perempuan cantik yang terlihat sedang memikirkan sesuatu yang sangat penting karena bisa dilihat dari dahinya yang berlipat-lipat.

"Hmm" gumam perempuan itu.

Tiffany sedari tadi hanya duduk di kursinya sambil mengetuk kukunya di meja dan melamun. Ia merasa seperti makan gaji buta.

Tetapi tumben sekali boss nya sedari tadi tidak memanggilnya sekedar untuk memberikannya tugas.

Biasanya setiap 2 jam sekali Kevin akan memanggilnya untuk memberikan tugas yang tidak jelas.

Tiffany bingung harus apa, sekarang masih pukul 10 pagi, ia tak mungkin pergi ke bawah untuk membeli makanan. Tapi sekarang pun ia sudah lapar.

"Aku butuh kegiatan" nah kan jika sudah bosan seperti ini Tiffany akan mulai berbicara sendiri.

"Daripada bosen gini, mending aku mikirin gimana supaya bisa balas dendam ke Kevin" ujar Tiffany lagi.

"Apa aku harus mengempeskan ban mobilnya yah? Tapi kalau dia mati karena kecelakaan aku akan masuk penjara"

Tiffany menggeleng, itu terlalu merugikan.

"Memberikan makanan yang berisi pencuci perut? Itu juga bisa membuat dia mati, nanti aku akan kena kasus"

Tiffany menggeleng lagi.

"Panggilan untuk Tiffany segera ke ruangan saya"

Tiffany menyeringai mendengar suara Kevin yang memanggilnya dari speaker. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menuju ruangan Kevin.

I'm coming boss!

---------

Tok tok tok

Tiffany mengetuk pintu ruangan Kevin dengan semangat.

"Masuk" saut Kevin dari dalam ruangannya.

Tiffany langsung membuka pintu berat Kevin dan saat ia melihat Kevin ia langsung tersenyum lebar.

Kevin menyerit "kenapa kau tersenyum di depan pintu seperti itu? Kau membuat ku takut"

Sambil terkekeh Tiffany pun masuk ke dalam ruangan Kevin.

"Ada apa boss memanggil saya?" Tanya Tiffany, ia masih berdiri di ruangan Kevin.

"Duduk dulu!"

"Ada apa boss?" Tanya Tiffany setelah duduk.

"Lusa adalah hari pernikahan Lolita dengan Dito. Lolita ingin kau datang bersama ku"

Tiffany menyerit "kenapa harus datang bersama boss?"

"Mana aku tahu"

Tiffany mendengus "hanya itu yang ingin boss sampaikan?"

"Ya"

"Boss?" Tanya Tiffany.

"Ya honey?"

Tiffany hanya bisa mendengus saat mendengar Kevin yang memanggilnya seperti itu.

"Kenapa aku belum menerima pekerjaan apapun?" Tanya Tiffany, padahal biasanya dari pagi ia sudah disibukkan dengan pekerjaan dari Kevin.

"Kau serius ingin diberi pekerjaan?"

"Hm, tentu saja"

"Mendekatlah" ujar Kevin.

Oh tidak, ini pertanda buruk! Siaga 1.

Tiffany pun mendekat kearah Kevin.

Baru saja Tiffany ingin menanyakan kenapa ia disuruh mendekat, Kevin tiba-tiba sudah menariknya dan ia pun terduduk di pangkuan Kevin.

Bos(shit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang