part .3. FEELING PROBLEM

4.3K 161 0
                                        

Hello nhysa revisi ulang yah cerita nya💋💕💋
Suka sama cerita ini?
Votenya mana nih
Ok selamat membaca kamu yah 💕💋
Tolong sebelumnya tinggalin vote bintang buat nhysa donk..
Untuk menghargai karya Nhysa ❤️
.
.
.
.
.
.
.

Untuk menghargai karya Nhysa ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Fix hari-harinya kini sudah tidak jauh dari pria itu. Brian selalu saja datang di rumahnya. Menelponnya seperti penguntit. Wizzy tidak tahan dengan tatapan Brian yang begitu menawan namun sekaligus membahayakan. Tatapan dingin namun mampu menariknya kedalam dimensi berbeda. Membuat Wizzy kadang salah tingkah sekaligus kesal akibat perutnya kadang tiba-tiba keram dan tidak mampu menahan dirinya.

Tidak bisa ia pungkiri pesona Brian begitu mengganggu pikirannya, tapi sekaligus kesal saat harus mengingat kejadian hari itu, dan sikap Brian yang arogan terhadapnya. Memaksa Wizzy harus menuruti segala keinginannya.

Seperti kisah dongeng saja, seorang pria tampan rupawan yang memiliki segalanya memasuki kehidupannya sesuka hatinya. Wizzy seorang wanita biasa berasal dari panti asuhan, yang tidak terbiasa bahkan sebelumnya tidak pernah berhubungan dengan pria manapun. Harus berhadapan dengan sikap Brian yang harus menuruti segala keinginannya.

Wizzy sedang menyandarkan kepalanya di kursi, ketika bossnya Pak Bram memanggilnya melalui interkom di mejanya.

"Wizzy ke ruangan saya sekarang" ucap Bram melalui interkom

"Siap pak" wizzy menekan tombol biru untuk menutup.

Segera ia beranjak menuju ruangan bossnya itu.

"Bapak panggil saya" ucap wizzy dengan sopan. Bram memintanya duduk

"Sore nanti Demian akan datang, aku ingin kau menjemputnya"ucap Bram

"Baik pak" jawabnya langsung seketika otak Wizzy berusaha mengingat bagaimana rupa si Demian ini. Yang biasanya ia lihat di foto keluarga yang terpajang di kediaman Bram saat ia berkunjung kerumah bossnya itu.

"Wizzy aku ingin kau mengenal Demian, usianya sama denganmu" ucap pria setengah baya itu dengan wajah serius namun ramah segurat senyum menghiasi wajahnya

Wizzy tahu betul apa maksud pak Bram, bossnya ingin mengenalkan Wizzy pada Demian. Demian sudah lama tinggal di Jerman. Wizzy hanya pernah beberapa kali bertemu saat ada perayaan keluarga besarnya. Tapi tidak pernah sama sekali berbicara dengan pria itu. Ia sangat tahu diri kalau bukan bantuan Bram dia tidak akan jadi seperti ini. Membiayai sekolahnya dan menjadi donatur utama bagi panti asuhan dimana ia di besarkan

"Wizzy sudah waktunya kau memiliki pasangan dalam hidupmu, aku yakin Demian adalah orang yang tepat untukmu. Demian pasti cocok denganmu, bukan bermaksud membanggakan anak sendiri tapi Demian memiliki kepribadian yang baik. Aku yakin Demian mampu membahagiakanmu" sambungnya melihat Wizzy yang diam saja

Wizzy hanya tersenyum kikuk, tidak tahu harus berkata apa. Pak bram berusaha menjodohkannya dengan anaknya. Wizzy akan menurut saja jika tidak ada yang terjadi pada dirinya saat ini. Tapi... Ahh Dia masih punya waktu menolak dan membicarakan semua ini dengan baik-baik.

Feeling ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang