****
Satu minggu kemudian
Hari ini hari dimana arga dan kara akan menikah, saat ini kara sedang memandangi dirinya didepan cermin, ia tidak menyangka hari ini tiba juga, hari dimana ia harus melepas masa remajanya menjadi seorang istri. Dan ia juga bukan lagi tanggung jawab orang tuanya lagi, melainkan suaminya. Tidak terasa buliran-buliran air menetes di pelupuk matanya.
"Sayang kok kamu nangis sih, kenapa?" tanya sinta saat melihat anaknya sedang menangis
"Mama" isaknya sambil memeluk mamanya
"Kenapa sayang hmm?"
"Ma, kara sebentar lagi bukan tanggung jawab mama lagi, kara gak akan tinggal sama mama lagi.. Hiks.. Kara gak bisa jauh dari mama, kara sayang sama mama, kara gak mau ma.. Hiks..hiks"
"Hussttt... Gak boleh nangis sayang, nanti kamu bisa datang kerumah mama, mama sama papa pasti seneng kamu main kesini, sudah dong jangan nangis lagi, entar jelek loh"
"Sudah siap sayang?" tanya hery yang baru masuk kekamar kara, dan melihat putri sulungnya yang sedang menangis.
"Loh kok nangis sih, nantik gak cantik lagi loh, nanti arga gak mau lagi nikah sama kamu kalo jelek"
"Ihh... Papa"
****
Saat ini Arga dan Kara sudah sah menjadi suami istri, dan mereka lagi berkumpul di ruang keluarga Hezza. Dan beberapa jam tadi acara pernikahan Arga dan kara sudah selesai. Disini juga ada mami papinya arga dan juga kakak laki-lakinya kara yang baru pulang dari london untuk menghadiri pesta pernikahan adiknya.
"Wahh dek lo ngelangkahin gue tuh, masak lo sudah nikah aja" kata reyhan kakak nya Kara.
"Yee... Abang aja tuh yang betah ngejomblo, malah salahin aku aja"
"Reyhan kamu mau om jodohin juga sama keponakan om yang di luar negri, cantik loh"
"Boleh om boleh"
"Hahahhahahaha......"
Sontak semua ketawa.
"Oh iya... Kami sudah menyiapkan rumah untuk kalian, tenang aja rumahnya deket kok sama sekolah kalian"
"Iya om"
"Kok om sih, papa dong manggilnya, kan kamu sekarang anak papa"
"Eh.. Iya pa"
"Kamu juga kara panggil papi aja, kayak arga manggil papi"
"Iya pi"
****
Sekarang dua anak manusia yang baru beberapa jam tadi menjadi sepasang suami istri nampak berada di depan rumah, yang sudah dikasih kepada mereka oleh orang tuanya.
"Ayo masuk, ngapain bengong aja" kata arga
"Ahh.. Iya kak"
"Kata mami kamarnya cuman satu jadi kita tidur satu kamar"
"APA... Gk mau kakak tidur diluar aja, gue tidur di kamar"
"Enggak... Enak aja, tenang aja gue gk bakal apa-apain kamu, paling dikit doang"
"Itu sama aja dasar mesum"
"Bodoh amat, gue mau tidur, besok sekolah"
****
Matahari mulai masuk kekamar celah jendela dua anak manusia yang lagi nyenyaknya tidur. Hal itu membuat sang empu terbangun dari tidurnya, tetapi ada yang beras di perutnya, dan ternyata tangan arga yang melingkar diperutnya.
"AAAAA...." teriaknya, sambil ngibasin selimut
"Ngapain sih teriak-teriak gak jelas banget, masih pagi nih juga"
"Gak jelas? Kakak tuh ngapain peluk-peluk aku?"
"Peluk? Jelas lah gue peluk lo, kan lo istri gue, gimana sih"
Blushing
Tiba-tiba wajah kara memerah, dan ia berusaha menutupi dengan tangannya, tetapi sudah terlambat arga sudah mengetahuinya terlebih dahulu, membuat arga terkekeh dan mengacak-acak rambut kara
"Hehehe... Gitu aja blushing gimana entar kalau aku 'gituin' "
"Gituin gimana?" tanyanya dengan kepolosannya
Arga kembali terkekeh tetapi dengan lebih keras lagi, maksudnya ketawa
"Hahahaha... Istri gue polos banget sih"
"Ihh.. Kakak apaan sih, kan tadi gue nanya gituin ap..."
Cup
Blushing, matanya membulat sempurna saat arga mencium pipinya, lagi-lagi wajahnya memerah sempurna seperti tomat.
Arga tidak perduli ia langsung meloncat dari atas tempat tidur dan menuju ke kamar mandi dengan terkekehnya saat melihat wajah istrinya yang memerah sempurna.
________________________________________________________________________
Wahhh....
Ceritanya makin gaje nih... Hahahah... Sorry author gak pandai buat cerita. Ini ni baru belajar..Maaf ya kalau tulisannya banyak typo
Terimakasih yang sudah mau baca, dan jangan lupa vote dan comentnya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga&Kara
RandomWARNING [17+] bagaimana jika kehidupan kalian tidak sesuai dengan yang kalian impikan selama ini. semua hancur karena sebuah perjodohan konyol Begitu lah yang dialami oleh kara. Dia harus dijodohin sama kakak kelasnya sendiri yang baru sekolah satu...