*****
Dari mobil tadi hingga sampainya dirumah, Arga dan Kara sama-sama diam, entah apa yang ada dipikirannya.
"Kak kenapa sih?" tanya kara
"........" Arga Masih diam
"Kak, Kakak kenapa sih?" kara yang mulai kesal dengan Arga yang daritadi diam terus
"Lo bilang kenapa? Lo mikir dong apa yang lo lakuin tadi" Arga pun sudag mulai kesal
"apa yang sudah gue lakuin?" tanya Kara balik"Lo mikir gak? Gue ini suami lo, dan dengan gampangnya lo nyuruh gue buat deketin dia, apa yang ada dipikiran lo?"
"Bukan itu maksud gue kak"
"Bukan itu gimana? Jelas-jelas lo tadi bilang bahwa lo nyuruh gue buat deketin dia"
"Kak gue cuman gak mau persahabatan gue hancur itu aja, jadi pleasee tolong gue ya" ucap kara sambil mengantupkan tangannya
"Lo bilang gak mau persahabatan lo hancur? Dan pernikahan kita yang hancur" arga yang sudah geram dengan kelakuan kara, langsung pergi menuju kamarnya
"Kakkk.." sambil mengikuti arga menuju kamarnya
"Kak maafin gue ya"
Arga tidak merespon ucapan kara, dia langsung menuju ke kasur dan merebahkan dirinya.
Kara pun ikut menuju kasur dan mendudukan dirinya di samping arga
"Kak maafin gue ya, iya tau gue salah tapi.." kara gak melanjutkan ucapannya dia memandang arga yang tengah memandangnya dengan intens.
Tiba-tiba di tariknya tubuh kara, kara yang kaget pun tidak sadar jika dia sudah berada di atas arga. Arga yang melihat keterkejutan kara langsung melumat habis bibir kara. Kara yang syok hanya melototkan matanya. Ini ciuman pertama baginya. Kara yang tidak sadar dia sudah di bawah arga. Dan arga pun terus melumat bibir kara hingga mereka kehabisa nafas.
Hingga arga melepaskan pangutannya
"Kamu istri aku jadi kamu jangan berbuat macam-macam"
Setelah itu arga langsung menuju kamar mandi danMeninggalkan kara yang masih mematung di tempat akibat syok apa yang sudah dilakukan oleh arga.
****
Arga yang sudah siap mandi, dia tidak melihat tanda-tanda kara ada disana, dimana istrinya itu, pikirnya dalam hati.
Lalu arga segera memakai baju, sebab dia tadi lupa membawa baju ketika mandi, jadilah dia hanya menggunakan handuk ketika keluar kamar mandi untungnya kara tidak ada di dalam kamar itu, jadi dia bisa bernafas lega.
Setelah memakai bajunya arga segera keluar kamar
****
Sesampainya di bawah, arga melihat kara yang sedang memasak di dapur, ia ingin menghampiri kara tetapi ia merasa canggung, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke ruang tamu, ia memilih menonton tv.
Kara yang masih fokus memasak, dan tak menyadari bahwa dari tadi arga terus menatapnya dari ruang tamu.
****
Ditempat lain aldi, raka, dan riyan, sedang berkumpul di sebuah kafe. Dimana biasanya anak muda suka nongkrong disini Mereka memang selalu nongkrong disini, bahkan mereka sudah menjadi tamu langganan disini.
"Eh telpon arga dong suruh kesini" kata raka tiba-tiba
"Yaudah gue telpon dulu"
Sambil menunggu aldi yang nelpon arga, raka dan riyan asik ngobrol, entah apa yang mereka obrolin. Tetapi memang mereka selalu 'gaje'
"Halo ga, lo dimana?"
"Dirumah, kenapa?
" kesini dong, boring nih kita gk ada lo"
"Gue sibuk"
"Alah sibuk apa lo?"
"Gue punya tanggung jawab"
"Tanggung jawab konon, kayak sudah berkeluarga aja lo"
"Emang"
"Ap... Ehh anjing dimatiin"
Aldi melihat ponselnya yang sudah tidak tersambung dengan siapapun
"Apa katanya?" kata riyan
"Kesini dia?" sambung raka
"Gk, dia sibuk, katanya dia punya tanggung jawab, a eh deh arga" jawab aldi
****
Arga dan kara yang dirumahnya saling diam-diaman akibat kejadian tadi. Dan masih betah hingga sekarang. Mereka baru selesai makan pun, masih diam.
Arga yang duluan pergi dari meja makan dan meninggalkan kara yang masih membereskan bekas makan mereka.
Kara yang bingung dimana letak kesalahannya? Apa salahnya? Kenapa arga marah padanya? Apakah gara-gara maaalah tadi? Ahh bodoh tentu saja iya. Batin kara
Setelah selesai membersihkan meja makan, kara langsung menuju kamar.
****
Oke guys Arga&Kara kembali walau sudah lama bangetttt...
Somoga makin suka ya sama Arga&Kara
Oke
Happy reading guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga&Kara
RastgeleWARNING [17+] bagaimana jika kehidupan kalian tidak sesuai dengan yang kalian impikan selama ini. semua hancur karena sebuah perjodohan konyol Begitu lah yang dialami oleh kara. Dia harus dijodohin sama kakak kelasnya sendiri yang baru sekolah satu...