Dalam bahaya

246 18 2
                                    

Hari demi hari sulli lewati, namun hari demi hari pula, sikap sulli mulai berubah, sulli tak seperti dullu lagi, sulli sekarang yang kita kenali adalah wanita yang super baik dan super perhatian kepada setiap karyawannya..  tak salah jikah mereka semua bekerja disini semakin betah dengan perubahan sulli yang  begitu nyaman dipandang.

" Hai nona " sapa bona sekretaris barunya, sebelumnya bona sudah bekerja lama diperusahaan sulli, ia bekerja sebagai bagian asuransi, tapi sulli mengangkatnya sebagai sekretaris karena bona begitu rajin dan baik kepadanya, maka dari itu sulli memutuskan untuk mengangkatnya.

" bagaimana pekerjaan hari ini bona shi" tanya sulli saat mereka menuruni lift.

" sungguh melelahkan nona"
" maaf karena menyusahkanmu" bona tersenyum
"  tak masalah nona, selagi saya betah, dan nona tak marah2" candanya mereka berdua Tertawa saat keluar dari lift.

" Bagaimana kabar jihoon" tanyanya
" aigho kau tak bisa lepas ne dari jihoon" bona tersenyum malu2

" nona tau sendiri bukan kalau saya begitu menyukai jihoon sejak lama"
" sejak lama ?? kalian saja baru dekat 6 bulan yang lalu"
" nee kami memang saling mendekat, namun jihoon sepertinya tak menyukaiku"
" berpikirlah positif, siapa tau sebaliknya" bona tersenyum senang, sepertinya ia mendapatkan isyarat dari sulli.

" aku harus pulang, .. apa kau mau menginap"  tawar sulli, membuat bona terdiam

" nona tak salah mengajak saya"
" tentu saja tidak"
" tapi rumah nona sangat jauh"
" tidak jauh, hanya seperempat belokan dari sini"
" anda pindah rumah"
" tidak juga, aku hanya membeli sebuah appartement agar tidak terlalu jauh dari kantor, apa kau mau ikut "
" kalau nona memperbolehkan saya boleh"
" baiklah" saking asik berbicara mereka memutuskan untuk pulang..  bona mengikuti ajakan sulli yang memintanya untuk menginap..

****

Ditempat lain, alias kanada tempat tinggal minho sekarang, ia seperti tengah diributkan dengan pekerjaannya..  bagaimana tidak ribut sudah 1 bulan ia tinggal dikanada, pamannya tidak mau memberikan hak kepemilikan perusahaan yang masih dipegang erat oleh ayahnya.

" sudahlah minho lebih baik kau pergi saja pulanglah kenegara asalmu"
" aku tidak akan pergi selagi mendapatkan yang bukan hakmu"
" kau ada urusan apa hah, ini semua aku yang punya pamanmu hahaha" ia tertawa seakan seperti orang mabuk

" Baik..  jika itu mau paman" minho melihat botol birr yang berada diruangan pamannya, ia segera mengambil dan menghempaskan dikepala pamannya membuatnya pingsan seketika.

mendengar suara keributan diruangan yang dikelola pamannya.. orang2 yang berada diperusahaan itu langsung melihat apa yang terjadi..

"Can you send the fastest to south korea" minho berbicara kepada sekretaris pamannya
" yes sir"

" akan lebih baik jika kau kembali pulang, dan jangan pernah kembali lagi kemari" minho melangkahkan kakinya keluar ruangan menerobos gerombolan orang2 yang menghalangi jalannya.

saat dijalanan malam ia mencoba menghubungi seseorang dari ponselnya.

" Yeoboseo" suara yang sangat dirindukannya sejak lama akhirnya terdengar juga..
" Bogoshippoh"
" Minho....  kau kah itu" teriaknya dari sebrang sana.
" Tentu saja siapa lagi, inilah aku namja mesum yang sering kau maki2 nona"
" yakk berhenti memanggilku nona"  teriaknya
" apa kabarmu sulli"
" kabarku baik, bagaimana kabarmu, kenapa baru menghubungiku oeh"
" banyak sekali pekerjaan disini, aku tak sempat menghubungimu"
" Cihhh...  bisa2nya kau berbohong"
minho menahan tawanya sedari tadi.
" Aku tak membohongimu, apa kau merindukanku"
" aku tidak merindukanmu sedikitpun"
" benarkah"
" ne"
" ahhhh sayang sekali, padahal aku berharap wanitaku merindukanku, ternyata tidak"

I LOVE MONSTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang