Pencarian

184 13 5
                                    

ketika mereka telah berada didalam mobil, sulli yang duduk dikursi belakang begitu gugup untuk menjalankan misi menyeramkan ini, andai dirinya tak menjadi tempat persinggahan mona dirinya tak seperti ini dan tidak akan turun tangan seperti orang kerasukan seperti ini

Kenapa harus dirinya yg menjadi incaran setiap mahluk menyebalkan itu tidak adakah tempat lain selain dirinya

............

minho menatap sulli dari kaca mobil ia terlihat begitu gelisah dibelakang sana

" semuanya akan baik2 saja " minho mencoba menenangkan sulli

" Diamlah minho, bisakah lebih cepat mengemudinya park chanyeol kau begitu lamban "

minho kembali ketempat duduk semula, ia tau kalau itu bukan sulli, melainkan mona kembali lagi dan bersikap tidak sabaran

" Yaakk kau lamban sekali, bisa kau percepat waktu kalian tinggal 15 jam " marah mona kembali menguasai tubuh sulli

" bisakah kau diam,  aku sedang mengemudi dengan nyaman "

" tapi kau begitu lamban bodoh "

" kau yg bodoh, siapa suruh kau masuk kedalam tubuh adikku " bentak chanyeol menghentikan mobil mereka

" karena aku menginginkannya "

" menginginkan apa ? ingin adiku mati hah"

" tentu saja tidak "

" lalu apa, apa yg kau ingin kan kenapa kau tidak pergi saja dari tubuh adikku "

" aku ingin sekali pergi, tapi ~~~~  tubuh ku terkunci dalam peti itu, sehingga aku tidak bisa pergi dari tubuh sulli " ucapnya, wajahnya tiba2 murung

" aarghhhhh..  jika kami menemukan jasatmu segeralah keluar dari tubuh adikku kau begitu menyiksanya "

" nde..  ndee aku akan keluar kau puas, bisakah kita pergi, kau memperlambat waktu ku "

" arghhhh, aku bisa gila berlama2 seperti ini dengan arwah penasaran seperti mu "

Mona hanya senyum2 tidak jelas mendengar omelan chanyeol, ia bahkan bersikap begitu santai ketika chanyeol memarahinya

" ini apakah ini tempatnya " kata chanyeol

mereka berhenti disebuah tanah lapang yang dipenuhi oleh rerumputan yg tidak terlalu panjang dan tidak ada penghuni lain selain sebuah rumah atau bisa disebut sebuah gubuk dipertengahan tanah lapang tersebut

" Kau benar "

mona begitu senang melihat tempat ini, dan tempat ini lah yang mengubur dirinya didalam sebuah peti

" jadii..  dimana kau bilang tempat yg begitu besar itu " tanya minho

" apakah aku ada mengatakan tempat itu besar "

" bolla " jawabnya kemudian mereka segera berjalan menuju ketengah2 gubuk kecil itu

terlihat jalanan menuju ke gubuk itu begitu mulus dan nyaman untuk dilewati tapi saat mereka menginjakan kaki mereka kererumputan itu ternyata isinya bukanlah pasir atau tanah, melainkan tanah liat yg basah

" kita tidak bisa lewat kalau seperti ini "
ucap minho, melihat seisi tanah lapang itu penuh dengan tanah liat

" kau benar, lebih baik lepas saja sepatu kita " kata chanyeol

" tidak, kita harus tetap mengenakan sepatu, kita tidak tau tanah ini apakah benar tanah liat biasa atau mereka telah memasang jebang untuk kita "

I LOVE MONSTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang