In a Dream

213 14 4
                                    

Sesuai dengan perkataan minho, ia menurut dan tak kemana2, malam ini ia memutuskan untuk tidur dirumah joe istrinya chanyeol.. Ia sengaja menyuruh sulli untuk menginap dirumahnya, karena jika nantinya Mona kembali, ia tak bisa menghentikannya jika harus bolak balik rumah sulli dan rumahnya, makanya ia memutuskan sulli untuk menginap disini dirumah besarnya.

" jangan kemana2 minho" chanyeol menahan tangannya ketika minho hendak keluar " sulli membutuhkanmu disini " ia menatap sulli yang sudah terlelap sejak mereka sampai tadi ?!? " kau boleh pergi jika kita mendapatkan informasi dari bona" minho mengangguk, menyetujui kata2 chanyeol yang ada benarnya.

" bolehkah aku tidur disampingnya" pinta minho

Dengan berat hati untuk kesembuhan adiknya, ia mengijinkan minho tidur disamping sulli, asalkan jangan menyentuh bagian2 terlarang milik sulli, dan minho menurutinya, siapa juga yang mengambil kesempatan dalam kesempitan

tapi minho secara diam2 memang ingin mengambil kesempitan dikala sulli sedang tertidur, ia mengecup singkat bibirnya agar sulli merasakannya dalam mimpi

" jaljayo, saranghae " mengecup singkat keningnya, lalu merebahkan dirinya disamping sulli memeluk tubuhnya yang sedikit dingin.

ALAM MIMPI

sulli sepertinya begitu menikmati mimpinya, sampai2 didalam sana ia bermimpi kalau ia tengah berada ditengah2 hamparan rerumputan hijau yang begitu cerah dengan langit biru dan awan yang tak beraturan membuat mimpi itu seperti kenyataan

ia bersenandung ria mengelilingi hamparan rerumputan kecil itu dengann senyuman bahagia yang tak pernah diperlihatkannya sebelumnya

Namun seketika ia sedang asik dengan mimpinya tiba2 ia melihat seseorang dari jauh melambaikan tangannya

"( bukankah dimimpi ini hanya ada aku sendiri, siapa dia) "

Dia adalah seorang perempuan berbaju merah mendekatinya dengan senyuman yang tak kalah senang
" who are you"  katanya saat wanita itu berada dihadapannya sekarang
" aku tak mengerti bahasamu"  kata wanita itu masih dengan senyuman ciri khasnya yang begitu mengembang indah diwajahnya

sulli menatapnya dari atas sampai kaki, nampak seperti manusia, lalu kenapa dia bisa datang dimimpinya, pikirnya

" siapa kau, kenapa kau bisa berada didalam mimpiku" kata sulli penasaran
" nan, mona lee "
" mona lee" ia mengangguk " kenapa kau bisa berada dalam mimpiku"
" ummbb... entahlah akupun tak tau bagaimana bisa aku masuk kemimpimu sekarang "

" katakan siapa kau sebenarnya " bentak sulli, wanita itu tertawa bukannya menjawab ia malah tertawa sekencang2nya

" sudahku katakan bukan namaku mona lee mona dan kau kenapa tak percaya juga"
" apa yang kau inginkan"
" aku..  ummbb tidak mudah jika kau mau mendengarkannya"
" apa"
" aku ada maksud dari semua ini sulli, begini begini, umbb..  kau tau sudah 3 bulan ini aku merasuki tubuhmu, dan aku juga yang telah menidurkan raga mu disuatu tempat yang sangaaattt jauuhh"

" apa maksud mu oeh, bisakah kau berbicara jelas" wanita itu membuang nafas kasarnya.

" aku sengaja melakukan ini hanya untuk balas dendam itu saja"
" dengn memanfaatkan tubuhku kau gila kenapa kau memilih aku "
" karena kaulah orang yang bisa membantuku"

" membantu dalam hal apa, kau bilang ingin membalaskan dendammu lalu sekarang kenapa kah malah ingin meminta bantuanku oeh" bentaknya keras

" memang sengaja aku memilihmu, karena aku ingin kau membantuku menemukan seseorang yang telah memperkosaku dan membunuhku, bahkan mereka menyembunyikan mayatku yang entah aku sendiri tak Mengetahuinya"

" aku..  kenapa harus aku "
" karena kau lah yang bisa membantuku, ku mohon bantulah aku menemukan mereka dan menemukan tubuhku, setelah kau menemukannya aku berjanji untuk kembali ketubuh asalku "

" jika kau arwah kenapa kau memasuki tubuhku "
" aku bukan arwah, tapi monster , aku memang meminjam tubuhmu hanya untuk bersenang2 aku ingin tau rasanya menjadi orang yang begitu kaya raya"

" kau memanfaatkan tubuhku hanya untuk bersenang2 tanpa mencari tahu siapa yang telah membunuhmu" bentak sulli membuatnya mengedipkan matanya berkali2, kemudian ia tersenyum sinis

" aku telah mencari kesemua tempat dan aku masih belum menemukan dia ditempat ia berkumpul sekarang"

" maksudmu "
" yaaaa.. aku telah membunuh kawanannya dan hanya tersisa 2, namun aku tak dapat menemukan mereka"

" tunggu, tunggu2 jadi maksudmu aku harus membantumu menemukan mereka" ia mengangguk

" bagaimana mungkin aku bisa menemukan mereka, sedangkan aku tak mengenal Mereka "

" kau mengenal mereka hanya saja kau tidak mengetahui wujud asli dari mereka "
" apa maksudmu aku tak mengerti "

wanita itu memutar bola matanya
" kau hanya menuruti kata2ku saja.. jika kau ingin ragamu kembali "
" hiisss..  arra, arra bagaimana aku harus menemukan mereka "

" banyak rintangan yang harus kau lalui, untuk menemukan mereka "
" otthe"
" pertama kau harus pergi kerumah ku menemukan selembaran kertas yang kusimpan dibawah ranjang "

" rumahmu ???  aku saja tidak mengenalmu bagaimana aku harus mencari rumahmu ckk "
" ckk!!!  rumahku ada dijalan bla bla bla ,?? disana hanya ada sebuah rumah tak ada orang lain yang berada disana, hanya rumah yang berada ditengah hamparan rerumputan, dan kau harus memasukinya seorang diri tanpa ditemani, minho atau chanyeol atau siapapun itu"

" bagaimana kalau aku mati"
" kau tidak akan mati choi sulli, aku mengawasimu dari dalam tubuhmu ini sekaligus memberikan isyarat "

" lalu langkah kedua apa "

" kau harus menemukan tubuhku, yang mereka simpan didalam sebuah peti dan ditempatkan dalam sebuah gudang, akupun tak tau dimana mereka menyembunyikannya, mereka seperti meletakan magis yang membuatku tak dapat kembali " ia membuang nafas

" lalu yang ketiga apa"

" kau tinggal menemukan mereka, "
" hanya itu" ia mengangguk
" kenapa kau mengutus ku oehh..  bukankah banyak sekali wanita diluar sana kenapa kau memilihku"

" karena aku tak bisa mengatakannya,  kau akan tau ketika kau menemukan mereka "
" apa kau akan kembali setelah ini "
" umbb mungkin sementara waktu tidak minho begitu membutuhkanmu ck dasar "
" sudahlah aku harus pergi, pencarianmu dimulai dari sekang selama 34 jam.. "

" bwoo..  yaa.. yaya, "

Wanita itu menghilang seketika sulli hendak berbicara.

  sullipun terbangun dari tidurnya dengan keringat yang bercucuran, ia menoleh kesamping mendapati minho yang juga tertidur memeluk perutnya, ia tersenyum kali ini minho tidak pergi seperti kemarin2

ia memiringkan tubuhnya membalas pelukan minho dengan erat

" Choaa hihihi" ia terkikik sendiri seolah ada hal lucu menurutnya, lalu ia kembali untuk tidur dalam pelukan minho dan menceritakannya esok hari apa yang telah dimimpikannya.




I LOVE MONSTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang