Enjoy the story and don't forget to Vote and Coment guys!
.
.
.
.
.
.
.
🐶🐧🐶Jam tujuh pagi, semua orang sudah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing namun tidak dengan gadis cantik bermata tajam yang berstatus sebagai adik dari seorang pewaris perusahaan Henderson Land Development.
Mood nya benar-benar dibuat rusak setelah makan malam dimention Kim lalu sekarang saat ia ingin merilekskan pikirannya dengan menonton TV ia malah mendapatkan berita yang tak terduga tentangnya.
"Kim TaeRin adalah seorang gadis salah satu lulusan Unifersitas Internatiol terpandang diPrancis yang baru-baru ini dikabarkan dekat dengan Park Jimin. Natizen juga banyak memberi coment tentang vidio Kim TaeRin yang sedang menjemput Park Jimin dibandara.dan ada kabar bahwa Kim TaeRin adalah perusak hubungan antara Park Jimin dan artis Jepang yang bernama Himawari.''
'Shit!! Shit!! Shit!!'
Ia mengumpat, rasanya saat ini ia benar-benar ingin menjambak rambut Jimin. Berita macam apa itu?!. jika ia tau siapa yang mengabarkan berita omong kosong tentang nya dan Jimin maka dengan senang hati ia akan menendang wajah orang itu.
"Ada apa dengan wajahmu?" Jimin keluar dari kamarnya menuju ruang tamu dimana Rin berada lalu duduk disofa disamping gadis itu. "masam sekali." ejeknya lalu merebut toples yang berisikan choco chips dari tangan sang sahabat.
Tidak ada jawaban dari Rin. Jimin melirik sebentar kearah sahabatnya yang menatap TV lalu menatap layar poncelnya. "Yak! Yak! Yak! Berengsek! Lepaskan tanganmu dari rambutku!" Ia mencoba melepaskan tangan Rin yang menjambak rambutnya hingga membuat Choco chips yang berada di toples terhambur dilantai.
Saat tangan gadis itu sudah terlepas Ia menatap kearah Jimin. "Cepatlah bersiap aku ingin pergi!"
Apa-apaan! Setelah menjambak rambut Jimin gadis itu bukannya minta maaf malah memerintahnya lalu melenggang pergi begitu saja.
'Apa sebegitunya terganggunya ia karena dinner tadi malam?'
Jimin membatin. Kekawatirannya terhadap Rin membuat rasa dongkolnya hilang. Ia mengalihkan pandangannya menghadap TV hingga helaan nafas terdengar saat melihat berita yang berada disalah satu chenel TV. 'Begitu rupanya.'
Sesaat Ia terdiam merasa ada yang aneh hari ini. Ia tidak melihat Hoseok pagi ini,benar juga kemana pemuda itu?.
Pandangan ia edarkan keseluruh penjuru ruang tamu hingga matanya terpaku pada pintu disamping kamarnya lebih tepatnya pada kamar Hoseok.ia melihat ada sebuah note. Jimin berjalan kearah dimana kamar Hoseok berada lalu membaca note yang ditinggalkan Hoseok. "aku ada keperluan diluar maaf tidak membuatkan kalian sarapan. Mungkin aku akan pulang saat makan malam."
Jimin mengangguk lalu berjalan kearah kamarnya yang tepat disamping kamar Hoseok. Saat tangannya memegang knop pintu notif diponcelnya berbunyi. Ternyata itu adalah notifikasi dari Instagramnya. Senyumnya merekah saat melihat foto dimana wajah dingin seseorang sedang menatap awan namun mata itu terlihat sendu dengan rambut hitam berkibar kecil karena terkena sapuan angin juga lengan kanan separuh terangkat setinggi kepalanya seolah ia sedang ingin meraih sesuatu diatas sana .
'Min Yoongi, kau begitu manis' Ia terkekeh geli mendengar isi pikirannya sendiri. 'Sejak kapan aku menjadi seperti ini?'
Setelah ia puas memandan foto sang aktor Jimin mencharger handphone nya lalu pergi untuk mebersihkan diri.
Sekitar sepuluh menit ia selesai dan saat keluar kamar mandi ia melihat Rin yang sedang rebahan memainkan ponselnya. Poncel Jimin memang tidak memakai pengaman apapun jadi wajar saja Rin bisa mengotak atik poncelnya. Lagi pula tidak ada rahasia apapun di poncelnya terkecuali....
"Kurasa kau benar-benar tergila-gila dengan pemuda Min itu " Rin melirik kearah Jimin sedetik lalu kembali menatap poncel Jimin yang berada ditangannya.
Jimin mengendikkan bahu walau ia tau Rin tidak akan melihatnya. "Aku hanya penasaran dengannya." Ia menuju lemari dan melihat apa yang akan ia pakai. Pandangannya ia alihkan menatap Rin yang sedang berbaring. Gadis itu menggunakan celana jeans sebatas paha dengan atasan tanktop putih yang ia masukkan kedalam celana lalu dilapisi jacket switer berwarna coklat sedangkan alas kaki ia memakai snikers putih dengan rambut yang disanggul.
Jimin mengalihkan pandangannya kearah lemari lalu mengambil celana Jeans hitam dan kaos putih polos tanpa lengan. 'Mungkin ini saja.'
"Jimin!" Jimin menatap kearah Rin yang menatapnya balik. Gadis itu menyeringai. "Dasar homo!"
Datar. Jimin menatap sahabat yang sudah ia anggap sebagai adik itu datar lalu berbalik membuka laci mengambil 'isi' laci itu dan melemparkannya kewajah Rin.
"Bangsat Jimin!" Rin mengumpat lalu melempar celana dalam Jimin asal lalu menatap pria itu yang balas menatapnya sambil menyeringai dan meninggalkannya untuk mengganti pakaian.
Dua menit berlalu satelah Jimin berpakaian hingga pria itu keluar dari kamar mandi. Lalu memasang snikers hitamnya sebelum Rin menariknya pergi.
Rencananya Rin ingin mengajak Jimin jalan-jalan dengan berjalan kaki namun langkahnya terhenti tepat dipintu keluar lantai dasar. Wajahnya menampakkan ekspresi datar dan dingin,atmosfir disekitarnya terasa lebih kelam saat ia melihat wartawan berlari kearahnya dan Jimin dengan memberinya bermacam pertanyaan.
'Nona Kim,saat ini natizen banyak membicarakan kedekatan anda dan Park Jimin dan ada yang berpendapat gara-gara andalah hubungan Park Jimin dan Himawari menjadi kandas lalu apa pendapat anda tentang berita itu?'
Ucap salah satu wartawan wanita.Empat sudut siku-siku tercetak didahinya saat mendengar pertanyaan sang wartawan. 'Perusak hubungan! Sialan! ingin kehilangan kepala rupanya.'
Jimin mengusap tengkuknya merasa tidak nyaman dengan aura disekitar Rin. 'Oh nona....kau mengundang masalah.' Jimin membatin.
Saat Rin maju Jimin langsung melangkah ketengah-tengah antara Rin dan wartawan. "Akan aku jelaskan!." Jimin berucap sambil menatap kearah semua wartawan. "Begini...Rin sama sekali tidak ada hubungannya antara aku dan Himawari. dia adalah sahabatku dari kecil." Ia menunjuk kearah Rin.
'Lalu,bagaimana dengan berita tentang Rin yang menjadi perusak hubungan anda dan Himawari?' Ucap wartawan wanita tadi.
Rin yang sudah tidak sabar mendorong Jimin kearah samping. "Dengar nona Kwon..." ucapnya setelah melirik name tag yang berada disaku bajunya. "Sekali lagi kau mengatakan jika aku adalah perusak hubungan bentet ini dengan kekasihnya yang bernama Imawa... Ckk apalah itu namanya! Aku tidak akan segan-segan memenggal kepalamu dan menancapkan pisau dimulutmu.apa kau dengar?!" Ucapnya bernada dingin dan penuh tekanan disetiap kata.
Rin meninggalkan Jimin pergi dari sana lebih dahulu.
Jimin menatap Rin yang menunggalkannya lalu beralih menatap kearah kerumunan wartawan yang sedang terpaku menatap wartawan wanita tadi. "Aishhh... Semua ini karena kalian. Bagaimana Rin bisa merusak hubunganku dengan Himawari jika antara aku dengan Himawari bahkan tidak memiliki hubungan apapun. Jika sesuatu yang tidak-tidak terjadi padanya aku akan pastikan kalian mati dengan bersamaan." Setelah berucap Jimin berlari menyusul Rin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT SECRETARY (VKOOK)
RandomYANG NGGA SUKA YAOI ANGKAT KAKI DARI LAPAK GUA. SAME: UKE: *TAEHYUNG. * JUNGKOOK * JIMIN. * YOONGI * NAMJOON. * SEOK JIN STRAIGHT ...