"Jimin! Berengsek!" Rin menendang pintu kamar Jimin sambil berteriak. Jimin yang berbaring dikasurnya langsung terlonjak kaget hingga poncel ditangannya terpelanting jatuh kelantai. "Aku membolehkanmu masuk kekamarku,tapi bukan berarti kau bisa mengeluarkan cairan menjijikkanmu dikasurku bodoh."
Jimin berdiri lalu menatap Rin yang berada ditengah pintu bersiap untuk menghajar dirinya. "Hey! Hey! Hey! Colmdon girl." Ia masuk kedalam kamar mandi lalu mengunci pintunya untuk melarikan diri saat Rin berjalan kearahnya. "Rin ada apa denganmu? Atau kau iblis yang Merasukinya? Jika benar kelu—" teriaknya.
"Diam berengsek!" kaki gadis itu kembali menendang pintu kamar mandi yang sukses membuat Jimin mundur beberapa langkah sambil memegang dadanya. "Kau sudah melakukan kesalahan dan sekarang kau bicara omong kosong." Rin memukul pintu dengan brutal. "Keluar Park! Atau aku akan memotong burung kecilmu"
Mungkin ancaman Rin tidak benar-benar serius tapi ini menyangkut harga dirinya dan mencoreng kejantanannya Man,dan itu tidak bisa dibiarkan. "Kau datang kekamarku dengan mengamuk tidak jelas padaku lalu sekarang kau mengancam ingin memotong burungku. Sebenarnya ada apa denganmu huh?"
"Kau meninggalkan cairan menjijikkanmu dikamarku berengsek."
"Cairan. Cairan apa?"
"Jangan berpura-pura bodoh Park. Atau aku harus memakai bahasa frontal agar kau mengerti "
"Sebenarnya ada apa denganmu?"
Sudah. Cukup. Rin kembali menendang pintu. "Spermamu berengsek. Kau meninggalkan spermamu dikasurku."
"Sperma?" gumam Jimin. "Bagaimana aku bisa meninggalkan cairanku jika aku saja tidak pernah bercinta."
"Mungkin penismu tidak bisa membendung sperma menjijikkanmu akibat menatap foto aktor Min diponcel."
"Omong kosong Rin."
"Memangnya aku peduli. Sekarang keluar dan bersihkan cairan itu bangsat."
"Baiklah. aku akan keluar tapi dengan syarat kau tidak akan memukulku." tidak ada sahutan dari gadis itu. "Deal?" lanjutnya.
"Baiklah."
Saat Jimin keluar dari kamar mandi Ia langsung dihadiahi tendangan di tulang kering oleh Rin. "Bangsat!" memicing kearah sang gadis yang menatapnya sangar. "kita sudah deal kalau kau tidak akan memukulku."
"Tapi aku tidak berjanji tidak menendangmu. Ck ,sudahlah" bungsu Kim itu berjalan menuju meja Rias lalu duduk dengan angkuh menatap Jimin yang masih meringis merasakan sakit pada tulang keringnya. "Sekarang jelaskan."
"Sperma itu bukan penyaku. Kenapa kau yakin sekali itu punyaku?"
"karena kau yang terakhir kali datang kekamarku."
"Aku datang kekamarmu hanya untuk meminta body lotion Milikmu lalu ke— tunggu!" Jimin mengernyitkan dahi karena teringat sesuatu.
"Lalu?" ulang Rin menuntut.
Ah~ sekarang Jimin tau. "Bukankah kau bilang cairan itu berada diatas kasurmu?" Rin menjawab dengan gumaman. "Saat itu sebelum aku memakai body lotion milikmu aku ingin kekamar mandi jadi aku melemparnya keatas kasur. Setelah aku selesai aku mendapat notifikasi dari tweeter jadi aku duduk dikasur tanpa melihat kearah body lotion dan intinya adalah aku tidak sengaja mendudukinya hingga isinya keluar dan aku tidak ingat untuk membersihkannya." Mata Rin memicing menatap tajam kearah Jimin yang mendengus. "Jangan menatapku seperti itu. Kau sudah tau itu bukan spermaku,sekarang pergilah." Rin memberenggut lalu beralih menarik tangan Jimin. "Hey! Hey! Hey! Apa yang kau lakukan?"
"Memang benar jika itu bukan cairanmu tapi bukan berarti kau bisa lari dari masalahmu." ucapnya sambil terus menarik Jimin kearah kamarnya.
"Tunggu dulu!" Jimin menghentikan langkahnya diujung atas anak tangga. "Jangan-jangan kau ingin bercinta denganku." perkataannya itu sukses membuatnya mendapat tendangan dari bungsu Kim.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT SECRETARY (VKOOK)
RandomYANG NGGA SUKA YAOI ANGKAT KAKI DARI LAPAK GUA. SAME: UKE: *TAEHYUNG. * JUNGKOOK * JIMIN. * YOONGI * NAMJOON. * SEOK JIN STRAIGHT ...