Red Hair

2.7K 217 2
                                    

Sorry for typo yang bertebaran dimana mana.

▪▪▪▪

"Bangsat!"

Jimin dan Rin sukses ternganga,tidak mengedipkan mata menatap kearah pantulan seseorang berambut merah pada cermin. Satu kalimat untuk Jungkook dan rambut merahnya.

Bangsat kelewat sexy!

Awalnya Rin hanya iseng mengedit photo Jungkook diponcelnya untuk mengacuhkan wajah murung Jimin yang setelah dari fansigh pujaan hati . Saat melihat hasil editannya lumayan ia munyuruh pemuda Park untuk banting setir menuju Mention Kim walau harus ada sedikit argumen karena Jimin ingin tidur untuk melupakan wajah Yoongi walau ujung-ujungnya ia tidak bisa mengalahkan kekeras kepalaan sang adik. Setelah itu meminta ijin dari Kim Taehyung selaku bos Jungkook untuk menculik Sang sekertaris kesayangan.

Dan disinilah Mereka terdampar didalam salon langganan Jimin jika dikorea.

"Bangsat!"

Jimin mendengus muak mendengar untuk kesekian kalinya gadis Kim mengumpat kagum dan terus menatap cermin. Tangannya terangkat untuk menonyor agak kencang kepala Rin.

"Ouch! Bangsat Park! cari mati kau?!" Rin mendelik kearah Jimin sambil mengelus bekas tonyoran.

"Kau gadis. Jika kau lupa."

"Lalu?" tanya Rin sensi.

"Ucapanmu seperti gadis brandal."

Mendengus sinis menatap Jimin ."Pikirmu aku peduli."

Mendengar ucapan Rin membuat kepalanya panas. Gadis sialan!

"Jimin-ah~"

Mereka bertiga menoleh kebelakang dimana panggilan bernada mendayu berdasar. Membuat Rin bergedik ngeri.

Spontan senyum Jimin mengembang menatap gadis yang merentangkan tangan ingin memeluknya. Ia membalas pelukan dengan kekehan. Melepaskan pelukan lalu memperkenalkan sang gadis bahwa dia adalah pemilik salon.

Erina Hwang. Blesteran eropa-korea,rambut hitam dengan bagian dibawah dicat berwarna biru malam yang dibuat ikal. cantik,hanya saja hidungnya lebih mancung dari pada seharusnya.

Jungkook dan Rin menundukkan singkat kepalanya memberi salam.

Erina terkekeh serak sambil mengibaskan telapak tangan dengan satu bilah rokok yang habis setengan,diapit antara jari tengah dan telunjuk. "Jangan terlalu formal. Anggap teman lama." Mereka berdua mengangguk dengan Rin memperkenalkan diri disusul Jungkook setelahnya. Pandangan nya beralih menatap Jimin. "Kemana saja kau? Sudah satu tahun lebih kau tidak datang kemari."

Si Park mengusap tengkuk,tersenyum. "Aku mengadakan konser dan baru selesai satu bulan yang lalu."

Memutar bola mata sebagai respon. "ya ya ya. Tuan sibuk." mengisap rokok setelah itu menghembuskannya membuat Rin ingin terbatuk namun segera ia tahan. "Aku dengar kabar burung jika kau hengkang dari dunia entertaim?"

"Tidak juga. Aku hanya cuti untuk beberapa waktu."

Gadis itu mengangguk. Mengangkat tangan kirinya,melihat arloji yang bertengger manis disana. "Sorry honey..." menatap menyesal pada ketiga orang didepannya. "Aku tidak bisa menemani kalian karena ada urusan. Lain waktu bisa kita mengobrol sambil minum kopi?"

Jimin tersenyum maklum sambil mengangguk. "Tak apa. Kopi disore hari terdengar menyenangkan." Erina tersenyum lebar lalu berlalu meninggalkan mereka dengan sebelumnya memeluk bergatin.

MY PERFECT SECRETARY (VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang