Wajah Tanpa Mimik

108 12 0
                                    

"Na, Aku mandi dulu !" Kataku sembari meraih handuku dan langsung bergegas menuju kamar mandi.

Aku mulai memasuki kamar mandi dan menguyur tubuhku dengan air

Setelah mandi aku menuju kamarku kembali untuk mengenakan pakaian sekolahku. Dengan handuk yang masih melilit ditubuhku

"Kriettt......"

Pintu kamar terbuka. Kulihat nana sedang memandang keluar lewat jendela kamarku

"Nana ! Kamu liatin apa?"

Nana masih saja menatap keluar sembari mendekap buku diary nya dan tidak menjawab pertanyaanku

Aku menepuk pundak nana

"Arghh....."

Nana menyimpan jari telunjuknya didepan mulutku. Sehingga aku berhenti berteriak.

Aku terkejut ketika mendapati wajah nana yang sudah tiada. Wajahnya rata tidak ada satupun mata atau hidung dan lainya yang ada dimuka nana.

"Aku takut. Aku takut.." Batinku

"Tok..tok..."

Ketukan di pintu mengejutkanku. Dan nana melepaskan jari telujuknya dari depan mulutku

Ibu mulai memasuki kamar tidurku. Aku menghampiri ibu dan memeluknya.

"Salsa kamu kenapa ??" Tanya ibu

"Aku takut bu. Aku takut.!"

"Takut kenapa? Dan mengapa kamu berteriak ?"

"Aku takut bu . Aku takut!"

Ibu melepaskan pelukanku


"Jangan bertingkah seperti anak kecil. Cepat pakai baju sekolahmu. Nanti kamu telat !"

Ibu pergi meninggalkanku. Aku membalikan badanku kebelakang dengan tergesa gesa.

Kulihat nana sudah tidak ada disana. Aku takut. Aku takut.

Aku melupakan kejadian yang telah berlalu dan beralih untuk mengambil seragam putih biruku dilemari pakaianku

"Kriett....." Lemari terbuka

"Argh......"


Seketika aku menutup mulutku. Aku takut. Aku takut.

Aku membaringkan tubuh nana diranjangku.

Aku mengambil pakaian putih biruku dan langsung mengenakanya

Aku mendekati nana dan membelai wajahnya dengan lembut. Kulihat wajahnya normal normal saja. Dia cantik seperti biasa.

Tiba tiba Mata nana terbuka dengan cepatnya. Dia melotot ke arahku. Aku kaget

Nana terbangun dan pergi meninggalkanku sendirian

"Na tunggu...!!"

Aku mengejar nana hingga keluar pintu rumah. Namun, Langkah kakiku terhenti ketika ada suara yang memanggilku

"Salsa, Sarapan dulu!!"

Akupun mendekat kearah suara itu berasal. Ternyata yang memanggilku ayah.

Akupun mendekatinya dengan bibir yang sedikit cemberut.

"Anak ayah kenapa? " kata ayah sembari mengelus kepalaku

"Ayah kenapa gak menjemputku!"
Sentaku

"Oh itu! Nih "

Ayah memberikanku sebuah kotak yang terbungkus rapi oleh kertas kado yang berwarna coklat.

"Apa ini ?" Kataku sembari memanyunkan bibirku

"Buka saja!"

Aku membukanya secara perlahan dan

"Waww... "

Ternyata didalamnya berisi sebuah hanpohne yang telah lama aku nantikan

"Ini..ini buat aku ?" Tanyaku dengan pipi yang merah

"Iyah !


Aku memeluk ayah erat.

"Ayo sarapan dulu!" Kata ayah

Akupun mendekati meja makan dan menduduki kursi antik. Aku mulai memakan sarapanku

"Salsa, Ayah itu tidak menjemputmu karna sengaja. kan sekarang kamu ulang tahun!" Jelas ibu

Aku tersentak kaget ketika mendengar perkataan ibu. Aku melepaskan sendok makanku karena kaget.

"Cepat habiskan sarapanmu!"
Seru ayah


Aku mulai memakan sarapanku kembali

******

Aku beranjak dari kursi yang aku duduki menuju tasku. Aku meraihnya namun tasku terjatuh

"Salsa ayo cepetan !" Seru ayah

"Iya yah bentar lagi!"


Di ruang makan hanya aku sendiri. Ibu sedang dikamarnya dan ayah berada didalam mobilnya

Aku mencari tasku. Dan kutemukan tasku berada dibawah meja makan.

Aku menangkupkan tubuhku dan meraih tasku.

" Berat rasanya berat seperti ada yang menarik tasku kembali" Batinku

Aku menarik tasku sampai

"Arghhh...." Aku berteriak

Ternyata yang menarik tasku adalah tangan yang dilumuri oleh darah menarik tasku. Aku menarik tasku dan berlari memasuki mobil ayah.

Mobil berjalan meninggalkan rumahku. Aku duduk dikursi tengah dengan nafas yang terengah engah.

"Salsa kamu kenapa?"

"Emm, Enggak !"


Nafasku masih tetengah engah.Aku takut aku takut


Seru gak ceritanya ? Terus kasih votenya karna itu sudah menghargai karya saya ! Maaf kalau tidak seperti yang engkau inginkan

Hantu NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang