Kring..........
Bel pulang sekolah berbunyi. Aku segera berlari keluar kelas takut akan karin merencanakan rencana busuknya padaku.
"Aku harus cepat meninggalkan sekolah ini. Aku gak mau kalau harus ketemu karin dan genk-nya" Batinku.
Na.... Na... Na............
Na.... Na...... Na....Suara nyanyian itu membuat bulu kuduk ku berdiri. Aku berhenti berlari. Aku rasakan udara disekitar ku mulai berubah. Dingin, namun ini bukanlah dingin dari efek suhu. Aku tahu, ini adalah pertanda kehadiran sesosok makhluk halus. Tapi siapa?....
Nana....... Nana......
Nana...... Na......Aku merasa tubuhku tak bisa digerakan. Aku panik. Benar benar panik. Sekarang sekolah sudah sepi, Karin and the genk- pun tidak terlihat.
"Apa mungkin mereka sudah pulang, atau jangan - jangan mereka merencanakan sesuatu?" Pikiran ku mulai bertanya - tanya.
Sungguh, saat ini aku benar - benar bingung. Entahlah, aku benar - benar tak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Bagaimana aku bergerak. Aku lihat tidak ada lem yang kuinjak aku benar - benar takut. Apakah ini adalah rencana-nya karin?.
Nana.... Nana.....
Suara itu terus mengalun. Ku dengar, semakin kesini suaranya semakin bertambah menyeramkan. Nana dia kemana? Mengapa dia belum menemuiku?. Oh ini sangat membingungkan. Nana hilang entah kemana dan aku terjerat jebakan Karin. Ku harap ayah ada disini dan dapat membantuku.
Aku mencoba berontak, tetapi tetap saja kaki ku menempel pada lantai ini. Aku berusaha melepaskan diriku lagi namum hasilnya tetap sama. Alhasil, aku pun hanya dapat pasrah dengan apa yang akan dilakukan Karin selanjutnya.
Nanana....... Nanana....
Suara itu terus mengalun tak jelas yang membuat ketakutan ku semakin bertambah ke level yang lebih tinggi. Ku coba memejamkan mata berharap semua ini hanyalah mimpi. Namun ini nyata bukan ilusi. Beberapa kali aku mencubit betisku dan rasanya sakit. Oh tuhan, tolonglah aku.
Ku rasa ada sebuah tangan panjang dan besar megang pundak-ku. Aku tetap menutup mata ku rapat - rapat. Namun ini semua benar - benar nyata. Aku takut. Aku takut. Aku menggigit bibir bawah ku karena panik. Tangan itu semakin menjulur kepundak ku. Mataku terbuka dan tertutup sendiri. Benar - benar sulit mengendalikan diri-ku sendiri saat dalam keadaan seperti ini. Aku mohon..., jangan takuti aku!.
"Salsa!"
Suara itu, sepertinya aku kenal. Itu.., itu..., itu adalah suara ayah!. Aku membalikan badanku, dan ternyata benar, ayah sekarang ada dihadapanku. Aku merasa lega dan kepanikan ku pun hilang dalam sekejap.
"Ayah!" Aku menggerakan kedua tanganku dan memeluk ayah erat. "Ayah, syukurlah kau datang! Aku takut yah.. Aku takut!"
Ayah mendekapku sambil sesekali dia mengelus pelan kepala ku dengan tangan besarnya.
"Tenanglah Salsa! Kamu kenapa?"
"Ayah...., aku takut..."
Ayah langsung membawa ku untuk memasuki mobilnya. Mungkin ia pikir ini bukan waktu yang tepat untuk aku menjelaskan semua padanya sehingga ia lebih membawa ku masuk kedalam mobilnya dna menjelaskan semua yang terjadi didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Nana
HorrorKepindahan keluarga salsa kekarawarang membuat mereka merasakan ada yang janggal. dimulai salsa yang suka bicara sendiri dan hal aneh yang menimpa keluarganya