Kedelapan

104 9 2
                                    

            "Dah kek!" Seruku

  "Jangan lupa main ke sini lagi" Balas kakek

          Aku memasuki rumah ku. Ku lihat ibu berlari ke arah ku ke mudian memeluk ku

     "Salsa, Kamu dari mana aja"

     "Aku dari rumah nenek yang ada di tengah hutan!"

   "Apa!! Ya sudah ayo kita makan!"

    "Gak. Aku sudah kenyang!"

         Aku melepaskan pelukan ibu dan beralih menuju kamar tidur ku. Aku mengunci pintu kamar ku dan mengurung diri ku di dalam kamar

    
        "Salsa kamu kenapa sih?"

        "Udah lah mah aku masih sakit kepala!"

          Aku menguap. Dan aku mulai tertidur

Tok..tok...tok..

         Suara ketukan di jendela membuat ku terperanjat kaget. Aku mendekati jendela kamar ku dan membukakan gorden yang menutupinya

"Salsa!kemarilah,kemarilah,Mainlah,Mainlah dengan ku..Dengan ku!!"

          Aku menutup kembali gorden dan langsung menuju ranjang ku lalu aku menutupi tubuh ku dengan selimut

Aku takut. Aku takut

         
        "Seahhh......, Seahhhh....."

        Suara itu terdengar dari luar kamar ku. Aku terus menutupi tubuh ku dengan selimut.

Aku takut. Aku takut.

           "Prank, Prank Dughh"

          Aku membukakan selimut yang menutupi tubuh ku. Aku mendekati pintu dan

"Waghhhhhhh....."

         Entahlah apa itu. Aku tiba saja terjatuh setelah sosok kepala tanpa tubuh menabra ku.

******

          Aku terbangun dan bergegas mengambil pakaian seragam sekolah ku. Ya. Aku memaksakan diri untuk sekolah.

         Aku mengambil tas sekolah ku dan langsung menuju meja makan.

"Salsa., Kemarilah! Mainlah denganku!"

"Kenapa suara itu selalu mengganggu ku. Sosok apa dia yang mengganggu ku. Aku tidak mau bermain dengan nya. Aku takut. Aku takut !" Batin ku

         Aku menduduki kursi dan langsung menyantap sarapan pagi ku

   
          "Ayo salsa kita berangkat!" Kata ayah sembari menuju mobilnya. Aku menyalami ibu ku dan langsung menaiki mobil dan mobil pun berjalan meninggalkan rumah.

          Setelah menempuh aku pun sampai di sekolah. Aku mulai memasuki area sekolah. Sunyi. Tidak ada satu suara pun. Aku berlari menyusuri koridor lantai yang kosong dan mulai memasuki kelas ku.

        Semua murid tertunduk ke bawah. Kecuali dengan seorang gadis yang selalu mendekap buku diary nya Yang tak lain adalah nana.
        Dia terus menatap ke depan dan tiak pernah berkedip.Aneh dia. Gadis aneh. Sungguh aneh.

        Aku menduduki kursi ku yang berada disebelah nana

   "Kamu kemana aja selama ini??" Tanya ku padanya.

                    "BERISIKKK...!!!"  

                            "Yap"

         Aku tersentak kaget ketika dia membalas pertanyaan ku  dengan sentakan nya. Gadis ini aneh. Dia tak pernah makan, Minum, Atau pun berkedip. Dan mengapa dia tidak mau  melepas buku diary nya??

Tok..Tok...Tok...

          Semua pandangan menatap kearah pintu. Suara itu semakin keras dan semakin dekat. Ku lihat semua murid gemetar. Dan seseorang guru tepatnya wali kelas kami memasuki kelas kami. Semua murid murid dapat bernapas dengan lega

      "Anak anak! Lupakan lah ke jadian ke marin. Disini ibu selaku wali kelas kalian akan menyampaikan informasi duka"

    Keadan sunyi senyap kecuali 3  Orang gadis yang selalu mengemil kacang dan tidak menghormati guru.  Hanya mereka yang berisik di kelas kami

  "Cinta dan ibunya mengalami ke celakaan dalam perjalanan pulang menuju rumahnya dan ke duanya meninggal dunia. Ayo semuanya kita mendoakan yang terbaik bagi mereka" Sambung bu indah

        Semua murid menundukan ke palanya dan berdoa. Kecuali nana yang selalu menatap kedepan dan 3 orang gadis yang selalu makan makan kacang tidak ikut mendoa kan
 
        "Karin..! Kamu harus ikutan berdoa!" Kata buindah

   
        "Iya bu!"

        Sayup sayup kudengar suara oarang mengobrol disaat saat sedang berdoa

 
       "Hei Guys..! Nanti kalian datang ke rumah gue. Kita happy happpy!" Kata karin pelan

     "Gak ah rin pasti hidangan cuman minum doang!" Balas dela

      "Iya rin. Gue udah tahu lho pasti happy happy karena lho ada yang baru kan??" Sambung angel

      "Magsud lho angel paan?" Tanya karin pada angel

       "St.., Udah jangan ngobrol aja. Nati bu gendut marah lagi!" Kata dela

       "Hahaha....! Eh gue lupa!!" Karin menutup pembicaraan

Taok...Tok...Tok...

        Bu indah meninggal kan ruangan kelas. Ke bisingan kelas kini hanya di genggam oleh 3 Orang gadis  yang duduk di ujung kelas.  Dengan berani aku berdiri dari kursi ku dan membuka mulut ku untuk bicara

   "Hei! Kalian! Jangan berisik disini kami sedang berduka cita!" Senta ku pada mereka

         Kemudian seseorang mendekat pada ku yang ku tahu nama nya adalah karin

        "Heh lho anak baru! Lho berani berani nya nyuruh gue!"

          "Brukkk"

       Dia melempar cangkang kacang yang ia makan tepat ke muka ku. Aku membersihkan wajah ku lalu ku lemparkan lagi cangkang kacang tanah kepada muka karin. Serentak karin menampar ku.

       Namun, Aku menangkisnya dan mengcengkram kedua tangan karin dengan keras.

         "Aa,arghhh" Teriaknya

        
         "Hai anak anak!"

         Seorang guru masuk ke dalam kelas kami. Lalu aku melepaskan tangan karin

         "Awas lho anak ingusan nanti gue balas lho pulang sekolah!" Ucap karin sembari kembali duduk di kursinya dengan memasang muka yang kesal.
       

Terus kasih votes nya karna itu sudah menghargai karya saya. Maaf kalau tidak seperti yang engkau ingin kan

Hantu NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang