kebenaran juga pilihan

450 18 3
                                    

Oh hehe hai🙂
Masih nunggu kah?
Maap ya lama😌



Broken Girl
chap 16









Langit biru berubah warna menjadi gelap, mendung. Itulah yang bisa dikatakan orang. Pertanda akan turunnya hujan sebentar lagi. Bahkan tetesan air, perlahan namun pasti mulai turun membasahi bumi.

Disini, ditempat ini semua orang berkumpul memakai pakaian seragam guna mengantar sosok yang mereka cintai.

Meninggalkan mereka yang saat ini sedang menangis atas kepergiannya.

Flashback

Dorr!!

Bunyi tembakan seakan menjadi nada bagi mereka yang berada di kediaman Tn Jeon.
Pasca pertarungan melawan para bodyguard itu. Semuanya terasa hening dan sontak memandang kearah atas tempat dimana bunyi suara tembakan berasal.

"Ti-tidak! Bangsat apa yang kalian lakukan hah! ?" Semuanya hanya memandang shok suara teriakkan Ali dibalik pintu kamar itu

Ya Ali sedari tadi memang berada dekat kamar itu. Ia yang sedang berada di dapur tak sengaja mendengar rencana ayahnya dengan beberapa bawahannya. Ali tau diluar sedang ada perkelahian. Dan tak sengaja ia melihat salah satu teman caca. Dan Ali paham mungkin ini kesempatan adiknya untuk kabur dari rumah neraka ini.

Di dalam sana kaki Ali sarasa lemas melihat darah dari tubuh adiknya. Sontak dengan spontan ia lansung saja menabrak ayahnya hingga terjatuh. Persetan dengan sopan santun, caca lebih penting!

Semua orang menunggu di koridor rumah sakit. Menunggu caca yang sedang di periksa di ruang UGD. Dapat dilihat muka cemas semua orang apalagi Tn jeon yang sedari tadi memeras tangannya sendiri terlalu paham akan rasa cemas dengan caca di dalam sana.

Tak lama dokter John selaku dokter caca akhirnya keluar dari ruang itu. Mengarahkan eksistensinya ke arah Tn jeon selaku ayah kandung caca.

"Bagaimana?" Tanya Tn Jeon tergesa

"Bisa kita bicara berdua-"

"Tak perlu! Kau bisa bicara denganku dokter. Bukan kepada dia!" Potong Ali dengan nada tinggi bahkan semua orang menatap kearahnya. Tapi sekali lagi, persetan dengan itu semua. Emosi Ali sedang naik. Tak peduli dengan anggapan orang yang mengatakan dia tak sopan kepada orang yang lebih tua.

Tn Jeon yang mendengar bentakan anak sulungnya hanya bisa diam. Ia tak bisa mengelak lagi karena posisinya saat ini memang salah. Jadi ia hanya diam saat perkataan kasar Ali ditujukan padanya.

"Begini, peluru yang tertancap pada dada caca berhasil dikeluarkan. Namun akibat peluru itu, sel kanker yang sudah di kurung kembali keluar, ia pecah dan merembes pada sel-sel jaringan lainnya. Sudah kukatakan untuk menjaganya sebelum operasi keduanya dilakukan." Jelas dokter john panjang lebar

"La-lalu bagaimana sekarang? A-apa tak ada jalan lain dok? Kumohon... selamatkan caca.." lirih suara Ali pelan

"Tak ada yang bisa kulakukan, kemarin adalah cara satu-satunya untuk mengeluarkan kanker itu. Dan sekarang sel itu sudah merambat ke otaknya. Saya turut menyesal-

Sebaiknya bawalah caca pulang, dan habiskan waktu yang tersisa"






Menghabiskan waktu yang tersisa?






Wahhh kalimat yang terakhir kali dokter itu ucapkan bagaikan ribuan jarum yang datang dan menusuk tubuh Ali serta Tn jeon. Ah.. jangan lupa dengan Ny Jeon yang sedari tadi berdiri dekat pintu ruangan dokter John.

broken girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang