Pagi pagi di ruang makan keluarga Kim, terlihat Jennie dan eomma nya tengah menikmati sarapan mereka. Mereka menikmati makanan dalam hening. Benar-benar hening, karena sekarang hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Setelah makanan habis Jennie segera berangkat dengan diantarkan eomma nya.
Setelah sampai di depan gerbang sekolah, Jennie pamit kepada eomma nya. Namun belum Jennie membuka pintu mobil, eomma nya memegang lengannya yang membuat Jennie mau tidak mau kembali mengurungkan niatnya untuk keluar mobil. Dan kini Jennie masih duduk di kursi sembari menatap eomma nya yang kini tengah mengusap pipinya lembut. "Hari ini ujiannya kan? Kau harus mendapatkan nilai tertinggi lagi. Jangan biarkan Wonwoo mendapat nilai lebih tinggi dari milikmu. Arra?" ucap eomma Jennie. "Hm." jawab Jennie sembari menganggukkan kepalanya.
Setelah menjawab ucapan eomma nya Jennie langsung keluar dari mobilnya lalu menuju kelasnya. Jennie berjalan di lorong yang lumayan senggang. Ya, karena Jennie datang lebih pagi dari biasanya. Ia bosan mendengar para siswa yang menggosip tentangnya.
Setelah sampai di kelasnya Jennie sudah bisa melihat Jeon Wonwoo sedang duduk di bangku nya sembari membaca buku untuk ujian hari ini. Pria berkaca mata bulat itu terlihat fokus dengan bacaannya itu. Jangan salah menilai Jeon Wonwoo karena meskipun dirinya memakai kaca mata bulat ia sangatlah tampan. Dengan kaca mata bulatnya itu saja ia bisa membuat anak perawan menjerit apa lagi jika ia melepas kaca matanya itu, bisa saja ia membuat para yeoja di sini hamil tanpa disentuh. Ah sepertinya kata-kata itu berlebihan.
Jennie segera duduk di bangku sebelah Wonwoo. Kelas IPA 1 itu nampak sepi meskipun sudah ada 2 nyawa yang mengisi. Dari kejauhan terdengar suara namja dan yeoja yang nampaknya sedang berdebat. Setelah mereka sampai di depan pintu kelas "ah, kami kira tidak ada siapa-siapa di sini." ucap Rose " Apakah kami mengganggu kalian?" tambah Namjoon. Benar, dua murid yang sedang berdebat tadi adalah Rose dan Namjoon.
"Sepertinya kita berbicara dengan patung, Joon." Sindir Rose sambil berjalan menuju bangku di depan Jennie. "Kau benar." Jawab Namjoon yang sudah duduk di depan Wonwoo. Jennie dan Wonwoo yang merasa tersindir memberikan tatapan tajam kepada dua orang yang telah mengganggu kekhusukan mereka.
"Sepertinya kita harus belajar juga Rose. Tapi aku penasaran siapa di antara mereka berdua yang mendapatkan nilai terbaik, bukankah mereka sama sama menonjol di materi matematika?" ujar Namjoon. "Benar juga. Tapi sepertinya bukan diantara mereka yang mendapatkan nilai terbaik di kelas ini." ucap Rose. Namjoon yang mendengar itu hanya bisa mengernyitkan dahinya bingung. "Mungkin hari ini aku yang mendapat nilai tertinggi. Hehe." jelas Rose sambil cengengesan. Namjoon yang gemas dengan tingkah Rose segera memberikan jitakan sayang padanya.
pletak...
"Aww. Sakit tau, nanti kalau aku tidak pintar lagi bagaimana?" kesal Rose. "Kau kan memang tidak lebih pintar dariku, buktinya aku yang sampai sekarang peringkat tiga." ejek Namjoon.
"YAKK. KENAP-"
"Bisakah kalian berhenti bicara. Sebaiknya gunakan waktu kalian untuk belajar." potong Wonwoo dengan wajah datar. Sebenarnya sudah sedari tadi Wonwoo menahan mulutnya agar tidak bicara, tapi apa boleh buat Namjoon dan Rose terlalu cerewet sehingga dia tidak bisa belajar dengan tenang. Namjoon dan Rose yang ribut sedari tadi, kini sudah fokus ke buku mereka. Mereka tahu, meskipun dengan ekspresi datar, Wonwoo sangat kesal pada mereka, belum lagi tadi Rose menoleh ke arah Jennie yang menatap dirinya seakan-akan ingin memusnahkannya dari dunia ini.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan, itu artinya saat ini sudah masuk jam pertama SSHS. Nampak Kyuhyun Ssaem sudah memasuki kelas IPA 1, dan ujian segera dimulai.
---
Sementara itu, di lorong terlihat seorang siswa berjalan dengan santainya. Mengabaikan kenyataan bahwa kelas sudah dimulai 15 menit yang lalu.
'Aku bahkan pernah telat 1 jam'.- Pikir siswa itu
Setelah sampai di depan kelasnya, siswa itu mengetuk pintu kelas dengan pelan. Setidaknya dia masih memiliki sopan santun kan.
Tok..tok..
Cekrek..Dia memutar knop pintu kelasnya itu. Terlihat Chae Ssaem sedang menulis sesuatu yang panjangnya minta ampun di papan tulis.
"Kenapa kau telat Tae?" tanya Chae Ssaem sambil melipat tangannya di depan dadanya serta menatap Taehyung ganas. Taehyung yang melihat itu hanya mengeluarkan cengiran tak berdosa nya.
"Maaf Ssaem, tadi saya melayat dulu." Jawab Taehyung. Chae Ssaem yang tadinya nampak garang sekarang justru memasang wajah simpatinya sambil bertanya "siapa yang meninggal Tae?"Saat ditanya seperti itu, Taehyung justru memasang wajah sedihnya. Karena tidak tega Chae Ssaem meminta Taehyung untuk duduk di bangku nya. "Ya sudah, kau boleh duduk. Tenangkan dirimu, ne!" pinta Chae Ssaem. Taehyung segera menuju tempat duduknya.
"Baiklah. Sekarang kita lanjutkan lagi bahasan kita tadi............."
Kring...kring..
Bel istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Mereka menuju ke surga sekolah, kemana lagi kalau bukan kantin. Taehyung, Jimin dan Jungkook berjalan beriringan sambil berbincang. "Tae, tadi pagi kau melayat kemana? Setauku keluargamu tidak ada yang meninggal." Tanya Jimin. Taehyung yang diberi pertanyaan hanya cengengesan. "Jangan bilang kau berbohong dengan Chae Ssaem." hardik Jungkook.
"Aku tidak berbohong. Tadi pagi memang ada yang mati." ucap Taehyung tenang. "Siapa?" tanya Jimin dan Jungkook berbarengan.
"Nyamuk." jawab Taehyung sambil menampilkan wajah sedihnya.
"Yak. Kim Bodoh Taehyung. Bagaimana bisa, agrhh.." geram Jungkook.Sebelum Jungkook dan Jimin mengeluarkan umpatan sayangnya Taehyung segera berlari menjauh. Saat hendak menuju kantin, Taehyung melihat seorang yeoja yang bisa ditebak yeoja itu baru dari kantin. Taehyung berjalan mendekatkan dirinya ke yeoja itu. Tiba-tiba saja ia mendekatkan mulutnya ke telingannya lalu berbisik "yeoja peringkat satu. Hufttt."
Jennie yang mendengar bisikan dan merasakan tiupan di telinganya segera membalikkan badannya. Nampak seorang namja menatap kearahnya dengan cengiran bodohnya. "Kau mengagetkanku." ucap Jennie datar. "Ku kira kau tidak kaget. Bagaimana bisa kau kaget tapi wajahmu biasa saja bahkan terlihat lempeng." ujar Taehyung.
"Apa maumu?" tanya Jennie tanpa basa basi. "Jangan terburu-buru. Dan tersenyumlah jika berbicara." jawab Taehyung. Jennie yang mendengar jawaban tak diinginkan dari namja yang menurutnya gila itu hanya merotasikan bola matanya merasa jengah. Sepertinya bicara dengan manusia satu ini tidak akan ada ujungnya bagi Jennie.
"Aku hanya ingin melihat wajah manismu ini nona. Bukankah Tuhan sangat menyayangi kita, buktinya doaku agar hari ini bertemu denganmu terkabul." ucap Taehyung antusias.
Ya, sepertinya Tuhan memilih mengabulkan doamu dan tidak dengan doaku. -Batin Jennie
"Aku tau kau senang bertemu pria tampan sepertiku." ucap Taehyung. "Kau terlalu percaya diri Tuan." kata Jennie. "Jangan seperti itu Jen aku tau-" ucapan Taehyung terpotong sebuah teriakan melengking yang ia tahu dari guru sejarahnya tadi pagi itu
"KIM TAEHYUNG. KAU MENIPU GURUMU SENDIRI. DASAR ANAK NAKAL, BERANINYA KAU." omel Chae Ssaem yang kini sudah berada di samping Taehyung yang mana tangannya sudah menjewer telinga Taehyung.
"Aw.. Ssaem, jangan kasar-kasar denganku." rintih Taehyung. "SIAPA YANG PEDULI. KAU HARUS IKUT SSAEM KE RUANG GURU SEKARANG!" tegas Chae Ssaem. "Iya iya. Jennie ya, selamat bertemu nanti dan fighting!" Teriak Taehyung yanv kini sudah ditarik menjauh oleh Chae Ssaem. Jennie yang mendengar teriakan itu menundukkan wajahnya. Ia malu, sangat malah. Rasanya ia ingin mengubur dirinya hidup-hidup kali ini.
Memalukan-Batin Jennie.
----
Ola guys. Ini chap terpanjang lho.
Cocol bintang nya ya plus comment. Gue tau plotnya lambat banget.Sorry kalau banyak typo, soalnya lagi males cek lagi.
Voment voment voment..
Kecup basah dari istrinya Taehyung 💋💋💋
Pai pai..-Park Jungyeon
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT (?) [KimTae X Kimjen]
FanfictionPerfect (?) Langsung baca aja. #jennie #taehyung #jisoo #rose #lisa #suga #jin #RM #hope #jimin #jungkook #bts #blackpink