10

2.9K 318 3
                                    

Jennie merasa nyaman berada di sini. Dia merasa bahagia. Senyumnya terus mengembang, pipinya yang chubby itu ikut mengembang seperti mandi membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa gemas.

"Noona cantik mau tidak jadi pacar felix." tanya felix sambil memberi satu kelopak mawar kepada Jennie. Jennie tertawa melihat tingkah bocah gembul yang ada di depannya ini.

Memang sedari tadi Felix selalu nempel pada Jennie, layaknya surat dan perangko. Hal itu membuat Taehyung seringkali mendegus kesal ketika tanpa sengaja ia melihat Felix mencium pipi Jennie.

"Felix harus tumbuh besar dulu supaya bisa memiliki kekasih." ucap Jennie lembut. Felix mengangguk polos "tapi Felix sudah besar. Lihat ini." ucap Felix lalu berdiri dan menekuk lengannya hendak memperlihatkan ototnya pada Jennie. Tingkah Felix benar benar membuat Jennie gemas.

"Ya dirimu memang besar. Lihat perutmu, pipimu semua milikmu berisi lemak semua." sahut Taehyung yang baru saja datang menghampiri mereka.

Felix menatap Taehyung tajam lalu melempar sandal yang ia pakai ke arah Taehyung "hyung jelek." teriak Felix lalu menjulurkan lidahnya ke arah Taehyung.

"Jennie, mau ikut unnie membuat kue tidak?" tawar Dara. Jennie mengangguk lalu berdiri meninggalkan dua nyawa yang masih berdebat.

"Taehyung dan Felix memang seperti itu, mereka tidak pernah akur. Tapi kalau Felix mau tidur ia pasti lebih memilih bersama Taehyung daripada denganku ataupun saudara saudaranya." ucap Dara cemberut.

Jennie tersenyum menanggapi ucapan Dara. "Hei, jangan salah tingkah begitu. Ngomong ngomong kamu sudah lama menjadi kekasih Taehyung?" tanya Dara. Jennie yang sedang minum tersedak karena kaget dengan pertanyaan yang di lontarkan Dara.

Bagaimana bisa Dara unnie menyimpulkan jika aku kekasih Taehyung? - batin Jennie - Dara mengernyit heran melihat respon Jennie. "Aku bukan kekasihnya, unnie." kata Jennie. Dara membulatkan matanya.

"Benarkah? Bagaimana bisa? Tapi unnie yakin kalau kamu salah satu orang spesial bagi Taehyung." kata Dara. "Bagaimana bisa?" tanya Jennie.

"Kamu adalah perempuan pertama yang diajak Taehyung untuk mengunjungi kami. Bahkan anak anak langsung menyukaimu. Felix yang sulit akrab saja bisa langsung nempel denganmu." ucap Dara. Jennie tersenyum manis.

"Kau tau teman Taehyung yang bernama Jungkook?" Jennie mengangguk "Dia sering kesini dan bermain bersama anak anak. Tapi Felix sedikit tidak menyukai Jungkook, dia bilang Jungkook seperti kelinci sedangkan dia benci kelinci. Jadi setiap kali Jungkook kesini ia hanya bermain dengan saudara saudaranya Felix. Tapi aku sangat senang saat kedatanganku dia langsung akrab denganmu." jelas Dara. Jennie mengangguk mengerti sedikit gemas dengan penjelasan Dara unnie tentang alasan Felix tidak menyukai Jungkook.

"Aku sangat menyukai anak kecil. Mereka lucu, mereka sangat lugu." ucap Jennie. Dara tersenyum mendengar ucapan Jennie. Ia tau Jennie sangat tulus dia juga lugu meskipun kelihatannya judes.

-----

"Huwaa, Noona jangan pergi. Tidur disini, hiks..Hiks..hiks Noona, Felix ikut."

Sedari tadi Felix menangis karena tidak ingin ditinggal Jennie. Lihatlah pipinya yang gembul itu, hidungnya juga matanya yang nampak memerah. Jennie kasihan melihatnya. Jennie menghampiri Felix yang tengah terduduk sambil menangis sesenggukan.

"Felix sayang, Noona harus pulang. Kalau Noona tidak segera pulang nanti Noona akan dimarahi eomma nya Noona. Dan besok besok kalau Noona mau kesini tidak di bolehin gimana?" jelas Jennie. Felix menatap Jennie dengan mata berair.

"Felix tidak hiks.. mau Noona dimarahi hiks.. eomma nya Noona."  ucap Felix. Jennie memandang Felix. "Kalau begitu Noona mau pulang dulu ya." ucap Jennie.

"Tapi janji, Noona akan sering kesini." ucap Felix. Jennie mengangguk ragu. Felix tersenyum, Jennie ikut tersenyum.

"Baiklah, Noona hati hati dijalan ya. Jika nanti ahjusi jelek ini mengganggu Noona, noona bisa bilang padaku. Biar aku suruh hulk menghancurkannya." ucap Felix sambil menunjuk Taehyung. Taehyung yang melihat itu melotot tak terima.

"Ya. Nanti kalau ahjusi ini mengganggu Noona, Noona akan memberi tau mu. yasudah Noona pulang dulu ya." Jennie mengusak surai Felix "unnie aku pulang dulu ya." sambung Jennie.

Jennie dan Taehyung masuk kedalam mobil Taehyung. Lalu melambaikan tangan mereka sebelum mereka pergi meninggalkan pekarangan rumah itu. Disepanjang perjalanan hanya keheningan yang mengisi suasana di dalam mobil itu. Jennie juga nampak gelisah.

"Ada apa denganmu." suara bariton itu membuka percakapan saat ini. Jennie menggeleng pelan. Setelah itu sepi lagi sampai akhirnya sepuluh menit kemudian mereka sampai di depan gerbang rumah megah bagai istana milik Jennie.

Saat Jennie hendak keluar Taehyung menghentikannya dengan menarik lengan kiri Jennie. Jennie menoleh "aku akan mengantarmu masuk dan bilang kepada eomma mu kalau aku membawamu pergi." ucap Taehyung lalu melepas genggamannya dan membunyikan klakson mobilnya, satpam terlihat melongok dan melihat Jennie dari Jendela mobil yang sengaja Taehyung buka. Mobil Taehyung dapat memasuki halaman rumah megah itu.

Mereka lalu turun dan membunyikan bell rumah. "Jennie? Kenapa baru pulang" lalu menoleh pada Taehyung "dan siapa dia?" tanya eomma Jennie. Hye In (eomma Jennie) memandang Taehyung dengan tatapan mengintimidasi.

"Taehyung imnida, maafkan saya, saya membawa Jennie pergi sebentar." ucap Taehyung. Hye In menghembuskan nafasnya kasar.

"Kau bisa pulang sekarang." kata Hye Ini lalu menarik Jennie memasuki rumahnya, dan menutup pintu dengan kasar.

Brak

Taehyung tercekat, sepertinya ia telah membuat kesalahan. Sudah biasa Taehyung membuat kesalahan tapi kali ini ia melibatkan seorang wanita. Taehyung mengusak rambutnya kasar lalu pergi dari tempat itu.

Sementara itu di dalam rumah bak istana itu, tepatnya di ruang tamu suasananya nampak tegang. seorang wanita patuh bayar menatap gadis mungil yang masih berseragam sekolah itu dengan tatapan tajam yang mengintimidasi.

"Apakah dia kekasihmu?" tanya Hye In. Jennie menggeleng, kepalanya menunduk. "Kenapa kamu membolos les dan justru lebih mementingkan pemuda antah berantah itu?" ucap Hye In tajam.

"Namanya Taehyung, eomma." ucap Jennie sambil mengangkat dagunya memberanikan diri menatap eomma nya. "Siapa yang peduli dengan namanya. Dia seperti pemuda tanpa masa depan." sarkas Hye In. Jennie menatap eomma nya tidak percaya.

"Seharusnya jika hari ini kamu pulang lebih awal, kamu bisa memulai les juga lebih awal. Sehingga dirimu bisa belajar lebih lama. Bukannya bermain dengan pemuda antah berantah itu." ucap Hye In. Jennie menghembuskan nafasnya pelan.

"Aku butuh istirahat." ucap Jennie lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya. Setelah kepergian Jennie, Hye In menatap sendu sebuah foto perempuan cantik yang tengah tersenyum bahagia ke arah kamera.

Tbc--

Maaf ya, agak ngaret up nya. Soalnya lagi nggak ada kuota, jadi nunggu di sekolahan dulu biar pake wifi. Wkwk

Biasa lah, memanfaatkan vasilitas sekolah dengan baik ya gini. Hehe jangan bosen bosen baca cerita gue ya, satu lagi keep vomment gaes..

Luv u😚😁

PERFECT (?) [KimTae X Kimjen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang