Seminggu lebih berlalu, seminggu lebih pula Arga dan Sena tak saling sapa. Waktu yang terasa seperti seabad untuk Arga. Rindu dan hampa. Ya, Arga merindukan gadis labil itu, dan entah kenapa Arga merasakan ada sesuatu yang hilang. Ia tak pernah merasakan kehilangan lagi sejak empat tahun yang lalu. Setiap malam ia selalu menatap kolom obrolan nya dengan Sena, mengetik sebuah kalimat yang menyebalkan tetapi ia hapus kembali, seperti itu secara berulang-ulang.
Tak jauh berbeda dengan Sena. Dia juga sangat merindukan Arga, suaranya, tingkah menyebalkan nya, mata coklat yang selalu berbinar saat bercerita. Tetapi ia tak mungkin secara tiba-tiba mengajaknya bicara seperti tidak terjadi apa-apa, tentu saja tidak! Sena gengsi! Di tambah Arga tidak meminta maaf lagi kepadanya. Bahkan cowok itu seperti menghindari nya. menyebalkan!
Sena sedikit heran dengan efek yang di timbulkan oleh seorang Arga, begitu besarkah hingga ia tak bisa tidur dengan tenang?
Membayangkan wajah Arga dengan senyuman manisnya saja sudah membuat pipinya merona merah, jantungnya berdetak lebih cepat, bahkan ia merasa ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Jauh berbeda dengan membayangkan dia, membuatnya ingin memukulnya menggunakan sandal jepit. Sena membencinya, ia telah melupakannya dengan berpaling kepada Arga. Arga berhasil membuatnya membuka hati kembali, menyembuhkan luka goresan yang sangat dalam di hatinya. Tetapi semua itu tak berlangsung lama, semenjak malam dimana ia dan Arga berada di rooftop hotel. Walau lukanya tak sedalam dulu, tapi rasanya tetap menyakitkan.
Sebelum merasakan manisnya cinta, kita harus merasakan pahitnya dulu kan? Ibarat es teh tawar yang pahit, tetapi akan menjadi manis setelah di beri gula. Seperti rasa pahit yang sekarang Sena jalani. Sena tetap percaya, bahwa di akhir ia akan merasakan manisnya cinta, tentu saja ia berharap bersama Arga.
Walaupun ia merindukan Arga, setidaknya ia masih bisa mengamati secara diam-diam di sekolah.
"Baby I love you, love you, love you so much! And I miss you, miss you when you're gone! Baby I need you, need you, need you so much! Since I found out love is you!"
Sebuah nyanyian terdengar dari salah satu teman Arga yang sedang berdiri di atas meja dengan menggeol-geolkan pantatnya, Vano Dimitri.
Sekarang Sena berada di kantin, setelah upacara yang berlangsung selama kurang lebih satu jam membuatnya lelah dan segera melangkahkan kakinya menuju kantin, tapi ia tak tau jika Arga dan teman-temannya sudah berkumpul dan membuat konser kecil-kecilan. Dengan begini Sena tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengamati Arga—yang sedang menari bak orang kesurupan—dari jauh setelah ia memesan es jeruk.
Plok! Plok! Plok!
Suara tepuk tangan terdengar yang berasal dari beberapa pengunjung kantin setelah konser kecil-kecilan Vano selesai. Arga dan Nanda sekarang berperan sebagai penonton, sedangkan Ezra hanya merekam ketiga sahabat kecilnya di hp milik Nanda.
Karena sifat absurd itulah yang membuat persahabatan mereka bertahan lama, tidak selalu menganggap serius jikalau terdapat masalah di antara mereka, sehingga tidak terlalu tegang saat meluruskan masalah. Walaupun di antara yang lain Ezra bisa di bilang lebih normal, tetapi kekonyolan dan ide gila nya melebihi daripada yang lain, dan ide gila itu bisa keluar setiap saat. Seperti sengaja menabrakkan mobil barunya pada pohon mangga di belakang sekolah demi mendapatkan sebuah mangga yang terletak paling atas atau memasukan seekor kecoa dan sebuah permen karet bekas pada tas guru yang tak ia sukai. Hingga sekarang masih belum ada yang mengetahui jika itu perbuatan Ezra, semua guru pasti akan menuduh Nanda atau Vano yang melakukannya. Karena mereka berdua mempunyai wajah yang pas untuk di nistakan daripada Ezra yang berwajah polos. Don't judge the book by it's cover.Jangan melihat seseorang dari penampilan luar nya saja, tapi lihatlah dari ketulusan hatinya juga.
"Vano!! Nanda!! Lo belum bayar kas kelas!!" teriak seorang gadis yang baru saja memasuki kantin. Nabila, bendahara kelas XI IPA-2 yang galak nya tambah berlipat-lipat ganda saat menagih uang kas.
Yang di panggil segera berlari terbirit-birit meninggalkan kantin sembari berkata, "Arga yang bayar!!"
"Arga!! Lo belum bayar kas tiga minggu!!" teriak Nabila lagi.
Merasa namanya disebutkan juga, Arga mengikuti arah perginya Vano dan Nanda, tak lupa setelah berteriak, "di bayar Ezra!!"
"Sialan lo semua!!" jerit Ezra kesal. Tanpa pikir panjang, Ezra mendekati Nabila dan memberikan hp milik Nanda. "Lo jual aja, gapapa kok." ujarnya berlalu pergi.
Sena menghela napas, ia belum puas mengamati Arga lebih lama.
"Masih ada lain hari." gumamnya.
☕☕☕
Sena menelusuri halaman yang masih ramai dengan siswa-siswi SMA Antarium, padahal bel pulang sekolah telah berbunyi sekitar dua puluh menit yang lalu. Ia keluar dari gerbang sekolah dan bersandar pada salah satu pohon yang teduh untuk menunggu jemputan. Hari ini siswa-siswi SMA Antarium di pulangkan lebih awal karena semua guru akan mengadakan rapat. Tetapi hari sudah terlalu terik dengan panas yang sangat menyengat pada kulit.
Ckittt!! Tinnn!!! Tinnnnn!!!
Suara decitan dan klakson yang berbunyi bersamaan dari sebuah motor berwarna hitam di sambung dengan sebuah teriakan seorang gadis,"Woy!! Minggir lo semua!! Minggir!! Ratu mau lewat!!" ujarnya.
Sena yang mendengar itu menolehkan kepalanya, matanya mulai berkaca-kaca melihat pemandangan di depan nya ini. Arga sedang membonceng seorang gadis yang tak ia kenali, gadis itu benar-benar menempel pada Arga—yang hanya di batasi tas—dengan tangan yang melingkar di perutnya. Bahkan Arga seperti terlihat biasa saja di peluk gadis itu. Hati Sena seperti di remas-remas lalu di tusuk berkali-kali menggunakan pisau. Sakit. Melihat Arga seperti itu, luka yang hampir tertutup kembali terbuka. Belum cukup sampai disitu saja, Arga tiba-tiba menarik tangan gadis di boncengan nya seperti mempererat pelukan itu. Luka yang baru saja terbuka kembali itu rasanya lebih menyakitkan dan perih seperti sengaja di siram dengan cuka. Alasannya sangat menyakitkan melihat itu semua adalah karena ia sudah terlalu jatuh cinta padanya.
Dasar player -batin Sena.
🍰🍰🍰🍰
Vomment ya jangan lupa😊
Part selanjutnya ngaret ya, mau UN huhu😭
Janji update habis UN✌Love u all❤
-D&S
KAMU SEDANG MEMBACA
Self Esteem
Ficțiune adolescenți#811 in Teen Fiction [23-05-18] Arga Avaero, cowok dengan tingkah konyol yang memiliki kehidupan normal. Hanya saja tak berlangsung lama setelah Arga mengenal Serrena Haudlly, cewek labil yang tak sengaja ia tabrak. Membuatnya merasakan kembali pera...