Lazio anak kedua dari pemilik perusahaan Carney group, yang selama ini tinggal di London setelah lulus SMP, masih tidak jelas mengapa dia pindah ke london saat itu, padahal acara kelulusan pun belum diadakan,banyak yang tidak tahu tentang anak kedua dari perusahaan Carney ini, karena selain dia pindah keluar negri juga identitas mereka sangat dirahasiakan dari publik.
Hanya informasi itu yang bisa Indra dapatkan padahal Indra telah memerintahkan orang kepercayaannya dan kompeten dalam hal ini tapi kenapa masih saja, informasi yang didapatkan tidak memuaskan seperti ini,ia ingin tahu semua hal tentang Laszio ini. Apakah yang membuat Raya masih mengingatnya sampai saat ini, tapi apa yang didapat??? Nol besar tidak ada yang mengetahui secara detail tentang Laszio ini apalagi keluarga Carney seperti menutupi identitas anak-anak mereka.
Hanya dengan sebuah nama “Laszio”, seorang Indra yang sombong dan tak pernah mengaku kesalahannya ini frustasi, ternyata ada hal yang tidak bisa ia dapatkan selain Raya dan juga informasi tentang mantan kekasih sang pujaan. Belum lagi Indra yang tidak bisa menemui Raya seminggu ini, menambah rasa frustasi Indra, mungkin hanya dunia malamlah yang bisa menemainya sekarang, mengantikan sosok Raya yang belakangan ini hadir di hidupnya.
Dilajukannya Pajeronya dengan kecepatan diatas rata-rata, tak dipedulikan lampu merah yang masih menyala dan banyaknya mobil yang berlalau lalang, tujuannya hanya satu cepat sampai ke club dan minum sebanyak-banyaknya. Mungkin dengan cara itu otaknya bisa sejenak beristirahat dan melupakan Raya.
Semua yang ada pada Raya sudah menancap dan terukir di otak dan hatinya, tidak ada tempat untuk orang lain sampai ia merasa sesak karena hati dan otaknya sudah dipenuhi Raya.
Memasuki sebuah club malam di jakarta bukanlah pertama kalinya buat Indra sudah ribuan bahkan ratusan kali tetapi kali ini rasanya asing dan aneh, seakan club ini kosong dan sepi padahal dari luar, suara musik berdetam-dentum terdengar, berbeda dengan hati Indra yang sepi dan kosong itu. Jangan ditanya kenapa, alasanya hanya satu hati dan pikirannya sedang melanyang-layang karena seorang Raya.
Satu teguk whiskey tidak cukup untuk Indra.
Lagi.
Dan
Lagi.
Ntah sudah keberapa kalinya bartender memberikan minuman setan itu pada Indra, si bartender sampai mengeleng-ngelengkan kepalanya, prihatin dengan orang yang sedang mabuk ini, dilihat dari penampilannya saja sang bartender sudah tahu bahwa sang pria sedang frustasi ntah karna apa, yang jelas tidak ada sangkutannya dengan dirinya.
Mungkin ini sudah ke lima belas kalinya sang bertenader memberikan minuman itu, dia juga tidak tahu, hanya perkiraan saja. Sampai ia sudah tidak tega lagi untuk memberikan minuman itu, ia memanggil si pria itu untuk pergi karena sepertinya ia tidak akan sanggup lagi untuk minum tetapi bukan ucapan terima kasih yang didapatkan tetapi malah bentakan dari sang pria itu.
Sang bartender hanya bisa menghela nafas dan membiarkan si pria itu duduk sambil menengelamkan kepalanya di kedua tangannya yang ada diatas meja bartender, mungkn ia tidur atau mungkin pingsan, sebodoh lah,pikirnya.
Jam sudah menunjukkan jam 4 subuh, tapi pria tadi tidak menunjukkan tanda-tanda akan pulang atau semacamnya, pria itu hanya menatap lurus kedepan, pandangan mata kosong menerawang ntah kemana. Banyak wanita-wanita di club ini melirik secara terang-terangan kearah pria ini, tapi tak ada yang berhasil menarik perhatiannya, bahkan ada seorang wanita dengan pakaian yang sangat minim datang menghampirinya dan mencoba untuk merayu pria itu, tapi menoleh saja tidak, hanya dengan sikapnya seperti itu sudah mampu membuat puluhan hati wanita patah sekaligus tertarik dengan sikap acuhnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA???? TUNANGANKU????
RomanceBagaimana rasanya di jebak oleh orang tuamu sendiri???? Tunangan dengan orang yang belum dikenal???OMG....Bahkan dalam mimpi pun RAYA DWIGARRA tidak pernah membayangkan apalgagi sampai menjadi kenyataan.Bagaimana Raya bisa bertunangan dengan lelaki...