XV

456 66 4
                                    

Sana's

Aku bingung. Maksudnya, bagaimana bisa?

Seharusnya aku senang. Apa yang kulihat saat itu,seorang wanita muda yang sangat menawan,ternyata bukan kekasih Taehyung-sunbae. Itu yang seharusnya kurasakan.

Tapi mengapa aku malah marah, dan terkesan ingin menangis?

Mengetahui wanita itu tak mengenal Taehyung-sunbae. Lebih tepatnya ia mengatakan bahwa ia telah menghuni tempat itu selama dua tahun lamanya.

Aneh.

Dan apa yang ku temukan saat di sekolah.

Tidak ada yang mengenal Taehyung-sunbae.

Dengan kondisi ponsel yang tak dapat dihubungi,ia yang menghilang secara tiba-tiba pada malam pergantian tahun,hingga tak ada seorang pun yang mengenal dirinya.

Ini sungguh sangat mengganjal. Ada yang tidak beres dengan semua ini.

Haruskah aku berpikir jika ia sengaja mempermainkanku? Setelah aku jatuh padanya,ia pergi begitu saja meninggalkan suatu tanda apapun?

Atau haruskah aku berpikir jika memang ada yang tidak beres dengan semua ini?

Sedari tadi yang ku lakukan hanyalah memandang luar jendela,berharap lelaki yang selalu berlalu-lalang di sana menampakkan dirinya.

Namun,nihil.

"Baiklah,Sana,"

Kyungri bersuara. Ia sedari tadi menungguiku,bahkan hingga langit berubah menjadi gelap. Aku mengubah posisiku menghadap padanya.

"Sampai kapan kau akan memandangi jendela seperti itu? Jangan bodoh,Kau bisa membawanya pulang," tanyanya sedikit kesal.

Aku menyungging senyumku paksa. Benar, aku bodoh. 

"Baiklah setelah aku menyebutmu bodoh, kau malah tersenyum seperti orang gila. Aku pulang,"

Aku mengikutinya dari balik punggungnya. Suara sepatu kami menggema di sepanjang koridor sekolah yang sepi dan gelap.

Aku menyetarakan langkahku dengan Kyungri, hingga aku menoleh sedikit ke arahnya, haruskah aku menceritakan ini?

Dari kejauhan aku melihat seseorang berlari menuju arah kami.

"Jungkook-"

"Noona! "

Ia menghampiriku,dengan poni rambut hitamnya yang setengah basah. Pandangannya beralih pada Kyungri setelah milikku. "Terima kasih, sunbae,"

Kyungri hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Setelah itu ia berjalan sendiri menyusuri koridor gelap itu.

"Sudah selesai?" tanyaku sambil berusaha meraih tasnya.

"Tak usah, biar aku saja yang membawa. Kau kan lemah, noona." godanya.

Ia berlari menjauh setelah meledekku. Aku yang merasa tertantang balik mengejarnya di sepanjang koridor sekolah yang gelap. Dan pastinya juga sepi.

Tak akan ada yang melarang kami untuk berlari sepanjang koridor jika kondisinya seperti ini. Aku berteriak pun tak akan ada yang terusik.

Seluruh kelas terlihat sudah tak berpenghuni, termasuk milik Taehyung-sunbae. 

Untuk sesaat aku berhenti di depan sana. Memandangi kelasnya, yang bahkan aku sendiri tak pernah mampir. Senyumku tak lagi mengembang.

Lalu tiba-tiba aku membayangkan dirinya yang duduk di bangku paling belakang.

Bersandar pada tembok di sampingnya dan memandang ke luar jendela,seperti yang biasa ku lakukan.

Atau mungkin dia yang memainkan bolpoinnya,hingga mencoret-coret buku tulisnya.

Membayangkannya saja membuatku geli dan merindukannya seketika. Sekali lagi aku meyakinkan diriku bahwa itu hanya 'membayangkan'.

Aku tak pernah merasa seemosional ini hanya dengan membatin kata membayangkan. Dadaku sesak secara tiba-tiba,nafasku seolah tercekat,mataku memanas.

Aku sungguh telah jatuh cinta padanya. Aku... merindukannya.

Aku menjatuhkan diriku di lorong gelap itu. Di depan kelasnya. Air mataku bahkan tak sanggup lagi ku tahan. Aku menahannya beberapa bulan lamanya. Aku sungguh sangat merindukannya.

Aku mendengar seorang berlari ke arahku. Pandanganku yang buram tak dapat melihat sosok itu. Tapi perawakannya sungguh aku ingat.

"Sunbae..."

"Noona! Kau kenapa?"

Ah aku kecewa. Itu hanya Jungkook.

Itu hanya Jungkook?

Jungkook tak pernah sebuah 'hanya' selama ini. Aku tak pernah sekecewa ini melihatnya. Apa yang terjadi denganku sebenarnya?

"Jungkook..." aku meraihnya, menatapnya.

Ia mengkhawatirkanku. Aku bodoh. Mengabaikan Jungkook selama ini hanya untuk Taehyung.

Bahkan batinku sekarang kelu hanya dengan menyebutnya sunbae.

"...maafkan aku,"

"Apa maksudmu?"

"Maafkan, noona, Kook,"

Ia merengkuhku ke dalam pelukannya. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku merasa bersalah padanya yang harus mengkhawatirkanku,bahkan ia tak tahu apa yang terjadi padaku.

Berapa lama aku tak merasakan rengkuhan darinya?

Suara tangisanku menggema memenuhi koridor. Sedangkan Jungkook? Tetap sabar menenangkanku meski ia tak tahu apa yang terjadi.

Ingin aku menceritakan semuanya padanya,mengingat aku selalu bercerita apapun kepadanya selama ini,begitu pula sebaliknya.

Namun ini berbeda. Ada desakan dari diriku yang tak memperbolehkan Jungkook tahu.

"Aku tak memaksamu untuk bercerita, noona," ia membuka suara.

Aku tahu ia berusaha menenangkanku,tapi aku juga tahu ia ingin tahu apa yang sebenarnya ku alami,sejak ia membawaku pulang pada malam pergantian tahun.

Ini justru membuatku semakin bersalah.

"Tidak," jawabku lirih.

Ia menghela nafas pelan. Usapannya pada punggungku berhenti, ia menjauhkan tubuhku darinya. Ia menatapku lekat.

"Baiklah," ia menyeka air mataku, "ceritakan padaku jika kau siap, mengerti?"

Jawabannya justru membuatku sakit. Ia menjawab,dengan senyum hangatnya,tanpa ada paksaan. Menangkup wajahku di antara kedua telapak tangannya.

"Ayo pulang,"



Ga rajin banget asw hajeen update,maaf ya hng. Sebenernya hajeen pengen ngerevisi story ini,tapi nunggu ini tamat dulu deh. Nah sebagai gantinya,hajeen punya story yang masyaallah B E J I B U N di draft. beuh. Bakal diapdet kalo uda 20 chapter HahAHaHAaa

Oiya,kan ada yang komen tuh kapan hari kalo masi bingung sama cerita ini ya? HAHAHA sama. Rencananya,story ini tuh bakal ada 30 chapter.

BAnyAk bANGet AjG.

Just wacana,k. Sebenernya ntar di akhir cerita,hajeen bakal kasi tahu maksud cerita yang gAJe AF ini. Tapi hajeen kasi bocoran deh.

Ada yang udah pernah liat Kimi no nawa? Nah,alur sama konsepnya mirip. BUT,different story. Dari konsepnya aja udah sama kan,berarti ketebak dong maksud cerita ini apa? Masi gatau? HAHAHA yauda deh sama.

Existence [ K t h ; J j k  +  M s n ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang