Part 33

4.3K 477 9
                                    

Happy Reading...


Nicholas Pov

Aku terus bekerja keras, aku mencoba memberikan ide-ide segar dan merombak manajemen hotel-hotel daddy dan memberi banyak sentuhan modern di setiap menu dan gaya arsitek-interiornya. Warren sempat meragukan tidakanku saat aku merubah gaya Winata Hotel yang menurutku jadul dan kurang terlihat grereget.

Namun ketika melihat hasilnya Warren tak mampu berkata apa apa.

"Kenapa kau bisa berfikir sejauh itu dalam memberi interior hotel ini?" tanya Warren.

"Aku orang miskin, berandalan... Aku selalu bermimpi memiliki rumah seperti ini. Aku sering pindah dari satu tempat ke tempat lain dan aku melihat beragam rumah mewah disana. Ketika aku belajar bersama kakek, aku browsing dan melihat semua contoh gaya rumah dan hotel di seluruh dunia. Aku suka belajar!" ucapku antusias.

Warren tertawa.

"Kau memang hebat!" puji Warren dan aku menatap wajahnya.

"Kenapa kau dulu berkata padaku, jika aku pembunuh dan seorang pembunuh orang tua pantasnya di siksa sampai mati?" tanyaku dan Warren mengernyitkan dahinya.

"Kau masih ingat kata-kataku?" tanya Warren dan aku mengangguk.

"Aku di didik menjadi seorang yang idealis dan sempurna. Maaf jika aku bersikap subjektif tanpa mau mendengar penjelasanmu. Setelah aku jadi mafia. Aku tahu satu hal, setiap manusia memiliki dua sisi yang berbeda, menutupi sesuatu untuk melindungi dirinya atau orang lain.." ucap Warren membuatku terdiam.

"Dan kesalahanku, aku hanya menatapmu dari segi negatif, aku tak mencari tahu yang sebenarnya. Tapi aku memiliki alasan yang kuat. Kenapa waktu itu aku melapor pada ayahmu? Karena aku takut kau menyakiti adikku. Aku takut kau hanya memanfaatkan adikku, ini hanya bentuk kecilku untuk melindungi seorang adik.." ucap Waren.

"Aku sadar setelah tahu jika tempramen ayahmu sangat buruk dan dia penyuka alkohol." ucap Warren.

Aku tersenyum, Aku tahu Warren orang baik dan aku memaafkannya.

"Kita lanjut lagi.." ucapku dan kami pun melanjutkan pekerjaan kami selanjutnya.

Alena Pov

Aku melihat Nic dan Warren berjalan mendekatiku.

"Nic.." sapaku tanpa mau menyapa Warren. Entahlah aku tak suka aura mengintimidasinya.

"Warren kau dengan Alena. Aku ingin menelepon kakek.." ucap Nic membuatku sebal.

Aku menatap berkas dan foto yang diberikan Warren.

"Kau sepeti menjaga jarak denganku." ucap Warren namun aku mengabaikannya.

"Alena.." panggil Warren.

"Aku hanya ingin membicarakan pekerjaan bukan sesuatu hal yang bersifat pribadi." ucapku dingin.

"Aku mengerti." ucap Warren lalu duduk dan membuka ponselnya.

Setelah pekerjaanku selesai aku segera pulang, aku melihat Warren di basement sedang bersama perempuan cantik. Mafia pasti play boy dan melakukan free sex.

Sreett!!

Aku terkejut ketika mendengar suara letupan pistol yang di redam, gadis di hadapan Warren tumbang dan anak buahnya segera membereskannya.

Deg

Jantungku berdegup kencang, kenapa Warren menembak kekasihnya? Apa karena dia hamil dan Warren tak mau bertanggung jawab? Aku mendengus sinis, sungguh lelaki berengsek yang egois.

Aku segera memasuki mobilku dan menyalakan, aku tak mau mengambil resiko berurusan dengan pembunuh berdarah dingin. Namun mimpiku tak terwujud, tiba-tiba Warren berada di dalam apartemenku.

"Kenapa kau masuk ke rumahku?" tanyaku kesal.

"Aku tamu, kau tak menjamuku?" tanya Warren.

"Aku tak mengundangnu dan kau bukan tamuku." ucapku ketus.

Warren terkekeh lalu mendekatiku.

"Kau mau membunuhku?" tanyaku memundurkan langkahku dan siap punggungku terpentok pintu.

"Apa aku tampak semenyeramkan itu?" tanya Warren dan aku tersenyum kecut.

"Ya." ucapku singkat. Warren memberiku kartu.

"Apa ini?" tanyaku bingung.

"Simpanlah untukku, nanti kau juga akan tahu.." ucap Warren dan aku hanya mengedikan bahu.

Warren menyentuh pundakku dan menarik tubuhku ke samping. "Aku mau pulang, itu pintu keluarnya kan?" tanya Warren dan aku mengangguk.

"Have a nice dream Miss Grace.." ucap Warren dan aku hanya tertegun menatapnya hingga menghilang. Aku memperhatikan kartunya lalu menghela nafas lelah. Apa apaan mafia gila itu? Sungguh aku tak mengerti!!

Semenjak hari itu Warren selalu menjaga jarak namun dia selalu berada di sekitarku. Entahlah aku merasa di awasi, namun aku terkejut ketika mendengar Warren akan di jodohkan. Siapa wanita itu? Kenapa begitu mendadak? Kenapa.juga aku jadi penasaran? Aku mendengus kesal, aku tak boleh memiliki perasaan kepada Warren!!


Tbc

My One and Only (Sudah Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang