Libur panjang sudah didepan mata. Hyejin yang telah selesai mengalami masa-masa ujian merasa sangat lega. Pasalnya akhir-akhir ini ia sangat disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya. Meskipun ia tidak pernah menumpuk tugasnya tetapi dosen-dosen tak berperasaan itu terus menerus memberikan tugas yang tidak terkira jumlahnya. Hyejin masih beruntung otaknya tidak meledak karena tugasnya.
Tak jarang pula ia mengabaikan pesan dari Jungkook. Bukan sengaja, tetapi Hyejin selalu menyelesaikan tugasnya hingga tengah malam. Sehingga ia selalu membalas pada waktu tengah malam. Sudah dapat dipastikan bahwa Jungkook telah tidur mengingat jadwalnya yang padat. Hyejin sebenarnya merasa sangat bersalah, maka dari itu ia hendak menraktir kekasihnya itu sambil mengajaknya jalan. Lagipula mereka juga sudah lama tidak berjalan keluar.
Tentu saja Jungkook keluar bersama Hyejin tidak dengan tampilan yang terbuka. Selalu ditemani masker, kacamata dan topi hitamnya.
Hyejin yang baru saja bangun segera saja melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan sehabis bangun tidur. Merapikan kasur terlebih dahulu kemudian mengecek ponselnya. 15 Menit bermain ponsel Hyejin kemudian hendak mandi.
Sehabis mandi, ia tak lupa memakai krim wajah, lotion, dan vitamin rambut. Hyejin tidak memakai make-up hari ini mengingat ia sedang berlibur. Hyejin juga sudah cantik tanpa menggunakan polesan apapun.
Tubuh mungilnya berjalan dengan semangat menuju dapur. Ia terbiasa memasak makanan yang lumayan repot untuk dilakukan. Semata-mata untuk referensi, ia juga suka mencoba memasak sesuatu yang baru. Sehingga ia tidak merasa kesulitan ketika memasak.
Ponselnya berbunyi menandakan ada seseorang yang mengiriminya pesan. Hyejin hanya acuh menanggapinya sehingga ia tetap fokus dengan masakannya. Selang beberapa menit, ia menyelesaikan masakannya. Terlebih dahulu ia menata makanannya kemudian mencuci tangannya. Biar saja piring-piring bekas ia cuci nanti.
Jiminie is calling you..
"Ada apa?"
"ya! Kenapa kau belum membaca pesanku? Ada berita penting yang harus kau lihat!"
"Ck, aku baru saja seleai memasak"
"Cepat baca atau kau akan menyesalinya"
"Kau kan bisa datang kemari"
"Aku tidak ingin mengatakannya langsung padamu. Baca saja sendiri"
"Kemarilah, aku memasak banyak"
"Baiklah. Annyeong"
Klik!
Hyejin yang masih malas untuk mengecek pesan memutuskan untuk mencuci piring terlebih dahulu. Baru beberapa menit ia mencuci, terdengar suara pintu terbuka. Tentu itu adalah Jimin.
Pria itu memiliki kunci ganda rumah Hyejin. Katanya agar mudah masuk.
"Kutebak, masih belum mengecek pesanku kan?" Hyejin hanya mengangguk tanpa menoleh. Jimin pasrah, akhirnya ia memutuskan untuk makan saja. Ia tahu nantinya pasti Hyejin akan menangis. Ia sudah dapat memastikan itu.
.
.
"Ige mwoya?"Yang ditanya hanya diam saja. Hyejin kembali memastikan berita yang dikirim oleh Jimin. Tidak ada kesalahan kata, bahkan judulnya pun sudah jelas.
"Ya! Kenapa kau tidak memberitahuku sedari tadi!"
"Memangnya tadi kau anggap aku hanya berkicau?"
Hyejin menggigit kukunya tidak tenang. Ia sempat merasa itu adalah editan. Hingga fansite yang ia ikuti di twitter mengatakan hal yang serupa, dirinya mulai mengeluarkan air mata. Ia mendadak berjalan tidak karuan. Kepalanya berputar, masih bingung memikirkan berita itu. Padahal terakhir kali ia mengirimi pesan kekasihnya bilang ia sedang sibuk dan Hyejin memahami itu.
Namun ini diluar dugaan Hyejin. Jimin yang memahami kepanikan Hyejin hanya bisa terdiam memandang makanannya. Ia sudah tidak berselera melihat Hyejin yang tidak tenang. Tapi ia hanya diam, menunggu Hyejin yang menghampirinya.
Hyejin yang masih panik itu kembali memastikan judul yang tertera di berita yang sedang ia lihat saat ini.
'Jeon Jungkook terpergok media sedang pergi menuju apartemen Jung Haewon yang merupakan mantan kekasihnya'
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda ✔
Short Story(n.) things better left unsaid, matters to be passed over in silence Published ; 12/04/18 Status ; complete