Tacenda ✔

十 一

Jungkook memandang kamar nomor 301. Ia memencet bel. Tidak ada respon apapun dari pemiliknya.

Segera saja ia menekan password ruangan didepannya itu. Suasana hatinya sedang bagus, sehingga ia terlalu bersemangat dan cepat-cepat membuka pintu.

Ruangan itu sunyi. Tidak ada tanda seseorang disana. Lilin pengharum ruangan tertata rapi diatas meja yang ditemani sebuah vas bunga kecil yang terlihat cantik dengan bunga lavender. Tak lupa ada beberapa majalah mode disana. Sofa berwarna merah beludru seakan menjadikannya daya tarik tersendiri disana.

Namun Jungkook tidak sengaja memperhatikan ada sebuah gelas yang berisi jus. Tidak banyak namun ia dapat melihat isinya yang tersisa sedikit. Jungkook menebak bahwa perempuan yang ia cari sedang bersama seseorang.

Jungkook mencari-cari di seluruh tempat. Mulai dari dapur, ruang kerja, ruang baca, dan yang terakhir kamar mandi. Tetapi tetap saja tidak ada siapapun disana.

Sshh

Karena mendengar suara desiran, Jungkook mencoba mengintip di kamar milik perempuan yang sedang ia cari. Diluar dugaan, ia mendengar ada dua orang sedang berbicara disana.

Langsung saja Jungkook membuka pintu. Sayangnya apa yang sedang ia lihat tidak sesuai dengan ekspektasi Jungkook.

Haewon sedang bersama lelaki. Dan posisi mereka sedang menonton tv sambil saling bersandar satu sama lain.

"Apa yang kau lakukan disini?" Perempuan itu beranjak dari tempatnya. Lelaki yang bersamanya agak bingung dengan Jungkook yang tiba-tiba masuk. Namun Jungkook acuh tak acuh. Ia hanya butuh kejelasan dari semuanya.

"Pria itu, siapa?" Haewon menghela nafas. Tangannya berkacak pinggang. Wajahnya menyiratkan kekesalan yang mendalam pada Jungkook. Tak ingin menunggu lama lagi, ia langsung saja menarik pria yang bersamanya tadi untuk berdiri di sebelahnya. Tangannya menelusup dibalik lengan pria itu.

"Namja chingu" kepalanya menyender di lengan kekar pria itu. Pria itu yang awalnya tidak tahu apa-apa langsung menampakkan senyuman miring pada Jungkook. Sepertinya ia mulai mengerti dengan keadaan saat ini.

"Sepertinya kau belum mengenalku. Namaku Kim Namjoon"
.
.

"Tidak bisakah kau tenang sedikit?" Jimin mengelak. Ia kurang suka dengan apa yang Hyejin pakaikan pada wajahnya saat ini. Selain warnanya yang menjijikkan, baunya kurang enak. Hyejin menghela nafas.

"Hyejin-ah bau masker ini tidak enak" wajahnya ia gerak-gerakkan ketika kuas yang digunakan Hyejin hendak menebalkan masker yang ada diwajahnya itu. Hyejin membalas, "apa kau tidak tahu matcha?"

Ting tong!

"Cepat bukakan pintu" Jimin menolak. Tidak mungkin ia keluar sambil menggunakan masker seperti ini kan? Selain itu, baunya juga..

"Aku akan membersihkan semua ini Jimin-ah cepat kau bukakan pintu itu"

Mau tidak mau Jimin bergegas membuka pintu sebelum dirinya diserang oleh omelan Hyejin. Ia segera membuka pintunya. Diluar dugaan, rupanya yang datang adalah seorang lelaki.

"Nuguya?"

"Bantet kau tidak mengenalku?" Jimin memperhatikan pria dihadapannya itu. Kepalanya berusaha meneliti wajahnya. Namun wajahnya tertutupi oleh topi hitam. Tak lupa ia juga menggunakan masker, kacamata dan baju super hitam.

"J-jungkook?"

Sang empunya nama membuka topi dan kacamata hitamnya. Tak lupa ia menurunkan maskernya agar wajahnya terlihat sempurna. Ia tersenyum. Tangannya melambai bermaksud menyapa.

Hyejin yang sudah selesai merapikan tisu dan mangkuk bekas masker langsung saja membersihkan tangannya yang basah kemudian menyusul Jimin di depan. Sayangnya saat ini ia bertemu kembali dengannya.

Mantan kekasihnya.

"Jika tidak ada yang penting sebaiknya kau pulang saja" Hyejin memundurkan Jimin dari depan pintu kemudian ia menggantikan posisi Jimin disana. Ia memandang Jungkook dengan tatapan kesal. Namun dapat terlihat juga bahwa Hyejin sedih melihat Jungkook kembali.

"Hyejin-ah"

"Berkencanlah denganku"

.
.
.

#5thflowerpathwithbts

“Do you know what purple means? It’s the last of the rainbow colors. Purple means I will love and trust you for a long time.” - Kim Taehyung 💖✨