dia menyenangkan

112 10 2
                                    

(Bastian's mulmed)

'''

"Denganmu. Aku slalu merasa ditakdirkan bahagia!"

-avigail dc-

_________

Author pof

Tak pernah vigail merasakan sebahagia ini. Ia melangkah dan menghabiskan setiap langkahnya untuk tersenyum. Seakan siapapun yg brtemu muka dengannya adalah temannya. Ia menebar senyuman pada siapapun.

Jauh terasa dekat.
Lama terasa bentar.
Sehari terasa sedetik.
Itulah yang vigail rasakan jika dia bersama, bastian.
Walau dia memang belum pernah menghabiskan waktu seharian bersama lelaki itu.
Namun sebentar itu terasa sangat berharga, walau tak alih dia emang slalu berpangku pada rasa gengsinya. Tapi itulah vigail, sebagai fans ia tak mau fanatic, ia harus kontrol diri.
Dia harus memahami apa yg bastiannya suka!

"Pagi vigail..."

"Eh ehm aldi? Iya pagi"
Tanpa sadar aldi dari tadi mengikutinya. Aldi tak sengaja melihat vigail turun dari mobil bastian dan ingin menanyakan. Kenapa bisa?.

Vigail dengan ramahnya kembali menyapa aldi dengan senyumnya yg masi tersisa. Sedikit heran karena sudah beberapa hari ia tak melihat kehadiran laki-laki satu ini.

"Nanti pulang bareng yok"

Ucap aldi stelah membalas senyum vigail. Baru aja dateng udah mikirin pulang. itulah yang difikirkan vigail.

"Aku belum mau pulang.. kan baru dateng hhehe.. aku duluan ya"

"Iya mksudnya nanti atuh.. " jawab aldi yg berusaha mensejajarkn langkahnya dgn vigail yang memilih melangkah meningglkan aldi karna ia takut telat.

Mereka terus berjalan beriringan hingga sampai pada satu ruangan. Vigail berhenti. Dan aldi.. juga.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya vigail yg keheranan aldi mengikutinya hingga ke ruangannya.

"Aku kan ruang sini juga... kita satu ruang.. kita satu jurusan kan .. jadi besar harapan kita buat satu ruangan"

"Harapan?? Emang dia berharap gitu? Hm sudahlah gpp.."
Batin vigail sesaat setelahnya.

4 jam vigail menghabiskan waktunya dengan komputer.. ya harus aku ingatkan vigail memilih jurusan manajemen informatika.

Dan waktu istirahat.. matanya sedikit terasa penat .. vigail merasa harus mencuci matanya terlebih dahulu sebelum memikirkan perutnya yg masih bersahabat.

Vigail memilih ke taman. Di jalan ia bertemu silsha. Ya, silsha satu jurusan dengannya tapi tak satu ruangan.
Dan tadinya ia pun datang pas-pasan antara telat dan tidak.
So dia baru memiliki waktu bersama temannya ini.

"Vigail tau gakk..."

"Shuttt..." dengan sigapnya vigail langsung mengunci mulut temannya itu dengan satu jari. Berhasil. Dia batal ingin bicara tak penting lagi.

Vigail melakukan itu karna ia yakin, tak pernah silshanya ini ngomong sesuatu yg penting.
Dan ini masih pagi, ia tak mau merusak suasana dengan mendengarkan recohan rempong temannya ini.

Silsha terlihat manyun dan memilih diam sambil mengikuti vigail dari blkg menuju taman.

Tak pernah ada manusianya. Itulah taman itu. Seakan taman itu memang jadi milik pribadinya vigail.
Ia terasa sangat nyaman berada disana.

"Vigail... tauu ngga.....tadi....banyak...yang....ngoo.."
Terdengar sedikit lucu karna silsha ngomonh seperti anak kecil yg sedang mengeja tulisan atau baru pandai membaca.

The Possible - bbsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang