Disambut pagi. Dengan semangat aku berangkat ke kampusku. Sungguh ini serasa mimpi. Bukan karena dapat berkuliah disana, tapi dapat bersamanya didalam sana. Aku bahagiaaa.
Kini ku dengan riang menyupiri si jufo kesayanganku. Jufo adalah motorku yang dulu sempat aku tinggal sementara ketika berangkat kesini. Kini dia pun disuruh ibuku untuk menyusulku kesini. Dialah yang akan mengantarku setiap pagi.
Hari ini adalah jadwalnya masa orientasi mahasiswa.
Eh tapi, kulihat pakaianku!
ahh kenapa aku lupaa kalo hari ini kita disuruh memakai dasternya emak-emak. Sedangkan aku malah dengan santainya memakai celana jeans dan baju kemeja seperti biasa baju santaiku. Apa aku harus pulang lagi? Tapi ini udah separuh jalan.Akhirnya aku memilih nekat tetap berangkat.
"Ini grgr si jugul nih ... Knp juga gua malem mikirin dia mulu jadi ginikan... Aelahh"
Ucapku menggerutu sambil terus mengendarai motorku.Sesampainya didepan gerbang, aku melihat yang lainnya memang berpenampilan seperti ibu-ibu yang menjual jengkol dipasar seperti yg kerap kujumpai. Ingin ketawa melihat itu. Tapi Haruskah aku atau mereka yang malu kali ini? Aku berpenampilan sm sekali tidak memalukan tapi dengan begini aku malah melanggar aturan.
Hm babas dimana ya?Setelah memarkirkan jufo. Aku pun melangkah mengikuti jalan setapak yg memang tersedia di dalam kampus itu. Sambil melihat ke kiri dan kanan.
Apa mungkin hanya aku yg tak memakai daster?"Hey" aku sapa seseorang.Aku tak mengenal dia sebelumnya. Tapi ia terlihat sendirian. Sudah wajarnya aku mencari teman.
"Eh hey" sapanya balik. "Kamu... Senior? "
"Ehm bukan.. Aku juga sama kaya kmu.. Tau nih aku lupa kalo skrg mesti pake daster.. Hehe"
Balasku sambil nyengir. Aku pun gatau bakalan dapet hukuman apa nanti. Tapi udah telanjur. Apapun itu akan aku terima."Oh jadi kamu lupa skrg kita masa orientasi gitu? "
"Iya udah ah... Gpp dihukum juga. Aku emang yg salah." Ucapku sambil senyum kearahnya.
"Yaudah.. Btw kita belum kenalan.. Aku silsha"
Ucapnya membalas senyumku sambil mengulurkan tangan."Avijel "
__________
Hampir setengah jam kami ngobrol. Iya, aku dan silsha.
Ternyata dia juga dari medan. Dan ke Jakarta hanya untuk mengejar impiannya di universitas harvest star ini. Dan dia bukan bstarz. 😂Dari tadi kita memang dibebaskan untuk ngapain aja. Kami menghabiskan waktu untuk ngobrol sembari menunggu berkumpul. Dan sedari tadi pun aku tidak melihat dia. Iya, bastian. Kemana dia? Ah kampus ini luas, tak dapat terkuasai oleh pandanganku.
"Perhatian semua!! Buat para mahasiswa atapun mahasiswi semester 1 silahkan berkumpul di lapangan"
Itu suara dari kantor yg di perbesar volumenya dgn mic sehingga terdengar hingga ke segala penjuru.
"Ayo avi.. Kita ke lapangan" dia silsha memanggilku. Sedikit lucu dia memanggilku avi. Padahal aku biasanya dipanggil vijel.
Melihat ia mulai melangkah, dengan ragu aku mengikutinya. Aku sedikit ragu itu karna pakaianku yg akan terlihat mencolok dari yg lainnya. Aku berbeda sendiri.
Aku sudah bergabung dgn yang lainnya. Berbaris dengan rapi. Bersama ratusan mahasiswa lainnya. Dan saat ini pun Aku sama sekali tak melihat dia. Hm bas, aku rindu!
Awalnya tak ada satupun pembimbing yang menyadari pakaianku. Begitupun dgn yg lainnya seakan tak peduli. Syukurlah.
Tapi ada seorang mahasiswa yg keliatannya terlambat. Yang seharusnya lelaki disuruh memakai sarung dia malah dengan santainya melenggang memakai celana selutut dgn baju kausnya. Ia pun dipanggil kedepan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Possible - bbs
Fiksi PenggemarAvigail Dara Chavali. Gadis cantik yang telah menjadi satu dari ribuan bahkan jutaan fans bastian steel sejak 6 tahun lalu. Untuk dapat berjumpa sang idola? Impossible baginya. Tapi seiring berjalannya waktu tanpa diduga sebelumnya keinginannya sat...