sayang abang babas

146 12 0
                                    


Bilqis kaget melihat siapa yang membukakan pintu, ia memiliki ukuran badan dan tinggi yg sama dengannya.

"Haii"
Sapanya sambil senyum senang seperti mendapat teman baru.

"Haii romaria"
Balas bilqis tanpa gugup sm sekali. Ini pertama kalinya ia bertemu romaria.
Gadis kecil berambut keriting yg sering kali hanya ia lihat di youtube maupun tv. Bilqis juga sedikit menyukai romaria karena suaranya yg bagus. Bahkan bilqis pernah ingin sekali jago menyanyi seperti romaria. Walaupun tak terlalu buruk nyatanya bakat bilqis dalam dance lebih menonjol.

Roma terlihat celingukan melihat kearah luar untuk mencari.
Dengan siapa anak ini kemari?

"Kamu sendirian? "
Tanya roma saat mendapati bilqis nahan ketawa melihat dirinya kebingungan.

"Iya aku sendiri. "
Ucap bilqis seadanya dan kembali serius.

"Romaa lagi ngapain?? Ngomong sama siapa nak?? "
Ucap tanmon dari dalem.
Roma pun menyuruh gadis seumurannya yg sama sekali tak dikenalinya itu masuk. Bilqis menurut. Ia mengikuti langkah roma untuk masuk.

"Mak tua dia kesini sendirian"
Ucap roma pada tanmon(tante mona) yg dipanggilnya maktua itu.

"Hey kamu siapa pengen ketemu siapa kesini sendirian nakk...?"
Ucap tanmon ramah seakan tak percaya anak sekecil bilqis bisa datang sendiri tanpa siapapun disampingnya.

"Hm aku pengen ketemu bang bastian tan-te"
Ucapnya gugup.

"Ooh mau ketemu bang babas.. Bolehh.. Tapi beneran kesininya sendirian? "
Tanya tanmon sekali lagi.

"Hm... a.. a.. akuu,-"
Belum sempat bilqis menjawab ternyata babas udah muncul entah darimana.

"Ada apa mah? "
Tanya babas baru dateng setelah dipanggil roma bahwa ada anak kecil yg mencarinya.

"Nah ini abang babasnya"
Ucap tanmon lalu pergi membiarkan babas yg menemui bilqis.

"Kaamu?? "

Ucap babas tertegun saat melihat anak kecil itu.
Babas bahkan belum lupa dgn wajah mungilnya karena baru 3 hari yg lewat ia temui di mall.

Bilqis tersenyum sunringah saat tau siapa lelaki dihadapannya.
Tanpa pikir panjang ia langsung berlari memeluk babas seperti tujuan awal ia datang kesana. Peluka itu hanya sebatas perut babas. Sehingga membuat babas kesulitan untuk ngebalasnya.

"Aku sayangg bgtt sm abang"

Sayang? Apa itu rasa cinta? Ah bukan!  Dia terlalu muda untuk mengutarakan rasa itu jika itu untuk babas.
Saat babas mengelus rambut bilqis yg masih enggan melepas pelukannya itu, ia teringat sesuatu.

Bukankah gadis kecil ini ia temui di mall bersama seorang kakanya? Lalu dimana dia?
Babas hanya bisa mempertanyakan itu dalam hati. Karena bilqis masih nyaman dlm posisi memeluknya. Bahkan seakan tak mau jauh darinya.
Namun perlaha bilqis mulai melepas pelukannya.

"Nama aku bilqis.. Umurku 9 tahun.. Aku sangatt mengidolakanmu"
Ucap nya datar tanpa ekspresi. Ia seakan mengungkap kan knp ia bisa nyasar kesana.

"Apa bilqis ngeganggu abang? "
Tanyanya polos dan lagi2 tak memberi jeda babas untuk ngomong.

"Ngga dong.. Abang malah seneng ketemu bilqis lagi"
Balas babas tanpa keragu2an seraya tersenyum manis.

Tak mau membuat kakanya menunggu lama langsung saja bilqis mengutarakan tujuannya datang menemui babas itu.

"Bilqis mau ngomong sesuatu boleh kan bang? "
Ucapnya menatap lekat babas yg kini wajahnya telah berhadapan karena ia sedikit menunduk untuk menyamakan tinggi mereka.

The Possible - bbsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang