Setelah mengenalku, kurasa kalian harus mengenal dulu tentang siapa saja yang akan terlibat di dalam kisahku ini. Hanya sebagian yang aku ceritakan, mereka yang bagiku sangat berarti.
Yang pertama, tentunya 2 Uti dan 2 Kakungku. Terimakasih, Uti dan Kakung karena sudah melahirkan Ayah dan Bunda, mendidik mereka dengan rasa bahagia sehingga mereka bisa menjadi orang tua semenyenangkan ini bagiku.
Seperti yang sudah kalian baca sebelumnya, Utiku masih utuh dua, Kakungku juga sama masih utuh. Mereka itu luar biasa. Mereka sayang banget sama aku, sampai pipiku bonyok tiap kali datang ke sana sebab selalu dicubit dan diciumi sepuas mereka. Adik juga begitu, kasian sekali. Tapi aku senang dan selalu merindukan mereka. Dan aku, sudah lama tidak bisa jumpa dengan mereka. Kemarin pindahan tidak sempat mampir karena prosesi serah terima jabatan Ayah dipercepat dan Ayah tidak bisa cuti. Bunda juga tidak bisa meninggalkan kegiatan Persit KCK-nya.
Alhasil, aku dan Adik hanya bisa menyapa Uti dan Kakung via smartphone. Melalui video call. Jangan heran, Uti dan Kakungku itu gaul sekali. Eits, jangan salahkan aku atau Adik. Bukan kami yang mengajari mereka teknologi sampai jadi Uti dan Kakung yang kekinian. Justru Ayah dan Bunda yang mengajarkan teknologi sampai-sampai Uti dan Kakung masing-masing punya Facebook. Ha ha ha.
Pernah suatu ketika aku sedang menginap di rumah Kakung Bayu. Duduk berdua menikmati cokelat panas dan Kakung, segelas teh hangat tanpa gula. Katanya, Kakung takut diabetes kalau pakai gula, soalnya cucu-cucunya sudah bikin diabetes. Ha ha ha. Pokoknya Kakungku luar biasa.
"Eh, Kakak punya Facebook enggak?" Tanya Kakung saat aku masih tersipu karena pujiannya.
Aku sedikit terkejut waktu itu, tapi aku tetap menjawab dengan anggukan. Kakung tahu Facebook? Dalam batinku bertanya-tanya sendiri.
"Lah, add punya Kakung dong. Masa' Kakung sama cucunya tidak berteman, nanti Kakung anggap cucu durhaka loh!"
Dan bibirku menganga hebat.
"Punya Uti Shinta sekalian, Uti Dewi dan Kakung Andi juga punya. Jadi sekalian add semuanya itu, bilang juga sama Adikmu kalau dia punya Facebook harus add Kakung dan Uti."
Sekali lagi aku hanya bisa menganga meski pada akhirnya kuturuti kemauan Kakung, daripada Kakung menganggapku cucu yang durhaka dan alhasil aku tidak lagi mendapatkan tambahan uang jajan jika sedang berkunjung. He he he.
Setelah kita semua berteman di dunia Maya bernama Facebook. Aku sering sekali tertawa karena melihat berandaku penuh dengan status juga foto yang Kakung dan Uti upload.
Kalian tahu apa yang mereka upload dan siapa yang mereka buatkan status? Anak-anak dan Cucunya. Ha ha ha. Pokoknya gaul sekali. Maka cukuplah perkenalan tentang Uti dan Kakung.
Yang kedua, jelas sekali Ayah dan Bunda. Di awal sudah sedikit kujelaskan tentang mereka. Bagaimana sikap mereka padaku dan Adik, hingga bagaimana kegiatan mereka sebagai tentara dan seorang anggota Persit KCK.
Bagiku, mereka itu pasangan yang paling romantis di dunia ini. Apa? Mengalahkan pasangan Rangga dan Cinta yang film-nya membuat banyak orang gagal move on dari kedua pasangan itu. Juga mengalahkan pasangan Dilan dan Milea, jelas mereka berdua kalah, sebab pada akhirnya Milea kan menikah dengan orang lain. Kalau kisah Ayah dan Bunda kan berlanjut sampai mereka punya aku dan Adik. Ha ha ha.
Suatu ketika Bunda pulang malam karena ada kegiatan Persit di Yonif, sementara itu Ayah pulang satu jam lebih dulu. Menurut pandangan kasat mata, Ayah jelas yang paling lelah dalam hal ini. Ayah sejak pagi melakukan banyak kunjungan latihan di beberapa tempat. Perjalanan jauh dan harus menemui beberapa atasan. Sementara Bunda berangkat di sore hari sampai pukul 20.00 WIB. Waktu itu memang masih dalam rangkaian acara perayaan ulang tahun Persit KCK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Byantara [Tersedia Di Shopee]
Teen Fiction[Sebagian besar part telah dihapus, nantikan versi cetaknya!] Ini kisahku sebagai seorang anak tentara. Hidup di rumah dinas yang cat dindingnya tidak boleh diubah, padahal aku ingin sekali merubah warna tempat tinggalku menjadi merah muda, tapi kat...