3

170 18 2
                                    

Aku takut ketika aku sibuk menasehati orang lain,aku lupa menasehati diriku sendiri

Ya hatiku tertegur ketika aku mendengarkan kajian yang aku ikuti ini, ini menjelaskan tentang diriku yang sering menasehati orang lain, apa yang aku bicarakan pada orang lain malah menimpa diriku sendiri dimana aku sering berbalas pesan dengan fakhri lelaki yang setiap malam aku sebut namanya dalam doa, ya walau bagaimanapun aku tetap manusia, aku sadar bahwa apa yang aku lakukan salah tak seharusnya aku seperti ini dengan fakhri walau hanya berbalas pesan tapi itu sungguh tidak baik kami saling memikirkan dan menyimpan hati padahal dia belom halal untuku astagfirullah

Hari ini aku tidak ada jam kuliah,jadi aku putuskan untuk tidak pergi kemanapun,kuhabiskan bersama para santriwati, aku mengajar anak-anak pondok yang baru, setelah selesai mengajar tiba-tiba seorang santri bernama alma menghampiriku

"assalamualaikum teh,teh di antos ku akang sareng umi di lebet" sapanya, akang adalah panggilan para santri kepada pemilik pesantren ini dan umi adalah istrinya, aku kaget kenapa tiba-tiba akang memanggilku apa kah aku membuat kesalahan?sepanjang perjalanan aku terus berpikir sampai pada depan pintu aku terhenti,lalu kuberanikan untuk masuk disana sudah ada akang,umi,ustd Iwan dan seseorang lelaki yang tak kukenal

"assalamualaikum" sapaku, spontan mereka melihat kearahku

"walaikumsalam neng, sok mangga calik" jawab umi

Kemudian akang membuka bicara dan bertanya padaku menggunakan bahasa indonesia karna walau sudah hampir 4 tahun tinggal di bandung aku belum bisa sepenuhnya berbahasa sunda,

----------------------------##----------------------

Perbincangan tadi siang membuatku dilanda kebingungan, aku tak tau harus bagaimana, perjodohan?aku tidak mungkin menolak permintaan akang dan umi yang telah membantuku dan keluarga untuk bisa sampai pada titik ini,

Ya,mereka yang bisa membuat ibuku membuka toko kue sendiri dan aku bisa mengikuti Ulangan karna bantuan mereka, walau aku sudah mendapat keringan dari sekolah biaya tetaplah biaya aku harus membayar sebagian uang sekolah untuk bisa mengikuti Ulangan dan pada saat itulah allah kirimkan bantuan nya melalui akang dan umi, umi adalah sahabat dekat mama mereka bersahabat sejak lama,ketika umi berkujung kerumah mama umi mengehatahui keadaan financial kami dan tanpa pikir panjang setelah menelpon akang umi membantu biaya sekolahku dan mengajak umi untuk bersama-sama membuka usaha kue bersama dan umi memberikan modal dan kios untuk mama kembangkan.aku disadarkan oleh bunyi telpon ku,ternyata mama yang menelponku

"assalamualaikum ra,bagaimana kabarmu?"sapanya

"walaikumsalam ma,zahra sehat alhamdulillah" jawabku

"ra apakah umi sudah mengatakannya pada kamu?" ucapnya

"iya ma sudah,jadi mama sudah tau?"kataku

"iya ra,karna sebelum mereka berbicara padamu mereka sudah terlebih dahulu bicara sama mamah?trus gimana akan keputusan mu?mama dan umi tidak akan memaksa keputusanmu ra,tapi kamu harus ingat ra kita bisa sampai saat ini adalah karna bantuan mereka ra"ucap mama membuatku sedikit sedih,

"iya ma nanti zahra pikirkan lagi,zahra tutup dulu ya ma,assalamualaikum"kataku mengakhiri obrolan ini,

Setelah menelpon mama aku terdiam aku bingung,bagaimana dengan fakhri?apakah ini jawaban dari doa-doaku, tapi bagaimana mungkin aku menikah dengan seseorang yang tak kucintai,bagaimana mungkin aku hidup dengan seseorang tapi hatiku untuk yang lain,astagfirullah pikiranku kalut tak karuan.

Fakhri pov

Sudah hampir 3 bulan aku menetap di negara orang lain, rasa rindu menggebu dihatiku pada tanah air dan keluarga dan dia,ya dia Zahra arafi. Sudah beberapa hari dia tak membalas pesanku sudah berulang kali kucoba mengirimi pesan tapi tak ada balasan,

Aku mengistirahatkan tubuhku karna lelah seharian beraktifitas, sampai ada getaran dari handphone ku yang membuatku terpaksa bangun dari alam mimpi, ya telpon dari Zahra, aku terkejut karna baru kali ini Zahra menelponku,ada apa?apa ada masalah?

"assalamualaikum ri" mulainya

"walaikumsalam,iya ra ada apa?"kataku

Lama terdiam...... Kemudian

"Ri maafkan aku,aku tidak bisa menunggumu...... aku harap kamu baik-baik saja disana,dan aku harap kamu bisa menemukan wanita yang lebih baik dariku,maafkan aku ri aku tidak menepati janjiku, tolong lupakan aku, assalamualaikum ri" ungkapnya aku mendengar isakan tangis disana,tapi aku tak mampu bicara aku terdiam kaku, bagai di timpah busur beribu kali Sakit! Ada apa sebenarnya?apa yang membuat Zahra pergi?pikiranku kalut saat ini

Zahra pov

Aku sudah mengambil keputusan,aku beranikan diri menghubungi fakhri agar dia berhenti berharap! Aku tau apa yang dirasakan fakhri,karna akupun merasakannya, buktinya aku tak mampu menahan air mataku,

Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang,maka Allah timpakan ke atasmu pedihnya sebuah harapan,supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya -imam syafi'i

Setelah menelpon fakhri aku bergegas menemui Umi

"neng umi aya dilebet?" tanyaku pada seorang santri putri

"aya teh,sok mangga kalebet" jawabnya

Kemudian aku masuk kedalam,dan naik ke lantai atas dimana umi sedang membaca kitab ta'lim mu'talim kalau tidak salah dari sampul yang kuliat

"assalamualaikum umi" ucapku

"walaikumsalam,eh zahra ada apa nak?tumben naik ke atas" jawabnya sembari menutup kitab dan meletakannya di nakas

"begini umi, zahra..... Em itu umi zahra siap menerima lamaran mas Faqih" jawabku gugup,ya nama lelaki itu Muhammad Faqih Mubarak putra kedua Umi dan akang yang sekarang sudah menjadi Dokter disalah satu Rumah Sakit Negri di Jogja, dia jarang pulang kerumah maka dari itu aku tidak mengetahuinya.

"alhamdulillah ra,baiklah secepatnya akang dan umi akan melamarmu kepada ibu mu nanti,umi senang akhrinya kita disatukan oleh ikatan" jawabnya seraya memeluku

Tapi dihatiku yang sesungguhnya aku sungguh bingung,aku takut berdosa karna aku menyimpan nama lelaki lain selain dia nantinya, walau aku sering mendengar Ucapan cinta akan tumbuh setelah akad tapi aku tidak yakin, tapi setelah aku menerima lamaran mas faqih aku teringat ucapan mama " ra kamu jangan sampai seperti mama ya, mama memang berhasil menjadi ibu, tapi mamah gagal sebagai istri, kamu harus bisa mencintai,patuh,dan menghormati suami mu nanti ya nak"

Faqih pov

Setelah memeriksa pasien, aku beristirahat diruanganku, tapi kemudian hp ku berbunyi, tertera dilayar Umi , kemudian aku menekan tombol hijau

"Qih,minggu depan kamu pulang ya nak, kita teruskan lamarannya ke ibunya zahra ya na,kamu bisa kan na?" ucapnya begitu bahagia

"assalamualaikum dulu umi" jawabku

"eh ya allah umi lupa na,assalamualaikum anak umi yang ganteng, jadi gimana na?kamu bisa kan?bisa ya qih?umi seneng banget zahra terima lamaran kamu" ucapnya antusias

"iya umi,in syaa allah" jawabku,kemudian umi langsung menutup telpon sepihak,aku mendengus kesal tak biasanya umi seperti ini,apakah karna terlalu bahagia

Lamaran ku diterima oleh dia?Sosok Zahra Arafi yang cantik,baik,anggun tapi bagaimana mungkin aku menikah dengan dia yang tak kucintai?tapi aku tak berani menolak karna Umi, dan aku dibuat terkejut karna ternyata Zahra menerima lamaranku, aku sungguh merasa bersalah,aku takut menyakiti hatinya, apa aku mampu membahagiakannya?apa aku mampu mencintainya?ya aku akan berusaha karna bagaimanapun nantinya dialah yang akan menjadi pendamping hidupku dan Ibu dari anak-anaku.

Cahaya Cinta Wanita BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang