4

143 16 2
                                    

Rutinitas hari ini dikampus sungguh membuatku lelah, mungkin kalau aku didekat mama rasa lelahku menghilang ketika sampai dirumah karna melihat kehangatan sosok mama, aku memutuskan untuk segera kembali ke pondok, ya di pondok pesantren Babussalam ini lah aku mendapatkan ilmu pendidikan agama,kehidupan yang baik,dan juga jodoh

" teh diantos umi di bumi " sapa seorang santriwati yang bernama eka , kemudian aku hanya tersenyum dan bergegas menuju tempat umi berada

" Assalamualaikum " kataku

" walaikumsalam " jawab seseorang dari dalam yang kuyakini adalah Umi

" umi manggil Zahra?ada apa mi? " kataku to the point

" iyah nak,jadi begini tentang lamaran itu, in syaa allah umi dan akang bersama Faqih akan bertamu kerumah mu minggu depan untuk bertemu mamahmu dan memutuskan untuk jenjang selanjutnya " ungkapnya, aku hanya melihat nya dengan tatapan yang sungguh demi apapun aku bingung harus menjawab apa

" Akang meminta untuk disegerakan,mungkin hanya akad saja karna kamukan pasti tau akang tidak suka pesta,apa kamu tidak apa-apa?" lanjutnya

Aku terkejut, secepat inikah? Aku tersenyum tanda meng-iyakan

" umi tau ini terlalu cepat,tapi bukankah niat baik harus disegerakan? Kamu gapapa kan? " sambungnya

" haa iya mi, zahra gapapa ko, kalau gitu zahra udah harus ijin kuliah ya " kataku gugup

" oh iya masalah kuliahmu,nanti kamu bicarakan aja sama faqih ya gimana baiknya " jawabnya

" oh iya mi, kalau gitu zahra pamit ya mau ke bawah dulu " kataku

------------------------ ## ------------------------

Faqih Pov

Hari Ini aku pulang ke Bandung dimana kepulanganku ini bukan seperti biasanya tapi karna Pernikahan, ya pernikahan ku dengan Zahra Arafi sosok wanita yang Umi pilihkan untuku.

Aku mengambil cuti 1 minggu, bukan karna aku tak diberi cuti panjang tapi aku yang memutuskan untuk cepat kembali, Jam 13:00 aku ada di Bandara Internasional Adisutjipto keberangkatan ku pukul 14:25 jadi aku memutuskan untuk pergi salah satu tempat makan disana

Ketika sedang menunggu makanan datang tiba-tiba ada seseorang menepuk bahuku

" Faqih?kamu disini?kamu tau aku bakal balik jogja?padahal tadinya aku mau kasih kamu suprise tapi kamunya udah tau ternyata " mulanya

Aku terkejut, kenapa dia?kenapa dia kembali?

Fakhri pov

3 bulan lagi aku akan kembali ke Negaraku, Negara yang ditinggali oleh orang-orang yang kusayang. Sudah hampir 4 Bulan Sejak Zahra memutuskan untuk berhenti menungguku hidupku selalu dipenuhi tanda tanya, ada apa sebenarnya, apa yang terjadi sebenarnya? Kemana janji dia? Janji yang membuatku yakin untuk melanjutkan langkahku untuk mengikuti study ini.

" nomor yang anda tuju sedang tidak aktif "

" nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi "

Selalu suara itu yang kudengar setiap aku menghubungi Zahra setelah zahra mengatakan hal yang menyakitkan itu.

Apa yang harus aku lakukan?mengikhlaskan nya?bagaimanapun aku tak bisa, aku harus tau apa alasan dia pergi meninggalkan ku . Setiap malam tak henti ku tanyakan pada Rabbi ku apa yang seharusnya aku lakukan?sikap apa yang harus aku ambil tapi mimpi yang digambarkan selalu sama membuatku semakin bingung dibuatnya.

Zahra pov

Hari ini aku aku sudah ada d Jakarta, di rumah ibuku, Rinduuu sekali rasanya setelah sekian lama tak bertemu. ya, aku kembali karna esok hari Lamaranku bersama Faqih seseorang yang akan menjadi pendamping hidupku nantinya, surgaku,baktiku,hidupku kuserahkan padanya demi untuk menggapai Ridho Illahi

Setelah Lamaran lusanya kami langsung melaksanakan Akad karna memang itu kemauan Akang. Tapi sebelum hari lamaran itu tiba umi menelpon kalau Lamaran diundur sampai Minggu depan. Ada apa ini sebenarnya? Kenapa tiba-tiba? Padahal ini sudah direncanakan,

" Assalamualaikum " mulainya suara bariton terdengar dari sebrang sana

" walaikumsalam, siapa ya? " jawabku

" saya faqih, Zahra maafkan saya, saya tidak bisa datang besok, pekerjaan saya tidak bisa tunda, saya harap kamu mengerti dan menerima semua ini, in syaa allah setelah selesai hari kamis saya akan langsung ke Jakarta untuk menggelar akad, sekali lagi maafkan saya zahra, assalamualaikum " balasnya

Belum sempat aku menjawab salamnya dia telah menutup telpon, ada apa sebenarnya?kenapa harus sampai meminta maaf?padahal tak masalah bagiku bila dilamaran nanti Faqih tidak bisa datang.

Karna Hal ini terpaksa aku harus memperpanjang cuti kuliahku,padahal Jadwal ku padat sekali 2 minggu kedepan ini, tapi aku relakan untuk pernikahan ini, tapi dia?apakah sesibuk itu sampai mekesampingkan diriku? Astagfirullah bagimanapun dia adalah dokter dia sangat dibutuhkan lain dengan ku yang hanya seorang mahasiswa .

Ditengah berpikirnya pikiranku yang tidak karuan aku memutuskan untuk mengaktifkan kartuku, betapa terkejutnya aku ternyata banyak sekali notifikasi pesan dan telpon dari dia, ya Dia Fakhri seseorang yang berhasil membuatku jatuh! Jatuh cinta karna senyum manisnya dan segala hal yang menyangkut dirinya, aku pikir setelah aku mengatakan itu dia berhenti berharap tapi ternyata tidak

" Zahra "
" assalamualaikum "
" zahra ada apa sebenarnya? "
" P "
" Zahra aku mohon ceritakanlah apa yang terjadi "
" zahra tolong balas pesanku nanti ya "

Dan masih banyak lagi, ya aku merasa bersalah padanya bagaimapun aku yang bersalah aku memutuskan secara sepihak padahal aku yang berjanji untuk menunggunya. Tapi bagaimana aku harus menjelaskannya?bahkan teman-teman kampusku pun tak mengetahui tentang pernikahanku.

Ditengah lamunanku dan rasa bersalahku pada Fakhri, tiba tiba mama sudah ada di sampingku

"mikirin apasih sayang?ko serius banget?mikirin faqih ya?kamu harus ngertiin dia dong " mulainya

" haa e mama, mama ko ada di sini?ko gasalam sih ma? Kan aku kaget " kataku dengan gugup

" mama udah salam ko,tapi kamu gajawab, kamu kenapasih?orang mau nikah ko murung gitu?lah ya harusnya seneng dong " katanya

" e iya ma, zahra seneng ko " kataku

" hmm mama tau ko apa yang kamu rasain " katanya sembari menghebuskan nafas kasar dan duduk di tempat tidurku kemudian memandang lurus ke jendela

" ha tau apa mah? " kataku kemudian menyusul mama duduk di pinggir ranjang

" mama tau kalau kamu tidak mencintai faqih, pernikahan ini memberatkanmu kan ra? " balasnya

" eh ga ko ma, zahra gapapa " kataku gugup

" apa kamu mencinta laki-laki lain ra? Kamu sudah mempunyai pria pilihanmu sendiri? " tanya nya sembari melihatku dengan tatapan sendu, aku kemudian memeluknya aku tak mau mamaku menangis lagi sudah cukup dahulu!sekarang tidak

" gapapako ma,walau sekarang zahra belum mencintai faqih tapi in syaa allah setelah menikah nanti zahra akan terus belajar mencintai dia dan menjadi istri yang baik buatnya ma, menjadi tempat ternyaman untuk dia kembali, dan selalu menjadi tempat dia untuk berkeluh kesah " kataku meyakinkan

" maafin mama ya ra,mama mengorbankan kebahagianmu hanya untuk membalas budi kebaikan umi ratna pada keluarga kita, mama minta maaf raa " katanya sembari mencium ujung kepalaku, kemudian aku hanya mengangguk dan mengeratkan pelukanku padanya

Cahaya Cinta Wanita BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang