1

432 21 1
                                    

Malam ini,
malam pertamaku memenuhi panggilan tuhanku bersama dia, ya dia cahayaku yang telah allah takdirkan untuk aku hambanya...

Tanpa terasa air mataku jatuh ketika bersujud di hadapan Ilahi Rabbi, Ingatan akan kenangan masalalu teringat kembali seakan sudah melekat jadi bagian dari diriku agar aku mengingat kembali akan perjuanganku untuk sampai pada titik ini. Agar aku selalu bersyukur pada Allah

5 tahun yang lalu ~

Aku Zahra Arafi putri sulung dari pemilik Cabang perusahaan motor terkenal yang ada dikotaku. Kehidupanku sama seperti yang lainya berjalan dengan normal dan penuh kebahagian .

"ra pulang sekolah main yu,kerumah gua,sekalian kerkom ama yang lain" eva

"ayodeh bosen lagian dirumah aja" balasku, seperti itu terus setiap harinya main dan main tak peduli dengan hal lainya,tak peduli omelan mama yang selalu dilontarkan setiap pulang sekolah.

"ra kebiasaan deh pulang sekolah main terus"

"ra lain kali kalau main bilang dulu ya" dan masih banyak lagi omelan mama yang membuatku senang,karna menurutku itu salah satu tanda mama menyayangiku, Kehidupanku sangat sempurna semua yang aku inginkan terpenuhi dan aku miliki.

sampai pada suatu ketika kenyataan menyakitkan menghampiriku dimana aku mengetahui bahwa ayahku, ya dia ayahku yang sangat aku banggakan mengalami kebangkrutan karna seorang wanita, ya wanita lain selain ibuku!

Hancur! Satu kalimat yang sangat tepat untuk digambarkan pada diri Ibuku, terlilit hutang ayahku,batinnya hancur karna kenyataan menyakitkan, ayahku pergi meninggalkan kami dengan banyak hutang dan memilih pergi bersama wanita lain! Benci! Hanya itu yang mampu aku rasakan. Sebelum kepergian ayahku rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk kembali malah menjadi neraka tersendiri untuk diriku, cacian,makian,bentakan,pukulan selalu aku dengar dari ayahku

"lo gausah banyak bacot,ini semua urusan gua! Lu diem aja " tendangan kaki ayahku melesat menuju lemari

"jangan banyak ikut campur,lu gatau apa-apa"

"ini hutang gua! Gua sama cewe itu gada hubungan apa-apa"

"lama-lama gua tinggal samalu,gakan kaya gua! Bangkrut mulu,lu gada untungnya! "

"miskin mulu gua tinggal disini! Apalagi sodara-sodara lu banyak bacot! Mereka bisa kaya gitu gara-gara gua! Gada terimakasih lu semua"

Hanya itu kata-kata kasar dan kalimat kasar lainya yang selalu aku dengar setiap hari, namun ibuku memilih diam karna setiap ibu bertanya pasti hanya kata-kata kasar yang selalu ia dapat bukan jawaban yang pantas!

Namun disetiap malam,aku selalu mendengar tangisan ibuku, dia tak pernah tampakan kesedihannya padaku dia selalu berusaha bersikap baik-baik saja didepanku, sakit! Itulah yang aku rasakan. Setiap ibuku bertanya

"ra mamah dan ayah akan berpisah,apakah kamu terima?"

"zahra kamu gaboleh benci ama ayah,dia ayahmu,hormati dia,semoga nantinya kamu menemukan sosok suami yang jauh lebih baik dari ayahmu, doa mama selalu yang terbaik untukmu"

"ra sekarang kamu jangan manja,mama akan berjuang sepenuhnya untuk masadepanmu, jangan bergantung pada ayahmu"

"ayah kamu sudah tidak jujur,kita harus bisa mencari nafkah sendiri"

"zahra saat mama tau apa yang ayah kamu lakuin, sakit! Sakit hati mama ra,udah gada kepercayaan lagi dari mama buat ayahmu "

"zahra mama gapernah nyuru kamu buat tinggal sama mama,kalau kamu rasa kamu tinggal sama mama hidupmu susah,pergilah tinggal bersama ayahmu, mama tak mampu menghidupimu kalau kamu terus-terusan seperti ini"

Cahaya Cinta Wanita BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang