Sahabat bukan tentang siapa yang telah kamu kenal. Tapi, tentang siapa yang menghampiri hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu dalam situasi & kondisi seburuk apapun.
__________________
"Ssshh, wadaw. Pelan-pelan dong, perih goblok. Lo ngobatin orang halusan dikit kek!" Shanin meringis ketika Alma terlalu kuat menekan kapas yang telah diberi Betadine pada lukanya."Shanin, gak boleh ngomong kasar! Kalo ada guru denger gimana? Kebiasaan deh." omel Tamara.
"Abisnya, ini curut satu gak niat banget ngobatin gue, sini biar gue sendiri." Shanin segera mengambil alih kapas yang berada di tangan Alma.
"Maaf dan makasih." cicit Alma sambil memainkan jarinya, merasa bersalah.
"Buat?" tanya Shanin.
"Maaf udah bikin lo luka, dan makasih udah belain gue."
Shanin mengangkat sebelah alisnya, "Lo gausah kepedean. Pertama, ini luka bukan karena lo. Kedua, gue gak belain siapapun, apa lagi lo. Males banget."
"Kalo lo gak belain gue, ngapain tadi siram kak Dinda sampe dia murka gitu?"
"Karena gue gak suka sama dia yang semena-mena." jawab Shanin acuh tak acuh.
"Yakin? bukan karena Dinda dorong Alma?" kini giliran Tamara yang bertanya dengan seringainya.
"Apaan sih lo." Shanin memutar bola matanya malas.
"Terserah apapun alasan lo, pokoknya gue anggap lo Sailor moon nya gue." Alma langsung memeluk Shanin dengan gemas.
Buset sailor moon, sekalian aja Dora the Explorer.
"Ish, Apaan sih lo? lepasin gak?" Alma menggelengkan kepalanya, semakin Shanin mencoba melepaskan, Alma akan semakin memeluknya erat. Shanin pun menyerah, dan membiarkan Alma memeluknya walau dengan berat hati.
Tamara yang melihat itu hanya tertawa kecil, lalu mengambil hpnya untuk memotret Shanin dan Alma. Tamara terkekeh melihat hasil potretannya, melihat wajah Shanin yang tersiksa, dan Alma yang memeluk Shanin dengan gemas.
°°°
Suara bel tanda selesainya istirahat sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, namun Raka belum menemukan sosok Dinda. Koridor sepi, semua murid sudah kembali ke dalam kelas masing-masing, namun tidak dengan Dinda. Raka sudah mencari ke kelasnya, tapi menurut teman sekelasnya Dinda belum kembali sejak istirahat. Handphone Dinda tidak aktif, dan itu membuatnya semakin khawatir."Raka, sedang apa kamu disini?" Raka terkejut akan kedatangan Pak Mansyur yang tiba-tiba di hadapannya, "Eh, saya abis dari toilet Pak."
"Ya, sudah. Sana balik ke kelas kamu," Raka segera berbalik menuju kelas. Urusan Dinda, ia akan mencarinya setelah pulang sekolah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT
Teen FictionAlma mulai bosan dengan kehidupannya yang monoton. Sekolah → Pulang → di kamar → sekolah lagi begitu terus sampai Taylor Swift dan Katy Perry duet lagu perdamaian nya Arman Maulana. Di tahun ajaran baru ini Alma memasuki kelas 10 SMA. Dan Alma berha...