I Hate You I Love You - Gnash ft Olivia O'Brien
.
.
.
.
At BitFlo CafféSejak tadi Lisa menekuk wajahnya kesal. Bayangkan saja ia terus diganggu oleh dua orang kurang kerjaan ini, Bambam dan Mingyu.
Niatnya ingin menyegarkan pikirannya dengan ikut hangout dengan yang lainnya. Tapi ia melupakan fakta bahwa dua orang itu juga pasti akan datang.
"Lis, kau mau makan apa? Biar aku yang memesan. Aku akan mentraktirmu."
Mingyu berpindah duduk di sebelah kanan Lisa.
"Jangan mau dengannya. Dia bahkan tidak bisa membayar minumannya sendiri. Jadi denganku saja."
Dan sekarang Bambam pindah di sebelah kiri Lisa.
"Bukankah kau sama denganku. Kau tadi memohon pada Donghyuk untuk mentraktirmu?"
"Aku tidak bilang akan mentraktir Lisa. Aku hanya akan memesankan makanannya."
"APA KALIAN BERDUA BISA DIAM?!"
Habis sudah kesabaran Lisa menghadapi dua orang aneh ini.
Suasana menjadi sepi. Semua orang diam memperhatikan meja mereka bertiga. Mereka semua tahu menghadapi Lisa marah lebih mengerikan daripada berjam-jam berhadapan dengan dosen killer.
Banyak yang menatap iba pada dua manusia disamping Lisa. Tapi beberapa menahan tawa melihat wajah ketakutan mereka.
Lisa berdiri menuju meja June, Rosé, Jungkook, Donghyuk dan Jaehyun. Ia duduk di samping Donghyuk. Meninggalkan dua orang yang diam-diam menghembuskan napas lega.
"Lis, apa kau tak apa-apa?" Tanya Jungkook yang tidak biasa melihat Lisa marahnya hanya seperti itu.
"Tidak." Jawab Lisa dengan nada kesal.
"Ini minumlah."
Donghyuk memberikan minuman agar Lisa lebih tenang.
"Apa dia ada masalah? Dia terlihat sangat menakutkan." Tanya June pada Rosé yang duduk di sampingnya.
"June aku bisa mendengarnya."
June hanya tersenyum bodoh. Setelah itu suasana menjadi normal kembali. Mereka saling melempar lelucon seperti biasa. Dan kalau mereka sudah berkumpul, pasti mereka akan lupa waktu.
"Kurasa sudah waktunya kita pulang."
Rosé menatap yang lainnya yang masih sibuk mengobrol."Donghyuk, June, Mina, Jihyo kalian tidak lupa kan kalau nanti kita akan ke perpustakaan kampus?" Tanya Rosé sambil menatap berganti pemilik nama.
Memang hari ini mereka akan ke perpustakaan kampus untuk mencari refrensi tugas kelompok mereka. Sementara Lisa mau tak mau harus pulang sendiri.
Setelah satu persatu pulang, Lisa masih betah disana. Ia tak terburu-buru pulang karena pasti para kakaknya belum pulang. Setelah beberapa saat ia memutuskan pulang. Sebelum itu ia akan mampir ke minimarket dulu membeli beberapa barang.
Lisa hendak beranjak, ia melihat Jennie memasuki café diikuti seseorang yang sudah ia duga.
"Lisa?" panggil Jennie yang menyadari keberadaan Lisa.
Lisa tersenyum manis dan melambai mengajak mereka duduk di mejanya.
"Kau sendirian? Dimana Rosé?" Tanya Jennie begitu mereka duduk di depan Lisa.
"Tadi memang aku, Rosé dan lainnya sedang makan disini. Lalu sekarang Rosé sedang ke perpustakaan kampus untuk mengerjakan tugas."
Mereka terdiam sampai seorang pelayan menghampiri dan mencatat pesanan mereka. Lisa sedikit melirik seorang disamping Jennie yang ternyata juga sedang menatapnya. Hanya seper sekian detik tatapan mereka bertemu sebelum Lisa menggalihkan ke arah lain.
"Lis, kau akan kemana setelah ini?"
"Sebenarnya tadi aku akan pulang tapi pasti dirumah kalian belum pulang jadi aku tidak terburu-buru dan akan jalan-jalan dulu."
"Kalau begitu kau bisa menemani kita disini. Setelah ini juga aku akan pulang."
Bisa saja Lisa mengiyakan saran Jennie, tapi suasana disini sedikit kurang nyaman bagi dirinya.
"Sepertinya aku akan pulang saja. Lagipula aku tidak mau mengganggu kalian." Tolak Lisa halus disertai tawanya yang juga disambut kekehan Jennie.
"Hey kau seperti dengan siapa saja. Kami sama sekali tak keberatan denganmu. Benarkan Tae?" Tatapan Jennie beralih ke pemuda disampingnya ini.
Ya benar Lee Taeyong, seorang yang sudah menjadi bagian dari hidup Lisa dulu yang juga menjabat sebagai kekasih dari Jennie Kim, sahabat yang sudah ia anggap kakaknya itu.
Lisa tersenyum miris melihat tatapan Taeyong pada Jennie, tatapan yang seharusnya hanya ditujukan kepadanya.
"Benar."
Entah mengapa hati Lisa sedikit sakit mendengar jawaban singkat pemuda itu yang terkesan dingin. Tapi ia perlihatkan hanya tatapan santai dan senyuman manisnya.
"Bukan hanya itu kak Jisoo menyuruhku berbelanja karena stok bahan makanan kita menipis. Jadi aku akan mampir ke minimarket dulu."
"Ya sudah terserah. Hati-hati dijalan."
I hate you I love you
I hate that I love you
Don't want to, but I can't put
Nobody else above you
I hate you I love you
I hate that I want you
You want her, you need her
And I'll never be her-------
Lisa tidak langsung pulang setelah berbelanja. Ia saat ini sedang duduk di taman depan minimarket. Suasana hatinya sedang buruk saat ini.
Entah ini suatu kebetulan atau memang Tuhan sedang menghukumnya, ia melihat Jennie dan Taeyong memasuki kedai ice cream.
Lisa terus terdiam memperhatikan mereka. Hingga saat Taeyong dengan sengaja mengoles krim pada pipi Jennie yang dibalas pukulan pelan Jennie sementara Taeyong tidak berhenti tertawa.
All alone I watch you watch her
Like she's the only girl you've ever seen
You don't care you never did
You don't give a damn about meLisa memperhatikan semua. Cara mereka bertatapan. Cara mereka bergurau. Lisa sekali lagi sangat menyesali perbuatan bodohnya menyia-nyiakan pemuda sesempurna Lee Taeyong.
Seorang yang dulu sangat protektif menjaganya. Seorang yang selalu memaafkannya jika Lisa berbuat kesalahan. Dan juga seseorang yang sangat mencintainya dengan tulus. Lisa merindukan saat bersama pemuda itu.
Yeah all alone I watch you watch her
She's the only thing you ever seen
How is it you never notice
That you are slowly killing mePenyesalan. Hanya itu yang Lisa rasakan. Ia sangat ingin memperbaiki kesalahannya dan mulai dari awal. Tapi semua itu sudah terlambat. Taeyong sudah menemukan penggantinya.
Seseorang yang menurut Lisa lebih pantas bersandingan dengannya, tidak dengan gadis egois sepertinya.
Memikirkan semua itu tak dirasa air mata Lisa yang sedari tadi ditahan akhirnya lolos membasahi pipinya.Menyadari itu Lisa mengusap air matanya. Ia seharusnya bahagia melihat orang yang dicintai bahagia walaupun tidak dengannya.
Tap
Seseorang meletakkan cup berisi coklat hangat di meja depannya. Lisa menoleh dan bertatapan dengan sorot mata teduh milik Jung Jaehyun. Pemuda itu duduk di bangku kosong sebelahnya.
"Minumlah coklat hangat cocok untuk menghangatkan tubuh dan juga memperbaiki suasana hati." Ujarnya disertai senyum hangat penuh maknanya yang membuat Lisa seolah terhipnotis menurut.
Setelah meminumnya perasaannya agak membaik, ya walaupun sedikit.
"Ayo kuantar kau pulang. Disini sangat dingin."
Belum sempat Lisa mengucap sepatah kata, Jaehyun menarik lembut tangan Lisa sementara tangan satunya menenteng belanjaan Lisa.
Sorry for typo 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartshaker Melody || Lalisa ft. Boys
FanfictionSome stories about Lalisa Manoban that will shaking your hearts Lisa x Boy