I Hate You I Love You - Gnash ft Olivia O'Brien
.
.
.
.
Seorang gadis tengah menuruni tangga dengan langkah malas malasan menuju meja makan.Dilihatnya hanya ada dua orang disana yang sedang menikmati makanan mereka masing-masing.
"Astaga Lisa, cuci muka dulu sebelum makan. Kau ini jorok sekali."
Gadis yang dipanggil Lisa itu bangkit berjalan menuju kamar mandi tentunya dengan langkah yang malas.
"Ck ck apakah dia benar seorang gadis?"
"Entahlah aku juga meragukannya."
Lisa kembali dengan wajah yang sudah agak segar.
"Rosé dan kak Jennie kemana?"
Tanya Lisa karena di meja makan hanya ada Jisoo saja padahal tadi ada Rosé juga. Sedangkan ia tidak melihat Jennie dari tadi.
"Rosé sedang mengambil ponselnya di kamar. Dan itu Jennie."
Lisa berbalik menatap Jennie yang baru turun dari tangga dan segera menuju dapur dengan pakaian yang sudah rapi.
"Dimana aku menaruhnya tadi?"
Jennie memperhatikan setiap sudut dapur untuk mencari seauatu.
"Sedang mencari apa?"
"Bekal yang ku buat tadi."
"Itu di rak sebelah kiri kulkas."
Jisoo menunjuk tempat yang dimaksudnya. Dan segera Jennie mengambilnya.
"Kenapa kak Jennie sudah rapi?"
Tanya Lisa karena tak biasanya kakaknya yang satu ini berangkat bekerja pagi sekali seperti sekarang.
"Apa kak Jen akan pergi bekerja sepagi ini?"
Rosé yang baru saja duduk kembali di meja makan juga ikut penasaran.
"Tidak, aku akan menemui kekasihku dulu untuk memberikan ini."
Jennie mengangkat kotak bekal yang dicarinya tadi yang ternyata untuk kekasihnya itu.
Lisa sedikit mencelos mendengarnya. Tiba-tiba ia merindukan seseorang yang telah ia sia-siakan dulu. Ia ingat dulu jangankan membuatkan bekal sekedar menanyainya makan saja ia tidak kepikiran. Ia rasanya ingin menertawakan betapa bodohnya dirinya.
"Kenapa kalian sangat manis?"
Rosé memang mudah sekali tersentuh dengan hal-hal semacam itu.
"Makanya carilah kekasih."
Goda Jisoo membuat Rosé mempoutkan bibirnya kesal.
"Apa hubunganya?"
"Karena jika kau memiliki kekasih kau bisa melakukan hal yang kau sebut manis itu berdua."
Balas Jisoo yang semakin semangat menggoda Rosé.
"Mengapa kalian belum bersiap-siap?"
Tanya Jennie heran karena Lisa dan Rosé masih memakai pakaian rumahan."Tidak ada kuliah hari ini, tapi aku dan Lisa akan keluar dengan yang lain."
Jelas Rosé pada kedua sahabat yang ia anggap kakaknya sendiri ini.
"Sudah aku berangkat dulu kekasihku sudah ada di depan."
Jennie bergegas membereskan tasnya dan keluar menemui kekasihnya itu.
Sementara Lisa membereskan peralatan makannya dan langsung masuk ke kamarnya.
Melihat itu Jisoo dan Rosé saling berpandangan sejenak. Namun tak ada yang memulai percakapan. Mereka membereskan peralatan masing-masing dalam diam.
"Aku juga akan berangkat Jinyoung sudah menjemput."
"Kalau begitu hati-hati."
Jisoo mengangguk.
--------
Feeling used
But I'm still missing you
And I can't see the end of this
Just wanna feel your kiss
Against my lipsDi dalam kamar Lisa sedang memandang sebuah note kecil berwarna kuning, warna kesukaannya. Note yang dulu dikirimi seseorang bersamaan dengan sebuket white ditanny.
Jaga kesehatanmu. Aku mencintaimu 😊
-Lalisa's Man-Ya itu dari mantan kekasih yang sangat ia cintai dan ia berani bertaruh bahwa mantan kekasihnya saat itu bahkan mencintainya lebih dari dirinya.
Tapi dengan bodohnya ia malah meninggalkannya. Ia bahkan baru menyadari jika ia membutuhkan kekasihnya itu saat mereka berpisah.
But I still can't seem to tell you why
It hurts me every time I see you
Realized how much I need youSekarang yang ia tahu mantan kekasihnya itu sudah menemukan orang lain yang pantas untuk mendampinginya. Mencintainya dengan tulus Dan yang terpenting tidak menyia-nyiakan cintanya.
Sudah dua tahun ini mereka berpisah. Lisa sudah terbiasa, tapi tetap saja ada saatnya ia merindukan orang itu. Hatinya masih sakit ketika bertemu dengannya.
-------
"Lis, apa kau di dalam?"
Bodoh tentu saja dia di dalam. Rosé merutuki kebodohannya sendiri. Ia hanya ingin berbicara kepada Lisa tapi sepertinya gadis itu sedang tidak baik baik saja karena dari tadi gadis itu tidak keluar kamar.
"Tidak Rosé aku sedang di Afrika memberi makan singa."
Rosé menghela napas lega mendengar jawaban aneh Lisa. Jawaban itu menandakan Lisa sedang baik-baik saja. Rosé membuka pintu dan melihat Lisa yang sedang menonton drama di laptopnya.
Tentu saja Rosé salah. Lisa sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Semua ia pendam sendiri. Lisa tidak mau semua orang kerepotan karena mengkhawatirknya.
"Kau tidak lupa kan hari ini kita akan pergi dengan anak-anak."
"Aku hampir lupa."
Jawaban Lisa dengan cengiran bodohnya yang membuat Rosé mendengus.
"Sudah kuduga. Sekarang bersiap-siaplah. Aku tunggu di bawah."
-------
TBC
Oke cerita kali ini agak panjang jadi dibagi menjadi beberapa part
Di part pertama ini masih belum keliatan pairing ya, mungkin di part selanjutnya
Maaf jika ceritanya berantakan masih dalam proses belajar🙏
Part selanjutnya akan di up kalo feedback dari kalian bagus👍
Oke so vote and comment requested 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartshaker Melody || Lalisa ft. Boys
FanficSome stories about Lalisa Manoban that will shaking your hearts Lisa x Boy