Malam kian larut, namun bayangmu enggan tuk pergi meski telah kucoba untuk mengusirnya.
Kebisingan hiruk piruk sekitar mulai membisu, membungkam malam yang semakin larut.
Aku merindu di setiap malam, di sela dinginnya hembusan angin malam.
Pilu ku teramat perih bak tersayat jutaan belati yang tak terbaca oleh isyarat.
Namun aku tetaplah aku.
Seseorang yang hadirnya bukan sebagai tempatmu pulang.-fhiimaheswari