Bukan salah malam ketika jingga senja menjadi gelap.
Pun bukan salah Fajar ketika matahari mulai terik.
Bukan juga salahku jika aku teramat menginginkanmu.
Meski saling menusuk, merobek ilusi.
Merangkai kata, memainkan peran.
Kau mainkan segala kata dengan peran terbaik yang kau miliki.Hadirku tak nyata, bayang diriku pun semu.
Tidak, kali ini aku tak berbicara perihal luka bak tersayat jutaan belati yang tak terbaca oleh isyarat.
Tidak juga tentang betapa kuatnya goncangan yang kau berikan hingga mampu memporak-porandakkan hati.
Ini tentang kamu yang menjadi inginku,
Tentang aku yang merayu takdir agar bisa menua bersamamu meski kini kita saling mencoba untuk menikam segala rasa.-Fhiimaheswari