7. Hangyul dan Gebetannya

120 23 1
                                    

Sebelum baca part ini dan part selanjutnya, ada baiknya kalian baca work aku satunya 'truly madly deeply'. Karena ceritanya nyambung^^
-

Yebin hari ini super sibuk sekali. Memang ia hanya kuliah pagi, tapi ia harus menghadiri rapat, dan juga jun yang menyuruh yebin untuk membantu jun mengurus hangyul yang sedang sakit. (Baca truly madly deeply, hehe)

Selesai mengurusi semua keperluan di kampus, ia langsung pergi menuju rumah jun. Jun hari ini tidak masuk, dengan alasan mengurus hangyul karena kedua orangtuanya sedang berada di luarkota.

Sesampainya di rumah jun, yebin segera memarkirkan mobilnya. Jun sudah menunggunya di teras. Nampak jun wajahnya kewalahan karena mengurus adiknya sendirian, ditambah tak ada pembantu di rumah itu. Maka dari itu, hari ini yebin akan menjadi babysitter untuk jun dan hangyul.

"Hangyul sakit apa sih emang?" Tanya yebin begitu masuk ke rumah jun

"Dia demam. Gara-gara kehujanan kemaren. Sok-sok an kuat di depan gebetan ya gitu"

Hangyul sedang berbaring di sofa-bed depan tv. Setelah yebin cek suhu badan hangyul, memang agak tinggi. Yebin lalu memasak makanan untuk hangyul.

Berbekal bahan-bahan yang ada di kulkas, yebin mulai memasak. Kali ini ia akan membuat sup ayam.

"Sini gue bantu potong sayurnya" ucap jun langsung meraih pisau yang tergeletak

"Yang rapi ya. Jangan ada yang kebesaran atau kekecilan" pinta yebin sambil mengupas bawang

Setelah bahan siap semua, yebin mulai memasukkan bahan-bahan tersebut ke dalam air yang sudah ia rebus. Lalu ia tambahkan garam dan merica agar rasanya tidak hambar.

10 menit kemudian, sup sudah matang. Yebin lalu menuangkan isi sup ke mangkuk kecil untuk makanan hangyul.

"Makanya gyul. Jangan sok kuat deh depan cewek, jadi sakit kan" kata yebin sambil meniup sup yang masih panas lalu disuapinya hangyul

"Iyanih. Emang lo superman apa" sahut jun yang masih fokus melihat acara di tv

"Setidaknya gue mah gercep. Nggak kayak lo" balas hangyul bersemangat seakan lupa jika dirinya sedang sakit

"Seenggaknya gue nggak menyakiti diri sendiri" jun tak terima kalah dari adeknya

"He udah-udah. Ini adek kakak kok ribut mulu" lerai yebin ketika jun hendak melempar bantal ke arah hangyul

Yebin selesai menyuapi hangyul, lalu ia beranjak ke dapur untuk mencuci mangkuk dan juga peralatan masak yang tadi ia pakai.

Beberapa menit kemudian, bel rumah berbunyi. Yebin yang posisinya paling ujung segera menuju ruang tamu untuk membukakan pintu.

"Kak ini bener rumahnya hangyul?" Tanya seorang gadis yang masih pakai seragam itu, asumsi yebin sih pasti temennya hangyul

"Iya bener, ada apa ya?" Yebin tanya balik

Jun tiba-tiba datang, penasaran siapa yang datang. "Ada siapa bin?"

"Saya hyunjoo kak, temennya hangyul. Hangyulnya ada?" Sahut gadis itu memperkenalkan diri

Merasa benar dugaannya bahwa itu temen hangyul, yebin langung mempersilahkan hyunjoo untuk masuk.

"GYUL! NIH ADA CEWEK NIH!" Teriak jun, bikin malu aja

Yebin, jun, dan hyunjoo tertawa melihat ekspresi kaget hangyul begitu hyunjoo duduk di sofa sebelahnya.

"Hai kenalin nama gue jun!" Kata jun sambil menjabat tangan hyunjoo

"Hai! Aku yebin temennya jun" giliran yebin yang berkenalan, bahkan yebin mengajak hyunjoo untuk berpelukan

"Udah sana kalian berdua pergi napa. Ngapain disini sih" seru hangyul mengusir jun dan yebin

Nggak tau diri emang. Nggak inget siapa yang ngerawat dia dari tadi.

***

Yebin dan jun sedang duduk di meja makan. Mereka sedang mengerjakan tugas sekaligus makan bareng. Tentunya mengupong percakapan hangyul dan gadis yang cantik itu.

Letak ruang makan dan ruang tv yang hanya dibatasi rak yang tingginya hanya sekitar 120 cm, membuat jun dan yebin bisa melihat drama di ruang tv tersebut.

"Terus biar kamunya yang kehujanan gitu? Maaf joo, aku bukan tipe cowok yang nggak peka dan tega ke cewek"

Yebin dan jun cuma bisa tertegun. Ini posisinya seharusnya mereka berhadapan, tapi mereka memindahkan posisi kursi, agar dapat melihat drama yang sedang terjadi di ruang tv itu.

"Gileee... gue kayak liat drama korea" ucap yebin masih nggak habis pikir dengan apa yang ia lihat

"Adek gue pinter banget dah ngalusnya" pinta jun yang juga terheran-heran dengan adeknya

"Kalo gue ngalus kayak gitu ke lo. Lo mau nggak?" Lanjutnya

Yebin tersedak, padahal ia tidak sedang minum.

"Apasiiihhh ah ngaco lu" kata yebin sedikit menolak



Walau dalam hatinya, ia berkata mau.


-

Yuk baca truly madly deeply juga! Gak kalah bobrok sama cerita ini kok hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk baca truly madly deeply juga! Gak kalah bobrok sama cerita ini kok hehe

Jangan lupa vote and commentnya^^

Magic [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang