14. Canggung

112 14 4
                                    






hangyul bingung ngeliat kakaknya yang pulang dengan ekspresi yang sedih nggak semangat. ia lalu mendatangi kakaknya yang ada di kamar.


"napa dah lo kak?"  


hangyul ikutan rebahan di kasur kakaknya itu. tak ada jawaban dari sang kakak. hanya sebuah lagu dari dewa19 yang terdengar dari hpnya. hangyul lalu baru tersadar.


"oh cinta lo bertepuk sebelah tangan?"


jun mengangguk.


"gue tadi nembak yebin" ujarnya


hangyul terkejut. selanjutnya ia penasaran dengan cerita sang kakak.


"terus-terus?"

"ya ditolak lah"

"dia udah jadian sama hojung ternyata" lanjut jun


hangyul lalu mengusap-usap kepala jun yang posisinya lagi tengkurap.


"lo sih kurang gesit deketin kak yebin. ya gini akhirnya"

"bangsat lo"

"hibur gue dong seenggaknya"


hangyul lalu merangkul kakaknya itu.

HADUU GEMASHH


"yaudah nggak papa. brarti kak yebin emang bukan buat lo. sebaiknya anda move on secepatnya ya"


"bukan itu masalahnya"

"lah terus apaan"


jun lalu beranjak dari tidurnya, meruah posisinya menjadi duduk.


"gue takut canggung aja sama dia"

"ngapain?"

"ya kan gue tiap hari sama dia. dia tiap hari juga sama gue. besok-besok kalo di kelas gue gimana dong?"


hangyul paham maksud jun.


"ya gini kalo jatuh cinta karena terbiasa.  ketika udah nyatain, tapi si doi ternyata malah sama orang lain. jadi yang sabar aja ya"


hangyul lalu beranjak dari kasur meninggalkan jun yang masih duduk di kasurnya.


"nggak habis pikir gue. kayaknya lebih kalem lo, tapi kok lo ngenes ya" ucap hangyul mennyindir jun tanpa beban sambil keluar dari kamar jun


jun lalu mengejar hangyul yang juga udah lari ke kamarnya.


***


jun berjalan menuju kelasnya. hari ini ia ada kelas siang.


hari ini ia juga tak berangkat sama yebin. karena yebin bilang bahwa ia akan berangkat bersama hojung. padahal jun udah berusaha buat seperti biasa.


saat melihat ke seluruh penjuru ruangan, jun melihat ternyata yebin udah sampai. jun lalu bingung duduk di bangku samping yebin atau tidak.


pada akhirnya ia memilih duduk di belakang yebin.


dan benar saja. apa yang ditakutkannya kemarin benar-benar terjadi. suasana benar-benar menjadi canggung.


"bin" panggil jun tiba-tiba


yebin menoleh ke belakang.


"iya kenapa?"

"ah nggak jadi"


jun niatnya ingin meminjam catatan yebin. tapi ia urungkan. padahal biasanya, ia juga langsung mengambil catatan yebin seenaknya.


"jun" giliran yebin yang manggil jun


jun tersenyum pada yebin.


"kenapa?"

"gue nggak tahan diem-dieman canggung gini sama lo"


jun kaget. namun ia berusaha menutupinya.


"gue nggak merasa canggung tuh bin" 


bohong kalo jun bilang ia tak merasa canggung. 


"terus lo ngapain duduk di belakang gue? biasanya juga di sebelah gue" tanya yebin yang udah sepenuhnya menghadap jun

"ya nggak papa, panas butuh angin gue" jawab jun sambil mengipasi dirinya dengan tangan


yebin menghela nafas. lalu menyahuti jawaban jun.


"yaudah kalo gitu"








Bentar lagi end nih hhhh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Magic [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang