minggu ini tepat diselenggarakannya Pekan Olahraga Arsitektur ITN. mulai dari mahasiswa baru hingga mahasiswa tingkat akhir ikut meramaikannya. ada basket, futsal hingga bulutangkis.
yebin tak tertarik sama sekali dengan semua kategori cabor yang diadakan. baginya hanya renang saja yang ia suka.
namun karena si jun memaksanya ikut serta menjadi supporter timnya, mau tidak mau ia harus datang ke acara itu. padahal mumpung perkuliahan diliburkan, ia berniat hibernasi di rumah tidak pergi kemanapun.
cabor yang pertama kali dimulai adalah futsal yang diadakan di lapangan futsal kampus. sudah banyak para pemain yang sudah berdatangan.
yebin duduk di bangku penonton. melihat jun bersama chan, giseok dan teman-temannya yang lain melakukan pemanasan. hari ini mendapatkan jatah pertandingan pertama melawan angkatan 2015.
sekarang waktunya permainan di mulai. suara riuh penonton terdengar sangat kencang. ada yang sampai membawa pompom lalu menyemangati pemain ala-ala anak cheers. yebin disana cuma bisa teriak kalo waktu jun giring bolanya atau waktu bola hampir masuk ke gawang.
30 menit berlalu. permainan telah usai. sekarang giliran pertandingan kedua yang dimulai. dan tak disangka ada seorang yang yebin kenal ikut bermain mewakili angkatannya. siapa lagi kalo bukan hojung.
dengan memakai kostum futsal, sepatu futsal dan kaoskaki yang panjang, serta rambutnya yang ia kuncir setengah membuat yebin terpanah. sampai-sampai jun yang tengah kesusahan membuka kaos dalam tak dihiraukan.
hojung melihat yebin sekilas. lalu tersenyum.
yebin refleks meremas rambut jun yang masih berusaha membuka kaos dalamnya yang ketat.
"HEH APAAN SIH! RAMBUT GUE SAKIT INI ANJ─" teriak yebin yang sekarang tak lagi mencoba melepas kaosnya, melainkan mencoba melepaskan tangan yebin yang menjambak rambutnya
"eh maafmaaf. aduh sakit ya jun?" yebin yang sudah tersadar langsung melepas jambakannya
"ada apaan sih bin? sampek gue dijambakin segala" tanya hojung sambil memberi isyarat kepada yebin untuk membantu membuka kaosnya
"nggak papa kok"
***
hari semakin sore, sekarang pertandingan berlanjut ke semifinal. itu berarti jika timnya jun dan timnya hojung menang di babak ini. otomatis mereka akan bertemu besok di final. dan yebin nggak mau itu terjadi.
karena pastinya yebin bakal bingung harus dukung siapa.
sekarang waktunya tim jun bertanding. yang bisa yebin lakukan sekarang adalah berdoa agar timnya jun kalah. karena sebelumnya timnya hojung sudah menang dan masuk final.
waktu pertandingan semakin tinggal sedikit. score masih sama-sama 0. yebin berharap tim lawan akan mencetak score. namun siapa sangka, di menit terakhir, tim jun mampu mencetak gol yang membuat kedudukan menjadi 1-0. dan sampai peluit panjang berbunyi yang menandakan pertandingan berakhir, score tidak berubah.
yebin pusing.
"lo besok ikut lagi ya. dukung gue gitu kek biar menang. daritadi waktu gue main lo diem mulu nggak ada semangatnya. ini demi angkatan kita bin" kata jun begitu keluar dari lapangan dan langsung mendatangi yebin
"iyaiya. gue besok gue dukung kok. dah ah ayo pulang, udah sore" ajak yebin
"bentar gue mandi dulu. keringat gue nggak kekontrol ini. lo tunggu di parkiran aja" ucap jun lalu membawa tasnya dan pergi menuju kamar mandi
yebin menurut saja. ia lalu berjalan menuju parkiran.
parkiran masih sepi. mungkin anak-anak yang lain masih asik di lapangan. yebin berdiri di depan mobil jun menunggu jun selesai mandi.
tak berapa lama ada suara langkah terdengar. yebin menoleh ke sumber suara itu. dan ternyata ada hojung yang masih memakai kostum bolanya. hojung memang sengaja menghampiri yebin begitu tau wanita itu berada di parkiran sendirian.
"nggak pulang bin? ayo aku anter" ucapnya begitu berhadapan dengan yebin
"nggak usah kak. ini aku lagi nunggu jun, pulang bareng dia" tolak yebin
"oh yaudah gue temenin sampek jun dateng"
mereka terdiam. tak ada yang ingin berbicara. mereka larut dalam suasana senja yang terlihat dari parkiran.
memang. senja tak pernah membuat penikmatnya merasa kecewa. senja selalu menunjukkan sisi terbaiknya seakan dirinya adalah yang paling cantik.
"besok dateng ya bin. dukung gue, biar gue besok menang" hojung tiba-tiba berbicara
"eh? iya kak gue pasti dukung kok" ujar yebin seadanya
seadanya karena memang yebin sudah tidak sanggup. ia bingung harus dukung siapa.
'AH MBOH LAH! GUE DUKUNG YANG BESOK MENANG POKOKNYA'- yebin
"bin yuk pul─" jun terhenti melihat yebin dan hojung saling tertawa
memang jika dilihat. yebin dan hojung adalah pasangan serasi. yebin yang cantik dan anggun cocok dengan hojung yang jun akui memang tampan dan cool. jun memang seharusnya sudah mundur sejak awal.
tapi niat itu ia urungkan. ia kembali berjalan menuju yebin yang sudah menyadari kedatangannya.
"hai jun! sampai ketemu besok di pertandingan ya!" sapa hojung
"iya bang. yang sportif ya besok!" ucap jun yang sebenarnya hendak tak menghiraukan hojung
"bin gue duluan ya" sahut hojung lalu menepuk pundak jun
selanjutnya yebin dan jun masuk ke mobil, dan pulang ke rumah mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic [Hiatus]
Short StoryBadutnya kampus, atau flowerboynya kampus? Bantu yebin guys! [1] in baekyebin (22/5/18) Start: 2002018 End:-