WILY 2

464 40 2
                                    

"Biarin seperti ini 10 menit saja. "
"Tapi. "
"5 menit. "
"Tapi. "
"3 menit. "
"Oke 1 menit, plis. " ucap sowon tangisannya pecah
"Lo ngga usah mohon kaya gitu kali, lo boleh peluk gue sepuasnya sampe lo ngerasa tenangpun ngga papa."
Mereka berpelukan hampir selama se jam, tanpa pembicaraan apapun.
Setelah merasa tenang sowon melepaskan pelukannya.
"Makasih. " sowon
"Gue yang harusnya makasih, bukan lo."😑
"Oke, gue terima ucapan makasih lo. Btw nama lo siapa y😅😅? " ucap sowon sambil nyengir kuda
"Oh iya, kenalin gue eunha." eunha
"Oh eunha, gue kim sojung panggil aja sowon. " sowon
"Kim sojung?" Ko namanya ngga asing ya? Batin eunha
"Iya kim sojung, apa ada yang aneh? " sowon
"Ngga bukan apa apa ko. Ngomong ngomong hidung lo masih sakit ngga?" eunha
"Udah ngga ko, kan udah diobatin sama lo. " jawab sowon sambil senyum ke eunha
"Gila cantik banget lo won, apa lo manusia? Apa jangan jangan lo bidadari yang dikirim khusus buat gue?" batin eunha
"Oy, eunha. "
"Eunha ."
"Eunha!!! "
"Eh, ada apa won ,lo laper?" eunha
"Diem diem bae, ngalmunin apa sih? Pasti gue, iya kan? Ngaku aja ngga usah malu. "
"Iya ngelamunin lo. " gila gue keceplosan gimana nih apa kata sowon
"Lo bilang apa? Sorry Gue tadi ngga denger." sowon
"Bukan apa apa, udah yuk makan gue buatin lo ramen ya? " eunha
"Gue denger ko, tadi lo ngomong apa barusan." batin sowon sambil senyum senyum sendiri
"Sowon, hey ko sekarang lo yang ngelamun.😪"
"Buruan gih masak, udah laper gue." sowon
"Tunggu dimeja ya, ngga lama ko." eunha
Saat memasak eunha terkejut ada seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang, karena reflek eunha langsung nusuk hidung sowon pake sumpit, alhasil hidung sowon kembali ngeluarin darah.
"Yah, lo ko nusuk hidung gue, sakit tau. Lo pikir hidung gue apa? Colokan listrik? " sowon
"Eh, sorry gue ngga sengaja. Yah berdarah lagi deh hidung lo." sesal eunha
"Sorry sorry, baru aja lo obatin udah dibikin sakit lagi nih idung gue." sowon pura pura ngambek
"Lagian lo ngapain meluk gue tanpa izin? Hah! " eunha ngga mau kalah
"Kan tadi lo yang bilang, katanya gue bisa meluk lo sepuasnya." ucap sowon sambil menahan darah yang terus keluar dari hidungnya
"Itu kan tadi,sekarang ya ngga lah. Ya udah sini gue obatin dulu." eunha mematikan kompornya
"Iya." sowon
"Bentar dulu ya, gue mau ambil kotak p3k." eunha
"Jangan lama lama, keburu abis ni darah. " sowon
"Kenapa lo berdiri? Duduk gih! " eunha
"Duduk? Kenapa ngga berdiri aja gue capek duduk mulu dari tadi." sowon
"Mau diobatin ngga? Ngga ya udah." eunha
"Iya iya, gue duduk nih." sowon
"Anak pintar, coba nunduk. " eunha
"Mau ngapain? Gue takut, jangan jangan lo asal asalan ngobatin gue?" sowon
"Diem mak sowon, tinggal turutin gue apa susahnya sih. " eunha menempelkan jari telunjuknya ke bibir sowon agar sowon diam
Sowon langsung nurut kaya abis di hipnotis.
"Coba liat ke atas, gue susah ngobatin idung lo nih." eunha
"Kaya gini?" sowon
"Tahan ya, mungkin agak lama." eunha
"Iya, ngga papa." ucap sowon yang agak canggung dengan posisinya saat ini, pasalnya jika seseorang ngeliat posisisnya saat ini dari arah lain mungkin bakal mikir kalo mereka sedang ciuman. Terlihat eunha sedang menahan kepala sowon agar mudah ngebersihin darah di hidung sowon dan posisi muka mereka yang jaraknya hanya beberapa cm. Hingga sowon merasakan hembusan nafas eunha di lehernya, yang membuatnya ngerasa geli geli enak.
"Oke, udah selesai tunggu disini. Gue mau ambil es Batu buat kompres tuh prosotan tk." eunha😉😉
"Prosotan tk? Maksud lo hidung gue?" protes sowon lari ke arah eunha
"Awas ati ati jatoh, kalo sampe terluka lagi. Gue ngga mau ngobatin lo lagi... "
Belum selesai ngomong sowon nabrak eunha sampe jatuh di atas tubuh eunha, tapi ngga sepenuhnya jatuh sowon menahan beban tubuhnya takut eunha ngga kuat nahan tubuh sowon. Wonha bertatapan cukup lama sampe akhirnya eunha sadar kalo dia lagi dibawah tubuh sowon.
"Ehm,, bisa bangun ngga? Gue sesak nafas nih." ucap eunha agak canggung
"Eh iya, sorry gue ngga sengaja. Apa ada yang sakit? Ngga kan, kalo gitu gue pamit pulang dulu ya." ucap sowon ninggalin eunha
"Sekarang kan udah jam 23.59.59 apa bener lo mau pulang? Lagian besok libur, ada baiknya lo nginep di disni? Besok gue bangunin lo." tahan eunha
"Oh iya, besok kan libur. Tapi gue udah banyak ngrepotin lo, gue ngga enak sama lo. Mending gue pulang aja, ngga masalah ko udah biasa gue pulang jam segini." sowon
"Lo bilang udah banyak ngrepotin gue kan?" eunha
"E...e.. Iya, apa ada yang bisa gue bantu sebagai tanda terimakasih dari gue?" sowon
Eunha cuma nunduk ngga jawab sepatah katapun.
"Eunha (panggil sowon lembut), kenapa lo nangis? Apa mau gue temenin disini? " ucap sowon megang bahu eunha
"Ngga usah, nanti keluarga lo pasti nyariin lo." eunha
"Ngga papa ko, gue mau disini aja jagain lo sebagai tanda terima Kasih dari gue." sowon
"Udah, lo pulang aja. Tadi gue cuma bercanda ko ngga serius." eunha
"Tapi gue serius, ngga bercanda . Gue mau disini temenin lo, siapa tau lo butuh temen." sowon
"Makasih won." eunha tiba tiba meluk sowon
"Ha! Iya sama-sama eunha." ucap sowon kaget
"Biarin kaya gini dulu won, gue butuh pelukan seseorang." eunha
"Tenang aja ha, gue ada disini kalo lo mau cerita apapun silakan bakal gue dengerin Itupun kalo lo ngga keberatan. " sowon merapatkan pelukannya membuat eunha nyaman berada di dekapan sowon.
"Ma .. af, per..tama ka..li ke..temu ma..lah ud..ah ba..nyak ngre..potin lo won." ucap eunha sesegukan
"Ngga eunha, lo ngga usah berpikiran seperti itu. Anggep aja kita ketemu hari ini adalah takdir, jadi lo ngga usah ngerasa bersalah. Mungkin kalo gue ngga ketemu lo, EUNHA gue ngga tau apa gue masih HIDUP atau mungkin udah MATI. " sowon
"Mak..sud..nya?? " eunha bingung
"Bukan apa apa, udah tenangin diri lo dulu. Jangan mikirin yang lain, udah jam 01.01.01 tidur aja. ngga baik buat kesehatan kalo begadang apalagi sambil nangis, gue anter ke kamar ya." sowon menuntun ke kamar tanpa persetujuan dari eunha. Eunha hanya menurut apa yang sowon bilang sekarang.
(Di kamar)
.
.
"Udah tidur, gue ada disini di samping lo jadi jangan khawatir gue bakal ninggalin lo sendirian. Gue di sofa ya,kalo lo butuh panggil aja gue." sowon menyelimuti eunha dan mengelus pucuk kepala eunha lalu tanpa sadar sowon mencium kening eunha.
"Sowon gue ada permintaan satu lagi." eunha menarik tangan sowon
"Minta tolong apa eunha, Sebutin aja kalo bisa gue turutin, kenapa ngga? " ucap sowon tersenyum ke arah eunha
"Sini.. " ucap eunha menunjuk ranjangnya menyuruh sowon tidur disampingnya
"Eunha (ucap sowon lembut) gue disitu, ngga jauh ko misalkan lo manggil gue pun pasti denger. " ucap sowon menolak eunha secara halus
Hanya mendapatkan gelengan dari eunha, tanda tidak setuju.
"Kenapa lo susah diatur sih? Gue udah jagain lo disini kurang apa coba kenapa lo malah mempersulit gue ha! Apa susahnya tidur sih tinggal merem aja dipersulit!" tanpa sadar sowon mbentak eunha
"So won." tangis eunha pecah
"Kenapa? Nangis? Nangis aja sepuasnya!" bentak sowon masih ngga sadar apa yang sedang dilakukannya pada eunha. Eunha pun langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Baru sowon sadar apa yang baru dilakukannya kepada eunha, membuatnya ngerasa bersalah.
"Eunha,, maafin gue. Gue ngga sadar kalo udah ngebentak lo, sekali lagi maaf ." sesal sowon
"..." tidak ada jawaban apapun yang keluar dari mulut eunha
"Eunha,, maaf,,."sowon
"...." ngga ada jawaban dari eunha, hanya terdengar isakan dari dalam selimutnya. Sowon langsung mbuka selimut eunha paksa, dipeluknya eunha awalnya mendapatkan penolakan namun tenaga eunha kalah besar dengan sowon yang membuatnya pasrah, eunha hanya memukul sowon supaya nglepasin pelukannya namun usahanya tetap gagal sowon malah membawa eunha kedalam pelukannya lebih erat.
"Lepasin gue sowon!" teriak eunha dengan suara melengkingnya masih berusaha melepas pelukan sowon
" ngga eunha, gue ngga bakal ngelepasin pelukan gue, tenang eunha." sowon
"Ngga lepasin gue won, lepasin gue, plis lepasin gue." membuat sowon mempererat pelukannya ke eunha
"Udah lo tenangin diri lo ha, maaf tadi gue udah buat lo takut." sowon
Eunha hanya bisa nangis didekapan sowon. Sowonpun berusaha menenangkan eunha dengan mengelus punggung eunha. Beberapa menit kemudian eunha udah menjemput alam mimpinya, berbeda dengan sowon yang masih nyaman dengan alam sadarnya saat dipandangi wajah eunha perasaan bersalah sowon kembali muncul karena udah ngebentak eunha kasar .
"Eunha, maafin gue karena gue ngga bisa jaga janji gue ke lo." ucap sowon ditelinga eunha dan menyeka air mata eunha akibat perbuatan sowon tadi, sowon tanpa sadar mengecup kening eunha lagi lalu menyelimuti tubuh mereka yang mulai kedinginan merasakan angin malam.
"Good night eunha."
Sowon berusaha nyusul eunha kedalam mimpinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf kalo ceritanya banyak typo, juga alurnya ngebosenin. Kalo ngga suka lewatin aja ngga usah dibaca😫😫😫

Ini juga awal nulis jadi ngga sebagus yang udah senior senior di dunia per ff an

#salamcanthor

Will I Lose You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang