*-. Happy Reading.-*
"Apa unnie mau jalan jalan keluar? " tanya eunha yang melihat sowon terus memandang kearah luar jendela
"Apa kamu bisa mengantar ku ke taman? " jawab sowon tanpa mengalihkan pandangannya
"Kenapa ngga? " eunha membantu sowon bangun dari ranjangnya menuntutnya duduk dikursi roda
"Apa unnie senang? " eunha mengajak sowon berkeliling di taman
"Iya, sudah lama aku terjebak diruangan pengap hanya berbaring di kasur sialan itu. " ucap sowon kesal
"Sst, unnie ngga boleh bilang kayak gitu. " eunha berhenti lalu jongkok didepan sowon kemudian meletakkan jari telunjuknya dibibir sowon, membuatnya diam tak berkutik
"Semua udah ada yang ngatur, kita hanya bisa pasrah. Mengeluh pun tidak ada artinya, ingat ada aku yang selalu ada disamping unnie. " lanjut eunha menjauhkan jari telunjuknya dari bibir sowon
"Eunha, apa yang akan kamu lakukan jika suatu saat aku pergi?" sowon
"Kenapa diam? " lanjut sowon
"Unnie, plis jangan bilang kaya gitu. " eunha hampir menumpahkan air matanya, tapi berhasil ditahannya
"Ayo balik aja, udara seoul lagi ngga baik. " eunha
"Aku masih ingin disini, apa kamu mau ninggalin aku? " sowon memegang tangan eunha berusaha mencegahnya pergi
"Aku mau menghabiskan waktu bersamamu, sebelum hari itu tiba. " lanjut sowon menarik eunha dan akhirnya mereka terjatuh di hamparan rerumputan taman rumah sakit
"Makasih, sudah mau mewujudkan mimpiku. " sowon memejamkan matanya
Eunha hanya menatap sowon heran, dan mengikuti sowon dengan memejamkan matanya..
.
.Eunha terbangun merasakan ada sebuah tangan yang menghalangi cahaya matahari mengenai wajahnya.
"Jungkook, kenapa kamu ada disini? " tanya eunha bingung sambil mengucek matanya yang baru bangun
"Kamu ngapain tidur disini sendirian? Kalo mau bolos sekolah kenapa ngga ngajak aku? " balas jungkook langsung duduk disebelah eunha
"Jawab aku, kenapa kamu ada disini. sekarang dia dimana, apa kamu menyuruhnya pergi!. " tanya eunha sedikit membentak
"Aku bosan di kelas, jadi aku kesini. Dan yang kamu maksud dia itu siapa? Aku ngga tau. " jawab jungkook santai memandang kedepan
"Jawab yang jujur kook, aku serius. Kamu ngga nyuruh dia pergi ninggalin aku kan?" eunha menarik kerah jungkook hingga jarak antara mereka hanya tinggal beberapa senti
"Hei, kamu kenapa eunha? Apa kamu sedang sakit? Atau masih ngigo? " tanya jungkook gugup dengan jarak mereka yang begitu dekat
"Apa bener kamu bicara jujur? " tanya eunha mulai melepaskan kerah baju jungkook yang sempat ditariknya dan menjauhkan dirinya dari diri jungkook
"Iya eunha, aku bicara jujur. Sekarang jawab yang jujur, aku mau tanya yang kamu maksud dia itu siapa ?" tanya jung kook yang mulai penasaran
"Dia kook, dia. " eunha
"Dia siapa? Aku ngga tau. " jungkook
"Dia kook. " eunha
"Dia siapa? Apa kamu mau berbagi cerita denganku? " jungkook
Eunha mecoba mencari sebuah kertas kecil didalam saku rok nya, tapi nihil ngga ada apapun didalam sakunya. Hanya terdapat uang recehan, hasil dari kembalian parkir hari kemarin.
Eunha mencoba mencarinya disekitar tempat itu, tapi hasilnya nihil juga. Jungkook yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya, bingung dengan tingkah aneh temannya."Kamu sedang mencari apa eunha? " tanya jungkook menghentikan eunha yang masih sibuk berjalan kesana kemari
"Ngga ada. " jawab eunha mulai cemas
"Apa yang sebenarnya kamu cari? Cek? Voucher belanja? Uang? Atau apa eunha? Bilang aja, kalo aku bisa bantu bakalan aku bantu ko. " jungkook
"Bukan itu kook, ini lebih penting dari itu. " eunha
"Makanya apa eunha? " jungkook
"Sebuah kertas. " eunha
"Sepenting apa sih? Sampe kamu sebegitu cemas jika kehilangan kertas itu? " jungkook
Eunha yang mendengarnya hanya menatap jungkook datar.
.
.
."Yuju unnie, apa bisa panggilkan eunha unnie? Ada hal yang ingin aku tanyakan sama dia." umji
"Eunha? Dia ngga ada disini, emang kenapa? " yuju
"Gitu ya, makasih unnie. " jawab umji dengan senyum indahnya
"Iya sama sama. " balas yuju mengelus pelan pucuk kepala umji
"kemana perginya eunha unnie? " gumam umji, meninggalkan kelas yuju
"Umji-ah. " sinb
"Iya, ada apa? " umji
"Kenapa kamu keliatan bingung? " sinb
"Ah, bukan apa apa. Tadi ada apa? " umji
"Gini, kamu nanti bisa jagain sowon unnie sebentar ngga? Soalnya aku sama yerin unnie ada urusan sebentar. " sinb
"Oh itu, oke. Nanti aku akan jagain sowon unnie, serahin aja sama aku." umji
"Makasih ya, ngomong ngomong kamu mau kemana? " sinb
"Aku nyariin eunha unnie, soalnya ada perlu sesuatu. " umji
"Owh, yaudah aku ke kelas dulu. Ingat pesanku tadi, jangan sampe lupa. " sinb
"Baik, unnie. Hati hati ke kelasnya. " umji
"Siap kapten. " sinb
.
.
."Mungkin jika kertas itu hilang semua mimpiku hanya tinggal mimpi, ngga bakal jadi kenyataan. " eunha
"Kalau boleh tau, memang isi kertasnya apa ha? " jungkook
"Bukan apa apa, ngga penting ko. " eunha hendak meninggalkan jungkook sendirian diatas rooftop
"Eunha tunggu, aku mempunyai perasaan lebih sama kamu. Entah karena apa dan sejak kapan, aku jadi suka sama kamu." jungkook menahan tangan eunha
"Tapi." eunha
"Aku tau, yang penting aku sudah bilang sama kamu. Aku sekarang merasa lebih lega, dan aku harap kamu masih mau berteman sama aku. " jungkook meninggalkan eunha yang masih mematung di rooftop
"Kenapa jadi seperti ini, pasti ini hanya mimpi. " eunha
"Eunha eonnie. " umji
"Umji. " eunha langsung memeluk erat tubuh umji, berharap semuanya akan baik-baik saja
.
.
.To be continue
Sorry lama up, dan sekali up hanya sedikit . Mungkin pada kesempatan selanjutnya bakalan banyak, hhe
Kurang lebihnya saya mohon maaf...Bye
