^=... hepi reding ...=^
"BISA KALIAN PERGI DARI HADAPAN GUE SEKARANG !!!" bentak sinb menggema di seluruh sekolah
"Ayo ha, kita pergi dari sini. Jangan dengerin mereka, ngga penting." ajak sinb kepada eunha yang terlihat mulai ketakutan
"Dasar gila, ngga punya otak. " jungkook pergi ninggalin jin
"Lo lebih percaya sama dia daripada sama gue? Oke, mungkin persahabatan kita cukup sampe disini." teriak jin terus meronta
"Mari ikut kami, selesaikan urusannya di kantor polisi. " ucap salah satu dari mereka membawa jin bersama mereka
"Lepasin, gue ngga salah. " jin
"Lo percaya kalo jin hyung sengaja nabrak dia? " tanya V
"Entah, gue ngga tau. " suga
.
.
.
.
.
"Sekarang Tenangin diri lo, jangan pikirin masalah tadi. Anggap aja, barusan ngga terjadi apa-apa. " sinb
"Tapi gue masih takut bi. " eunha
"Atur nafas lo ha, kalo udah tenang lo bisa cerita sama gue. " sinb
Sinb terus menjaga dan menenangkan eunha yang masih terlihat ketakutan, semenjak kejadian tadi.
"Apa boleh gue cerita sama lo sekarang? " eunha
"Silakan. " sinbFlashback on
Setelah merasa puas bermain di taman, eunha melanjutkan langkahnya yang tidak ada arah tujuan. Karena hari sudah petang, jalanan mulai gelap apalagi eunha melewati jalanan yang tidak disediakan lampu jalanan. Hari semakin malam hingga memaksa eunha melewati jalanan tersebut tanpa bantuan cahaya sedikitpun, walaupun terlihat ragu tapi eunha memberanikan dirinya.
"Ko lampu penerangan jalannya mati sih, gelap banget lagi. " batin eunha
Tanpa di duga ada suara mobil yang melintas di jalanan yang kebetulan eunha lewati.
"Tunggu, Bukannya itu suara mobil? Yes, seengaknya ada penerangan cahaya sedikit. " batin eunha girang
Tapi setelah suara mobil semakin mendekat, eunha tidak melihat seberkas cahaya sedikitpun malahan eunha terkena bagian spion dari mobilnya.
"Bruk. " eunha jatuh tersungkur ke tanah, dengan luka di lengan kanannya.
Saat eunha sedang kesakitan terlihat sebuah mobil berhenti tepat di depannya.
"Kamu kenapa? Ada yang bisa saya bantu? " tanya nya
"Saya baik baik aja, cuma tadi sempet keserempet mobil waktu jalan. " eunha
"Ya udah, ayo ikut aku sekalian ke rumah sakit." ajaknya
"Tapi, aku bawa barang banyak. " jawab eunha menunjuk koper yang dibawanya
"Silakan masuk, biar saya yang bawa masuk koper kamu. " jawabnya
"Ah, makasih. " eunhaFlashback off
"Jadi begitu ceritanya. " eunha
"Udah? Terus ngapain lo bawa koper? " sinb
"Masalah itu. " eunha
"Udah, bilang aja ke gue. " sinb
"Gue ngga bisa bayar sewa kontrakan selama enam bulan, jadi terpaksa gue di suruh pergi sama pemiliknya. " eunha
"Apa!!! Terus lo tinggal dimana sekarang? Kenapa lo ngga cerita sama gue sih. " kesal sinb
"Tenang aja, gue udah ada tempat tinggal ko. " eunha
"Bener? Syukurlah kalo udah ada tempat tinggal, mulai sekarang misal lo butuh sesuatu bilang aja ke gue. " sinb
"Ah, makasih bi. " eunha
.
.
.
.
.
"Apa kalian mau ikut gue ke rumah sakit?" yerin
"Maaf un, tapi kalo sekarang kita ngga bisa. Aku ada urusan un, umji juga ada urusan. " yuju
"Kalau begitu, hati hati di jalan ya. " yerin naik kedalam bus
"Hati hati un. " teriak yuju
Hanya mendapatkan senyuman dari yerin, di dalam bus.
"Unnie, apa kita ngga keterlaluan bohongin yerin unnie? " umji
"Udah, ngga usah dipikirin. Kita juga butuh waktu buat refreshing kali ji, sesuai rencana kan? Kita pergi ke lotte world ." yuju
"Jadi dong un. " jawab umji senang
"Oke, let's go. " ucap yumji barengan
.
.
.
.
.
"Mau gue anterin pulangnya? " sinb
"Ngga usah, aku bisa sendiri ko. " eunha
"Udah, ngga apa apa. Rumah lo sekarang dimana? " sinb
"Sebenarnya gue mau ke rumah sakit dulu. " eunha
"Ya udah gue anterin lo, apa susahnya? " sinb
"Apa Ngga ngrepotin lo? " eunha
"Ngga ko, nih pake dulu helm.nya. " sinb
"Gue lupa, sini gue pakein helm nya. Ayo naik, udah siap kan?" sinb memasangkan helmnya ke kepala eunha
"Sinb. " eunha
"Kenapa? Lo ngga nyampe ya ?" ledek sinb
"Lo naik duluan, sini pegang tangan gue. " sinb
"Ah? " tanya eunha bingung
"Udah, ngga usah kelamaan mikir. Tangan kanan lo juga lagi sakit, nurut aja mapa. " karena kesal akhirnya sinb ngangkat tubuh eunha naik ke atas motornya
"Eh, lo mau apain gue.? " eunha
"Udah, pegangan aja. Entar jatuh baru tau rasa, sini tangan kiri lo. " sinb
"Ah, iya juga. " eunha
Skip sampe rumah sakit
"Ha? " sinb
"Ko malah diem, apa dia ketiduran? Oke, gue ngga boleh bangunin dia. Tunggu aja sampai dia bangun sendiri." batin sinb masih duduk diatas motornya
"Ah, udah nyampe? Kenapa lo ngga bangunin gue? " eunha
"Gue ngga tega bangunin lo, kayaknya lo kecapean. Jadi gue tunggu aja lo bangun sendiri, lagian belum lama ko nyampenya. " sinb
"Tetep aja gue ngga enak sama lo. " eunha
"Sini gue bantu turunin lo. " sinb
Saay bantuin eunha turun, ngga sengaja tatapan sinb bertemu dengan tatapan eunha membuat jantungnya berdetak ngga karuan.
"Makasih ya bi, udah anterin gue. " eunha
"Sama - sama, gue juga mau nemuin seseorang disini. " sinb mengganti topik lain
"Siapa? " eunha
"Sowon. " sinb
"Ayo masuk bareng.!" Ajak eunha
"Duluan aja, gue masih ada urusan sebentar. " sinb
"Oh, ya udah. Gue masuk duluan ya. " eunha
"Sip, bisa jalan sendirian kan? Apa perlu gue anter sampe ruangannya?" sinb
"Ngga usah, gue bisa sendiri ko. " eunha senyum ke arah sinb
"Manis banget. " batin sinb
.
.
.
.
.
"Unnie, apa ngga pegel tidur mulu? Bangun dong, disini aku sendirian." yerin
"Un. " yerin
"Kamu tampak lebih kurusan un, aku ngga tega liatnya. Buruan bangun dong, nanti aku traktir makan deh. " yerin
Tok tok tok
"Masuk. " yerin
"Lo dateng? " yerin
"Iya gue dateng, sante aja gue ngga bakal lama ko. Gue cuma mau anterin makanan buat lo, makan ya. Jaga diri lo baik baik disini, misal ada apa-apa hubungin gue aja. " ucap sinb kemudian pergi begitu saja
"Maaf. " yerin
Sinb menghentikan langkahnya mendengar yerin berbicara padanya, tapi setelah beberapa detik dia tetap berlalu meninggalkan yerin.
"Maaf bi, kemarin gue bentak lo. Gue ngga bermaksud buat ngebentak lo, gue cuma khawatir dengan keadaan sowon unnie gitu aja. " lirih yerin
.
.
.
.
.
"Eunha, boleh minta tolong ambilin dompet unnie di mobil ngga? " solar
"Baik un, aku keluar dulu. " eunha
"Ini foto siapa? Kayaknya ngga asing sama mukanya, malahan familiar tapi siapa? " batin eunha ngga sengaja melihat foto di dompet solar
"Kenapa ha? Ko malah bingung? " tanyanya
"Ah, engga. Maaf tadi aku liat foto anak kecil didompet unnie, kalo boleh tau dia siapa ya? " eunha mulai penasaran
"Oh, itu foto sepupu unnie. Kebetulan dia lagi sakit sekarang, kasian dia di masa koma nya saat ini malah dia kehilangan ayahnya. " solar
"Koma? Semoga dia cepet sembuh un. " eunha
"Ngomongin dia jadi ingat, ha kamu bisa tolong unnie jagain rumahnya ngga? Kamu bisa tinggal dirumahnya, soalnya unnie kan jarang pulang ke rumah. Misal kamu bosen, kamu bisa main ke sini ko. Tapi aku yakin kamu ngga bakal bosen ada dirumahnya. " tawar solar
"Baik un, tapi apa unnie ngga salah mempercayakan semua ini ke aku? Kita kan baru kenal kemarin?" eunha memastikan
"Yakin banget malah, aku yakin kamu orang baik. Jadi gimana? Mau apa ngga? " solar
"Baik un, aku bakal jaga amanah yang unnie berikan. " eunha
.
.
.
.
.
"Udah malam un malah hampir jam dua belas, apa ngga sebaiknya kita pulang? Kayaknya hujan mulai turun, kalo kelamaan disini bisa bisa kita kejebak hujan. " umji
"...." tidak ada respon apapun dari yuju
"Unnie, kenapa diam aja? Buruan kita cari tempat berteduh, takutnya keburu basah seragamnya. " umji
"........." masih tidak ada respon dari yuju
"Ish, ayo unnie. Nanti sakit loh kalo hujan hujanan. " karena kesal umji mencoba menarik tangan yuju menuju tempat berteduh terdekat, anehnya yuju malah jongkok didepan umji.
"Apa unnie sakit? Kenapa malah jongkok didepanku? " tanya umji
"Umji. " yuju
"Ne un, ada apa? " umji
"Tunggu sebentar, Aku mau bicara sama kamu." yuju
"Makanya kita cari tempat berteduh dulu un, biar lebih nyaman. " umji
Setelah melihat jam tangan yang melingkar di tangannya, yuju bangkit dari posisinya.
"Ini sudah waktunya. " yuju
"Maksudnya? " umji dibuatnya bingung
"Selamat ulang tahun. " teriak yuju kegirangan kaya orang gila
"Unnie. " umji langsung meluk yuju erat
"Ko nangis? Unnie terlalu keras ya? Maaf deh, unnie khilaf. Jangan nangis dong, unnie ngga bakal bikin kamu kaget lagi." yuju membalas pelukan umji
"Makasih, buat ucapan ulang tahunnya. Baru kali ini, aku di beri ucapan ulang tahun tepat di hari ulang tahunku. " jawab umji sesegukan
"Aku kira apaan, aku punya hadiah buat kamu. Sebentar ya, aku ambil dulu. " yuju melepas pelukannya hendak mengambil sekotak kue dari tas nya tapi tidak jadi
"Kenapa un? Ko ngga jadi dikeluarin?" umji
"Maaf, kue nya rusak. Unnie janji, besok unnie bakal buatin lagi buat kamu." ucap yuju kecewa
"Mana kuenya, sini buat umji. Lagian apapun bentuknya kalau di buat oleh unnie pasti enak. " umji menenangkan yuju
"Ngga, besok aja. " yuju
"Ngga apa apa, mana kuenya? " umji mengambil kue nya sendiri dan membukanya
"Jangan dibuka sekarang, nanti aja kalo sudah dirumah. " perintah yuju
"Oh, oke. Aku buka kue nya dirumah, sekarang ayo kita pulang. " ajak umji
"Nih pake jaketku, supaya kamu ngga kedinginan. " yuju
.
.
.
.
.
Ditengah malam ada seseorang masuk ke kamar sowon tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, karena merasa ada yang masuk yerin langsung bangun dari tidurnya. Betapa terkejutnya yerin melihat orang yang masuk ke kamarnya.
"Selamat ulang tahun. " sinb masuk ke kamar sowon membawa sekotak kue ditangan kirinya dan sebuket bunga di tangan kanannya
"Sinb? " yerin tampak terkejut hingga dirinya menangis bahagia
"Jangan nangis un, buat permintaan baru boleh tiup lilinnya. " perintah sinb
Setelah membuat permintaan yerin meniup lilinnya dan terlihat terus menangis sampai nafasnya tidak teratur. Melihatnya seperti itu, sinb meletakkan buket bunga dan kue nya di meja.
"Jangan sedih lagi un, aku ada disini. " sinb menarik yerin kedalam pelukannya
"Maaf. " yerin
"Jangan pikirin yang lain, unnie ngga buat kesalahan ko. Tenangin diri dulu aja un, misal udah tenang bisa ceritain ke aku." sinb
Hampir setengah jam, yerin masih betah nangis dipelukan sinb. Sinb pun menikmati waktunya saat ini, malah berharap waktu nya berhenti. Lamanya yerin menangis Membuat baju yang dikenakan sinb semakin basah, pasalnya saat menuju ke rumah sakit sinb menerjang hujan yang cukup deras. Dia tidak mau terlambat satu detik pun hanya untuk mengucapkan tiga kata "SELAMAT ULANG TAHUN" kepada orang tercintanya.
"Makasih, bi. " yerin melepas pelukannya sinb
"Sama sama un, tapi aku masih ada satu hadiah. Aku harap unnie menyukai hadiah dari ku ini. " sinb bersimpuh di hadapan yerin dengan memberikan cincin dan bunga berharap yerin mengambilnya
"Apa maksud semua ini bi? " yerin bingung melihat perlakuan sinb saat ini
"Apa unnie mau jadi kekasihku?" sinb menatap mata yerin dengan lekat
"Maaf. " yerin
"Misalkan tidak mau juga ngga apa apa, aku tidak memaksa. Tapi aku mohon setelah kejadian ini kita bisa bertingkah seperti biasa, seakan tidak terjadi apa apa. Bisa kan? kita masih bisa jadi sahabat kan?" terlihat mata sinb mulai berkaca kaca
"Maaf, aku ngga bisa nolak kamu. " yerin
"Jadi unnie mau? " tanya sinb dengan ekspresi 180° dari sebelumnya, sinb terlihat bahagia
"Iya bi, aku mau. " jawab yerin malu malu
Sinb langsung memasangkan cincin ke jari manis yerin, sebagai tanda bahwa mereka resmi menjadi sebagai sepasang kekasih.
"Apa aku boleh? " tanya sinb ragu
"Boleh apa? " ledek yerin
"Ee. " ucap sinb sambil memegang bibirnya sendiri
"Iya boleh. " balas yerin Malu malu
Tanpa pikir panjang sinb memiringkan kepalanya langsung menempelkan bibirnya ke bibir yerin lalu melumatnya perlahan, yerinpun membalas lumatan bibir sinb. Lama kelamaan mereka terbawa suasana, mereka mulai menggigit bibir satu sama lain. Namun yerin bisa menahan nafsunya, dia menghentikan aktifitasnya setelah cukup lama.
"Udah bi, takut kebablasan. " yerin
"Yah unnie ko udahan, aku kan belum puas. Tapi ya sudahlah, besok lanjut lagi ya. Sekarang kamu tidur gih! Udah malam." perintah sinb
"Aku mau tidur, asalkan sama kamu. " yerin
"Tapi kan. " sinb
"Ya udah, aku ngga mau tidur. " yerin pura pura ngambek
"Aku mau ganti baju dulu, baru aku temenin kamu tidur. " sinb
Setelah ganti baju, sinb kembali kekamar sowon. Untung kamar sowon kamar vvip jadi disediakan ruangan khusus, disana yerin dan sinb mulai tertidur.
"Sinb. " tanya yerin pada sinb yang masih sibuk dengan gadget nya
"Ne? " jawab sinb singkat
"Bisa ngga, kalo ada orang yang lagi ngomong dengerin dulu. " yerin
"Iya un, ada apa? " sinb meletakkan gadgetnya lalu menghadap yerin
"Boleh aku panggil kamu chagiya, mukai sekarang? Dan kamu juga harus panggil aku chagiya juga, jangan ada kata unnie lagi." yerin
"Ne chagiya, udah tidur. " jawab sinb menarik yerin ke pelukannya membuat posisi mereka senyaman mungkin. Tidak lupa, sinb mencium kening yerin dengan lembut. Yerin merasa bahagia dan tenang berada dipelukannya sinb, rasa khawatir dan kesepian selama ini hilang seketika setelah kehadiran sinb disampingnya saat ini. Dia tersenyum merasakan kehangatan yang diberikan sinb, apalagi saat ini sinb sudah resmi menjadi kekasihnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
Semakin kesini ko ngga nyambung yak? 😔😔😔
Kurang lebihnya saya mohon maaf apalagi typonya.. Harap maklum yak.
Makasih yang udah sempetin mampir baca cerita aneh ini dan makasih buat yang nyempetin voment ... 😍😍😍
Jangan bosen bosen, boleh request ko. 😉😉😉
