WILY 13

333 33 4
                                    

*-:, hepi reding ,:-*

"Eunha, silakan masuk. " solar
"Makasih un, gede banget rumahnya." eunha terlihat kagum melihat rumah yang akan ditinggalinya saat ini
"Ya begitulah, sayangnya semua penghuni rumah ini sudah tidak ada, hanya tersisa satu anaknya dia pun lagi sakit juga kemungkinan sembuhnya sedikit. " solar
"Kamu lagi ngapain ha? " tanya solar
"Aku baru doain, semoga dia bisa cepet sembuh dan kembali lagi kerumah ini un. " eunha
"Ayo aku antar kekamar mu, habis ini unnie Buru Buru mau kerumah sakit. Cek keadaan dia, semoga ada perubahan yang signifikan. " solar
"Ne. " setelah sampe kamar pun eunha masih dibuat kagum gimana tidak, kamarnya sangat luas dan mewah jika dibandingkan kontrakannya ibarat langit dan bumi
"Udah ya, unnie tinggal ke rumah sakit. Terserah kamu mau ngapain, mau liat liat rumahnya juga ngga masalah. " pamit solar
"Mending aku mandi dulu, baru beres beres barang. " selesai mandi eunha langsung membereskan pakaiannya kemudian tidur
.
.
.
"Hoam, chagiya ireona palli. " yerin
"Ne, aku masih ngantuk. " sinb
"Chu. " yerin
"Ko sebentar, yang lama dong. Baru aku mau bangun. " sinb
"Aish, dasar bocah tengil. Buruan sana mandi, kita kan berangkat sekolah. " yerin nabok pantat sinb
"Iya, aku mandi. " sinb
"Sinb-ah palli!!! " yerin menggedor pintu kamar mandi
"Iya, udah selesai. Ni juga mau keluar. " sinb
"Unnie, aku berangkat dulu ya. " bisik yerin pada sowon lalu mencium kening sowon sekilas
"Ehem, baru mandi ko udah panas ya? apa tiap pagi kamu kaya gini Sebelum jadi pacarku?" tanya sinb datar
yerin langsung mencium bibir sinb sekilas
"Itu buat kamu, jangan ngambek ya. " yerin
"Masa pacar sama temen didahuluin temen. " protes sinb
"Udah, gitu aja ngambek. Besok aku ngga bakal kasih ke sembarang orang deh, ini terakhir kalinya oke. Janji ngga bohong." sesal yerin
"Iya, percaya ko. Berangkat yu, sowon-ah gue berangkat dulu. " sinb menggenggam erat tangan yerin menuju parkiran
.
.
.
"Ehem, mau ikut gue ngga? " yuju
"Kemana? " eunha
"Cuma ke taman belakang sekolah ko, mau ikut? " yuju
"Ah ngga usah, gue lagi ngga mood." eunha
"Oh, begitu ya? Kalau begitu gue pergi dulu ya. " yuju meninggalkan eunha dikelas
"Kenapa hari ini gue ngga mood sekolah sih, rasanya ada yang buat hati gue resah. Mending gue ke rooftop kali ya?" batin eunha
Selangkah keluar kelas ada yang memanggil nama eunha, dan suara itu ngga asing baginya.
"Unnie! Yuju unnie kemana? " umji
"Kenapa sih dateng dateng ngagetin kaya tadi, barusan aja dia pergi ke taman belakang sekolah. " eunha
"Gitu ya makasih un, Ngomong ngomong unnie mau kemana?" tanya umji mensejajarkan langkahnya
"Aku mau cari udara lebih tepatnya ke rooftop, pengap udara di kelas. Mau ikut?" eunha
"Maaf un, aku Buru Buru mau nemuin yuju unnie. " umji
"Oh. " eunha
"Ngga pa pa kan sendiri? " umji
"Iya, gue baik baik aja." eunha
"Bener ngga pa pa? Apa mau aku temenin? " umji
"Ngga usah, tadi katanya mau Buru Buru ketemu yuju. Buruan samperin dia. " eunha
"Annyeong, unnie." umji
"Ne annyeong. " eunha
.
.
.
"Apa kalian ngga kangen sama jin hyung? " v
"Ngga. " jungkook
"Apa lo masih benci sama dia? " RM
"Banget malah. " jungkook
"Udah sih, maafin aja. Lagian dia belum tentu sengaja serempet eunha. " jimin
"Udahlah mau kalian pengaruhin gue, ngga bakal ngaruh. Gue udah terlanjur benci sama dia. " jungkook
" emang bener lo suka sama eunha?" jhope
"Kata siapa? Jangan pada ngarang deh." jawab jungkook gugup
"Udah keliatan kali, cara lo mandang dia beda." suga
"Sikap lo ke dia juga beda, ngga kaya lo bersikap ke cewek lain. " v
"Ngga ko, gue biasa aja ke dia. " jungkook
"Misal lo ngga mau, gue bakal tembak dia sekarang. " jimin
"Ko main tembak tembakan, ngga gue ngga terima. " jungkook ngotot
"Liat aja ekspresinya, ngga terima gitu. " V
"Gini aja, nanti kita jenguk sowon sekalian mampir nemuin jin hyung. Setuju? " RM
"boleh, misalkan ada yang ngga mau ya ngga usah ikut. " sindir suga
"Kenapa pada liatin gue kaya gitu, iya gue ikut sama kalian. " jungkook pasrah
.
.
.
"Ini makanannya, mau pake apa aja? Saos, sambel, kecap atau apa? " sinb
"Terserah kamu aja, apapun yang kamu buat pasti enak. " yerin
"Bisa aja, nih udah selesai. Selamat makan, semoga enak ya." sinb
"Chagiya, suapin aku." yerin
"Suapin? Ee,, " sinb
"Ngga mau ya? " yerin
"Siapa bilang, aku mau ko. Siniin mangkoknya, ayo a.. " sinb
"Liat tuh, preman sekolah ko mau dijadiin kaya gitu? " bisik salah satu siswi
"Iya ya, padahal dulu ditakutin semua siswa. Eh sekarang dia malah jadi budaknya yerin, padahal belum genap sehari mereka pacaran udah disuruh ini itu." jawab temannya
"Ayo, katanya mau di suapin? Ko ngga di makan, tangannya pegel loh." sinb
"Ngga usah, aku makan sendiri aja. " yerin menarik mangkok nya lagi
"Kenapa? Sini biar aku suapin, aku pengin nyuapin pacar aku. " sinb
"Aku bilang ngga usah, aku bisa makan sendiri!!! " yerin bentak sinb
"Apa kamu dengerin apa yang mereka bilang? Jangan dengerin mereka, cukup dengerin aku aja. " sinb
"Apa yang mereka omongin bener, harusnya aku ngga minta ini itu sama kamu. " yerin
"Ayo kita pindah, kalo disini kamu ngga nyaman. " sinb mengajak yerin pergi dari kantin
.
.
.
"Unnie!!! " panggil umji
"Ne umji, ada apa? Kayaknya ko seneng banget." yuju langsung memasukan sesuatu kedalam saku rok nya
"Unnie, aku mau. " umji
"Eh, mau apa? Aku ngga maksud nih." yuju
"Aku mau jadi kekasihmu unnie. " umji
"Maksudnya? Aku bener bener ngga maksud apa yang kamu omongin. " yuju
"Apa bener unnie emang ngga maksud? " umji memberikan secarik kertas kepada yuju
"Pantes gue cari kemana mana ngga ada, taunya malah udah ada di umji." batin yuju frustasi
"Ko bengong. Unnie, apa itu buat orang lain? " umji
"Iya, itu buat orang lain. " yuju
"Jadi, selama ini aku yang kegeeran. Padahal aku udah seneng, walaupun hanya melalui kertas. " batin umji
"Sebenarnya aku mau ngasih tulisan ini ke seseorang ji, tapi karena kamu udah baca. Jadi ya mau ngga mau aku harus jadi pacar kamu. " yuju
"Maaf, tapi kalau unnie terpaksa aku ngga bisa terima. Seseorang yang dimaksud unnie siapa? Betapa beruntungnya dia bisa dicintai oleh unnie." umji
"Bukan dia yang beruntung tapi aku umji, karena seseorang yang aku maksud itu bernama KIM YEWON. Dia gadis pintar juga lugu, dia berhati lembut bak seorang Dewi. " ucap yuju menggenggam tangan umji
"Kim yewon? Itu kan nama ku, tapi aku ngga berharap lebih. Mungkin namanya aja yang sama, tapi itu kim yewon yang lain bukan aku. " karena tidak ingin kecewa ke dua kalinya umji menepis kasar tangan yuju hendak meninggalkannya
"Kenapa malah pergi? Apa sekarang kamu nolak aku?" yuju
Umji menghentikan langkahnya untuk mendengarkan yuju berbicara
"Pasti unnie sedang mempermainkan aku lagi kan? " umji sedih
Yuju langsung berlutut dihadapan umji meminta maaf
"Ngga umji, yang aku maksud kim yewon itu ya kamu. Kim yewon yang sekarang ada dihadapanku, yang sudah merasa dipermainkan oleh unnie. " yuju
Umji terus memandang ke arah lain, ngga mau melihat ke arah yuju.
"Apa kamu mau jadi yeojachingu ku? " Yuju bangkit berdiri
"Aku harap ini bukan leluconmu lagi unnie, aku harap ini kenyataan bukan hanya mimpi. " umji
"Apa kamu pernah dengar pepatah mengatakan jika mulut seseorang bisa saja berbohong tapi tidak dengan mata, maka liat mata ku umji. Katakan dimana letak  kebohongan di mataku, tunjukan padaku umji. Aku ingin menghilangkan kebohongan yang ada di mataku, aku ingin kamu percaya padaku sekali ini saja."  kedua tangan yuju langsung memegang pipi umji yang sudah basah karena air matanya  lalu mengarahkan pandangan umji ke matanya
Umji menatap yuju, mencari sebuah titik kebohongan. Tapi hasilnya tetap nihil, dia tidak menemukan apapun disana. Hanya menemukan ketulusan yang terpancar dari sorot matanya.
"Apa bener kamu serius, ngga sedang melakukan lelucon? " tanya umji memastikan
"Aku serius umji, do you wanna be my girlfriend umji? " yuju menatap mata umji teduh
Umji mengangguk pelan, lalu menjawab pertanyaan yuju.
"Ya, i want to be your girlfriend unnie. " jawab umji menangis bahagia
"Gomawo. " yuju menarik umji ke pelukannya saling berbagi tangis kebahagiaan
"Udah jangan nangis lagi, aku belum kasih kamu hadiah sebagai tanda resmi kita sebagai kekasih. " yuju
"Unnie. " umji masih betah nangis
"Apa mau aku sekalian pakein ?" yuju
Umji hanya mengangguk
Yuju menyampingkan rambut umji untuk mempermudah memakaikannya kalung.
"Udah, jangan nangis dong nanti tambah cantik gimana? " ledek yuju
"Unnie jangan ledekin aku ." umji kembali peluk yuju berharap tangisannya mereda, yuju pun ikut menenangkan umji di elusnya punggung umji.
.
"Sungguh terharu, berasa nonton drama gue. " batin eunha melihat yuju yang berhasil membuat hati umji luluh kepadanya tanpa ada adegan yang di cut , menonton aksi dari yumji membuat air mata eunha menetes.
"Untung gue selalu sedia tisu. " eunha merogoh saku rok nya bukannya menemukan tisu tapi dia malah menemukan sebuah foto
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terus
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Will I Lose You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang